Berdering ponsel Jaehyun ketika ia sedang berbincang dengan para rekan bisnis Zheng Li Group. Buru buru ia permisi undur diri sejenak. Menyusuri tempat yang sunyi dan sepi untuk menjawab panggilan tersebut.
"Hallo?"
'Jaehyun-ah, aku sudah mempersipkan semuanya disini. Kau hanya tinggal menghubungiku dan memberitahukanku kapan acara disana selesai'
"Hm, baguslah. Aku akan memberitahukanmu begitu acara disini selesai"
Pip!
Benda persegi empat itu dimasukkan kembali ke dalam saku jas. Persiapan rencana mereka sembilan puluh persen sudah rampung tinggal sepuluh persen lagi, yaitu sang target. Target berada disini dan tugasnya adalah memastikan sang target dalam pandangan mata serta memastikan target pulang ke rumah.
Sebelum beranjak, Jaehyun menghela nafas lebih dulu, baru melangkah pergi mencari sosok gerangan seseorang.
"Rowoon-sshi?" Jaehyun memanggil sosok pengawal sang tunangan yang sedang asik makan.
Menoleh kaget Rowoon dengan potongan cake didalam mulutnya, cukup penuh. Terlihat dari pipinya sedikit menggembung.
Tuan Jaehyun? Innernya merasa sedikit kaget akan kehadiran Jaehyun.
Rowoon pun buru buru membungkukkan badan. Lalu menelan susah payah potongan cake yang bersarang didalam mulut.
"Tuan Jaehyun, ada apa Tuan? Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya kemudian.
"Tidak ada. Aku hanya ingin bertanya, apa kau melihat Hyunjae?" sejak tadi diperhatikan sekitar ia tidak menemukan gerangan pemuda cantik itu.
"Eung Tuan Muda? Tadi Tuan Muda bilang katanya Tuan Muda ingin pergi menemui Tuan Besar, Tuan"
"Menemui Tuan Besar?"
"He'um, benar Tuan"
Untuk apa Hyunjae menemui Paman Li? Apa ada masalah? Pikir Jaehyun yang tiba tiba merasa cukup heran.
"Ah ya, katanya Tuan Muda ingin memberikan hadiah kepada Tuan Besar" kata Rowoon begitu sekelebat ingatan mengenai kepergian Hyunjae yang pertama kali pergi muncul didalam benaknya.
"Hadiah?"
"Iya Tuan. Tuan Muda ingin memberikan hadiah atas ulang tahun Zheng Li Group"
Jaehyun pun mengangguk angguk paham.
"Jika Hyunjae sudah kembali, katakan padanya untuk segera menemuiku" pesannya dan diangguki oleh Rowoon.
"Baik Tuan"
-----------
-----------Brukk!!
Juyeon meletakkan/menidurkan tubuh Hyunjae diatas ranjang tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Iya, ranjang. Saat ini mereka berada disalah satu kamar yang ada dihotel ini. Tidak mungkin mereka melakukan 'itu' ditoilet. Mana mau Juyeon, sangat tidak nyaman menurutnya.
Meraup seluruh bibir tipis merah muda Hyunjae, seolah Juyeon hendak memakan habis bibir itu. Sungguh, bibir Hyunjae membuatnya candu, tidak. Tapi semua, semua keseluruhan yang terdapat di diri Hyunjae sangat candu baginya.
Ciuman ini terasa sangat panas dan liar. Keduanya tampak tergesa gesa seolah takut bahwa moment yang terjadi saat ini akan segera lenyap dalam sekejap pandangan mata.
Bersamaan aksi itu tangan Juyeon tidak tinggal diam, tangan itu membuka satu persatu pakaian Hyunjae. Mulai dari bagian atas hingga bagian bawah. Tidak menyisahkan apapun. Polos.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Revenge [JUMIL]
FanfictionHyunjae adalah sosok lelaki yang cukup keras kepala dan tidak suka diatur. Tidak ada seorang pun yang berhak mengatur kehidupannya termasuk Kakeknya sendiri. Akan tetapi pertemuan tak terduga Hyunjae dengan seorang pria asing berwajah tampan nan mas...