Chapter 10

179 12 11
                                    

"Kenapa aku harus didandani seperti ini?" Hyunjae bertanya heran kepada Andrew sedang merias wajahnya didepan cermin.

"Apa Tuan Muda lupa, kalau malam ini adalah acara perayaan ulang tahun Zheng Li Group yang ke 50 tahun? Tentu sebagai cucu serta alih waris anda harus hadir diacara tersebut, Tuan" terang dan senyum Andrew.

Cemberut pemuda cantik berusia 23 tahun itu.

"Jangan sebut aku begitu, aku bukan alih waris" tercebiklah bibir tipis merah mudanya.

"Jika bukan Tuan Muda lalu siapa lagi alih waris Tuan Besar eum?"

"Aku memang cucunya tapi aku tidak mau mewarisi harta sabanyak ini. Apalagi aku tidak memiliki hobi ataupun bakat sebagai pekerja kantoran. Tidak sama sekali. Kau tahu, saat kuliah pun aku cukup sering bolos dan setelah lulus hingga kini aku masih pengangguran. Kau tahu alasannya karena apa?"

Andrew menggeleng sebagai reaksi.

"Karena aku tidak suka berpikir terlalu keras. Berkerja tidak hanya akan menguras tenaga tetapi juga menguras otak. Banyak pikiran bisa menyebabkan wajah menua dengan cepat. Aku tidak ingin cepat menua, aku masih ingin menjalani hidup dan masa mudaku yang panjang. Maka dari itu jangan sebut aku begitu, paham?"

Ia tipe seseorang yang memiliki jiwa bebas, tidak suka diatur. Karna dirinya adalah miliknya sendiri, hanya dirinya sendiri yang berhak atas hidupnya, tidak orang lain.

Tersenyum geli lah Andrew mendengar itu. Penjelasan Hyunjae terdengar lucu walau masuk diakal sebenarnya. Lalu ia menganggukkan kepala, menyetujui jawaban panjang lebar sang Tuan Muda.

"Okay, selesai!" ujarnya setelah melakukan sentuhan terakhir dibibir tipis itu. Kemudian Andrew menyingkir memberi ruang agar Hyunjae dapat melihat pantulan wajahnya dicermin.

Kini dapat Hyunjae lihat bagaimana rupa wajahnya setelah dimake-up oleh Andrew, cantik. Wajahnya yang sudah cantik, terlihat semakin cantik dan manis hanya dengan sentuhan kecil-make up nan sederhana.

"Tuan Muda, anda terlihat sangat cantik!" Andrew memuji seraya tersenyum senang sekaligus puas melihat hasil polesannya diwajah Hyunjae.

Hyunjae menahan senyum untuk itu, tidak bisa dipungkiri kalau wajahnya memang kelihatan cantik.

"Y-Yaa! Apa yang kau katakan? A-Aku tampan bukan cantik~" sanggahnya, malu malu.

Terkekeh Andrew Tuannya ini rupanya suka malu malu dan tidak suka dipuji. Padahal itu fakta, bukan sekedar pujian semata.

"Saya mengatakan yang sebenarnya Tuan. Dan Tuan Jaehyun sangat beruntung memiliki tunangan secantik anda" pujinya lagi.

Tersenyum malu malu dirinya. "Kau terlalu berlebihan memujiku" katanya.

"Kalau begitu, saya akan turun ke bawah untuk memberitahukan kepada Rowoon-sshi bahwa anda sudah siap Tuan"

"Hm, pergilah"

Usai Andrew pergi, Hyunjae menatap lamat lamat pantulan wajahnya. Dengusan keluar ketika mengingat ucapan Andrew yang mangatakan Jaehyun beruntung memiliki dirinya.

Tidak sama sekali. Jika Jaehyun beruntung memilikinya, ia tidak merasa beruntung memiliki Jaehyun. Pria itu sama sekali tidak menyukainya, bahkan hingga detik ini. Semuanya hanya dusta dan tipuan semata. Itu yang ia lihat.

Dan senyum malu malu yang diperlihatkan olehnya juga dusta. Sengaja melakukan demi menutupi fakta tersebut. Karna setelah acara nanti selesai ia akan memberitahukan kepada Kakeknya, kalau dirinya akan memutuskan hubungannya dengan Jaehyun.

Jika ditahan terlalu lama, hatinya tidak akan mampu menahan segala rasa sakit yang ditorehkan Jaehyun. Maka dari itu, ia harus segera memutuskan ikatan mereka tanpa memberitahukan alasan yang sebenarnya.

The Revenge [JUMIL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang