Langkah berderap nyaring diujung lorong sekolah yang tampak sepi, dua sosok laki-laki gagah berpakaian serba hitam memasuki ruangan kepala sekolah.
Beberapa ketukan dari salah satu laki-laki itu sebelum masuk dan melakukan tujuannya.
"Silahkan duduk, ada yang bisa saya bantu?"
"Tanpa berbasa-basi saya minta data lengkap siswi yang bernama Sarada uchiha."
"Maaf sebelumnya ada keperluan apa?"
"Saya akan meminta baik-baik, tapi jika dengan kekerasan bisa lebih cepat apa boleh buat." Sambil memperlihatkan pistol dari balik jas hitamnya.
Raut wajah terkejut terpancar diraut wajah sang kepala sekolah karena harus meneruskan hidupnya agar keluarga bisa makan. Karna dapat tindakan tersebut tanpa berpikir panjang dapat menjadi awal pendirian orang lain.
🙇🙇
"
Sarada."
"Ya?"
"Dimana map merah diatas meja kerjaku?"
"Ah ya, sebentar ku ambilkan."
Tak berapa lama Sarada datang dengan map merah ditangannya.
"Ini mapnya."
"..."
"Ini udah malam sebaiknya istirahat dulu, jangan banyak bergadang ga baik buat kesehatan."
Tidak ada sahutan dari mulut Boruto sama sekali, membuat Sarada menghela nafas.
"Aku pijit ya.."
Awalnya Boruto ingin menolak tidak jadi karna merasa lebih rileks oleh pijatan gadis itu dipundaknya.
"Bagaimana sekolahmu Sarada?"
"Yaa begitu.. semua berjalan dengan baik."
"Lalu bagaimana dengan El?"
"Dia anak yang manis dan penurut, akhir-akhir ini ia sering menanyakan kapan kamu libur bekerja."
"Minggu ini kita ke Villa, beritahu El dan ku usahakan pulang cepat kedepannya."
"Iya, El pasti senang mendengarnya."
Boruto seketika trenyuh hatinya merasakan ketulusan Sarada terhadap putranya.
Tangan Boruto memegang lengan Sarada yang berada di pundaknya lalu menariknya duduk dipangkuan Boruto. Sarada yang terkejut atas tarikan ditangannya, untung saja ia tidak teriak jika refleks teriak pasti akan membangunkan Ellie.
"Terimakasih sudah menyayangi Ellie dengan segenap hatimu.."
Dengan senyum tulus Sarada mengangguk sebagai jawaban atas ucapan terimakasih Boruto.
"Jadilah istriku Sarada!"
"Aa-apa maksudmu Boruto?"
"Aku bukan tipe laki-laki yang banyak basa-basi, Sarada. Aku tau ini memang terlalu terburu-buru mengingat kamu masih sekolah. Aku pernah berfikir bahwa hanya Ellie yang butuh kamu, tapi ternyata aku juga sangat menginginkan kamu bukan hanya sebagai pendamping tetapi sebagai pelengkap atas kekurangan yang ada padaku." Sarada terpaku menatap Boruto, baru kali ini ia melihat laki-laki itu banyak sekali mengeluarkan kata-kata.
Cup
Satu kecupan menyadarkan Sarada dari lamunannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/367520108-288-k684320.jpg)