Eleven Curse

(38) Bermain-main dengan Kematian

(Depan Gerbang Sekolah, 06 – 02 – 3028 jam 10.08).
Viona melihat keadaan yang semakin kacau di sekitarnya, dan dengan mantap dia mengambil inisiatif untuk kembali bersembunyi sementara bersama Leon dan yang lainnya untuk mengubah rencana mereka.

Sementara itu, penjaga keamanan mulai bergerak dan melawan ayah dan ibu Lionel, berusaha menghentikan kekacauan yang mereka ciptakan.

"Teman-teman, kita harus bekerja sama." Ujar Viona dengan suara yang tenang namun tegas.

"Lionel, aku tahu ini sulit bagimu, tapi dengarkan aku. Saat ini, bukanlah waktu yang tepat untuk bertanya-tanya apa yang sedang terjadi." Lanjut Viona.

Lionel menatap Viona.

"Ini waktu yang harus kita pakai untuk menyelamatkan semua orang yang masih ada, mulai dari yang kita kenal sampai yang bahkan tak kita kenal sekalipun." Kata Viona.

"Iya, itu benar. Sudah terlalu banyak pertumpahan darah di sini." Tambah Leon dengan suara yang penuh dengan kekhawatiran.

"Kita juga harus menyelamatkan Kak Daniel dan Kak Matthew yang masih di dalam." Kata Sheila dengan suara yang penuh tekad.

"Itu benar!" kata Leon.

"Begini, aku akan meminta tolong pada Sheila untuk menyusup masuk ke dalam dengan kekuatan teleportasinya. Bawa sebanyak mungkin orang yang bisa kamu selamatkan dari dalam." Pinta Viona.

Sheila mengangguk mantap dan segera pergi untuk melaksanakan tugasnya.

"Kak Leon, aku meminta tolong padamu untuk membuat Kei merasa lebih baik. Berikan dia perlindungan sementara agar dia tidak terlalu pucat dan lesu seperti ini." Pinta Viona.

Sementara Leon membantu menyembuhkan Kei dengan pertolongan sementara melalui tongkat sihirnya, Viona mendekati Lionel.

Dengan tatapan penuh keyakinan, dia berkata, "Kak, aku berharap kamu dapat menggunakan kekuatanmu untuk menghentikan ayah dan ibumu."

Lionel terdiam dan menatap telapak tangannya.

"Tenang, kamu tidak akan sendirian. Masih banyak penyihir lain dan penjaga keamanan yang akan membantumu." Kata Viona.

Lionel menganggukkan kepalanya dengan ekspresi wajah yang terasa tercerahkan oleh kata-kata Viona.

Dengan semangat yang baru, Lionel bergegas masuk ke dalam sekolah, siap untuk membantu para penyihir, rakyat, dan petugas keamanan dalam menghadapi ancaman yang mengintai.

⋆˖⁺‧₊☽ ☾₊‧⁺˖⋆

(Depan Gerbang Sekolah, 06 – 02 – 3028 jam 10.09).
Kei mendengarkan pembicaraan mereka dengan wajah yang penuh dengan kebimbangan.

Namun, ketika Viona berbicara tentang membuka portal yang dapat menghentikan ayah dan ibu Lionel, Kei langsung merasa terpanggil.

"Kak, aku akan membuka suatu portal, aku berharap ini dapat menghentikan ayah dan ibu kak Lionel. Ini perintah dari leluhur kita, Albert, tapi karena aku belum pernah melakukannya sebelumnya, aku ingin kak Leon membantuku dan menghalangi semua gangguan yang dapat menggangguku." Ucap Viona dengan nada serius.

"Aku akan membantu kalian." Kata Kei tiba-tiba.

"Kei?" kata Viona.

"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi sepertinya... saat ini, teman dipihakku adalah kalian dan musuh kita adalah orang tua ku sendiri." Kata Kei.

"Tidak, Kei, itu berbahaya bagimu." Kata Viona dengan nada khawatir.

"Aku akan membantu kalian menyelamatkan Kak Daniel dan Matthew." Kata Kei tanpa ragu.