(21) Belum Berakhir

23 9 4
                                    

(Kantin, 15 – 01 – 3028 jam 10.17).
Setelah selesai makan bersama, Viona, Sheila, Kei dan Lionel kembali ke kelas mereka masing-masing. 

⋆˖⁺‧₊☽ ☾₊‧⁺˖⋆

(Kelas 17-C, 15 – 01 – 3028 jam 10.18).
Di kelas Lionel, tepatnya di kelas milik Lionel dan Daniel, setelah makan di kantin, Lionel kembali ke kursinya dan duduk di sebelah Daniel.

"Lionel." Panggil Daniel.

"Ya? Apakah sudah selesai?" jawab Lionel.

"Iya, aku tidak mendapat kesalahan kata sedikit pun." Kata Daniel.

"Baiklah, kalau begitu kita bisa presentasi hari ini." Kata Lionel.

"Siapa yang akan menjadi moderator?" tanya Daniel.

"Biar aku saja yang membaca materi dan menjawab pertanyaan dari pendengar." Kata Lionel.

"Apa kamu yakin?" tanya Daniel memastikan.

"Iya." Kata Lionel.

"Baiklah." Kata Daniel menyetujui.

⋆˖⁺‧₊☽ ☾₊‧⁺˖⋆

(Yvonne International School of Magic, 08 – 01 – 3028 jam 15.00).
Presentasi Lionel dan Daniel berjalan dengan lancar, menciptakan suasana yang positif di antara pendengar. Hubungan Viona dan Sheila pulih sepenuhnya, kembali seperti sedia kala. Saat bel berbunyi, menandakan akhirnya jam pulang sekolah.

⋆˖⁺‧₊☽ ☾₊‧⁺˖⋆

(Ruang Tamu, 15 – 01 – 3028 jam 15.15).
Setelah tiba di rumah, Viona melihat bibi Teresa dan Ibunya duduk di ruang tamu. Dengan langkah ringan, dia mendekati mereka dan duduk di samping Ibunya, merasa disambut oleh kehangatan keluarga.

"Hai, nak." Sapa Ibunya dengan lembut, senyum lembut terukir di wajahnya.

Viona membalas sapaan Ibunya dengan senyuman hangat. Daniel dan Matthew, yang baru saja melepas alas kaki mereka, juga bergabung di ruang tamu. 

"Apa kabar kalian semua?" sapa bibi Teresa dengan ramah. 

Wajahnya dipenuhi kegembiraan saat melihat kedatangan anggota keluarga yang disayanginya.

"Baik, bi." Jawab Viona, Daniel, dan Matthew serentak.

Setelah beberapa saat, Daniel dan Matthew pamit untuk mengganti pakaian mereka di kamar. Suara langkah mereka memudar saat mereka meninggalkan ruangan, meninggalkan Viona, Ibunya, dan bibi Teresa dalam kedamaian.

"Ah, iya. Tunggu di sini ya, aku ingin pergi ke dapur untuk mengecek tingkat kematangan masakanku." Kata ibu Viona dengan lembut. 

"Iya, Bu." Jawab Viona singkat.

Setelah Ibu Viona pergi ke dapur, bibi Teresa mendekati Viona, dia berbisik padanya dengan suara yang lembut.

"Tidak apa-apa, kita tunda saja sampai kakakmu Leon sembuh." Bisik bibi Teresa dengan suara yang penuh pengertian dan kelembutan.

Viona menatap bibi Teresa dengan ekspresi terharu dan tersenyum sambil menganggukkan kepalanya sebagai tanda penghargaan atas pengertian bibi Teresa. Dalam tatapannya terpancar rasa terima kasih yang mendalam atas kebaikan hati bibi Teresa.

⋆˖⁺‧₊☽ ☾₊‧⁺˖⋆

(Kamar Leon, Daniel dan Matthew, 15 – 01 – 3028 jam 15.17).
Saat memasuki kamar, Leon bangkit dari kasurnya dan memandang Matthew. 

"Siapa yang ada di luar?" tanya Leon, penasaran dengan kegaduhan yang terdengar dari ruang tamu.

"Di luar ada bibi Teresa, Kak." Jawab Matthew.

Eleven CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang