(12) Gagal

34 9 6
                                    

(Koridor Sekolah, 12 – 01 – 3028 jam 11.54).
Getaran ketegangan terasa di tubuh Leon ketika ia dengan cepat berlari mengejar adiknya, mencoba menghentikan Petugas Keamanan.

⋆˖⁺‧₊☽ ☾₊‧⁺˖⋆

(Pintu Gerbang Sekolah, 12 – 01 – 3028 jam 11.55).
Leon berhenti di depan Viona, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap kepergian adiknya.

"Pak, tolong jangan bawa Viona, dia tidak bersalah." Pintanya dengan suara penuh keputusasaan.

"Maaf, kami perlu membawa dia untuk menjadi saksi dan memberikan keterangan lebih lanjut." Jawab petugas keamanan dengan tegas.

Ketidakmampuan Leon untuk melindungi adiknya terasa dalam ekspresi wajahnya yang cemas. 

"Leon, tolong tetap berada di dalam sekolah sampai jam pulang." Kata Satpam turut campur, menasihati Leon untuk tetap berada di dalam sekolah selama jam pembelajaran.

Kemudian, Sheila juga mencoba keluar gerbang dengan teriakan mencari Viona, tetapi Alice berhasil menghalanginya.

"Leon, tolong cegah mereka. Itu bukan salah Viona." Pinta Sheila dengan nada berharap.

Meskipun Sheila berusaha melepaskan genggaman Alice, tetapi petugas keamanan sudah membawa Viona pergi.

Leon hanya bisa menghela napasnya dan menunggu dengan penuh ketidakpastian, sementara dalam hatinya dia berjanji untuk melindungi adiknya.

'Viona, tenang saja, aku tidak akan membiarkanmu lebih lama lagi di sana.' Ucap Leon dalam hatinya dengan tekad yang kuat.

Setelah itu, Leon berbalik dan meminta penjelasan dari Sheila atas semua yang telah terjadi.

⋆˖⁺‧₊☽ ☾₊‧⁺˖⋆

(Kelas Pelatihan Leon, 12 – 01 – 3028 jam 12.32).
Di dalam sekolah, Leon duduk di bangku kelasnya dengan pikiran yang kacau. Pandangan matanya tak berkedip, mencerminkan kegelisahan dan kekhawatirannya terhadap nasib Viona.

Ia mencoba berkonsentrasi pada pelajaran, tetapi pikirannya terus melayang pada kejadian di gerbang sekolah. Setiap suara detik jam yang berlalu terasa seperti beban berat di pundaknya.

Leon merasa tidak berdaya, tidak dapat melindungi adiknya dari keadaan yang tidak pasti.

Dalam keheningan kelas, Leon merenung, berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Tangis Sheila yang terdengar di koridor masih menghantui telinganya, menciptakan tekanan emosional yang sulit diatasi.

⋆˖⁺‧₊☽ ☾₊‧⁺˖⋆

(Kelas 15-A, 12 – 01 – 3028 jam 12.32).
Sheila duduk di bangku dengan pandangan yang kosong, mencerminkan kecemasan dan rasa bersalah yang membebani hatinya. 

Suasana kelas yang seharusnya menjadi tempat pembelajaran menjadi kelam dan penuh tekanan bagi Sheila.

Suara langkah kaki yang lewat di koridor mengingatkannya pada momen sulit ketika berusaha melepaskan genggaman Alice untuk menyelamatkan Viona.

Sheila merasa terhimpit oleh perasaan bersalah.

⋆˖⁺‧₊☽ ☾₊‧⁺˖⋆

(Kantor Petugas Keamanan Ivy World, 12 – 01 – 3028 jam 12.52).
Viona, di tengah situasi sulit ini, duduk di ruang tunggu Petugas Keamanan dengan tatapan yang campur aduk. Viona mencoba mengingat kembali momen ketika petugas keamanan muncul di gerbang sekolah.

Ingatannya terasa kabur, dan pikirannya penuh dengan pertanyaan tanpa jawaban. Apakah dia benar-benar menjadi saksi, atau adakah hal lain yang tidak diketahuinya?

Eleven CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang