Tuk!
Hyunjae menumpukan dahinya dibahu lebar Juyeon yang memang jauh lebih tinggi darinya. Lalu mencengkram kedua sisi mantel pria itu.
"Hiks aku melihat mereka berciuman dengan mata kepalaku sendiri hiks hiks. Apa salahku sampai Jaehyun mengkhianatiku hiks hiks" tangisnya terdengar pilu. Seperti yang dikatakan sebelumnya, ia berusaha mengabaikan peristiwa itu namun semakin diabaikan, dirinya malah semakin gusar dan hatinya semakin sakit pula.
Entah reaksi apa yang harus Juyeon berikan. Ketiba tibaan Hyunjae yang demikian membuatnya sedikit merasa speechless. Baru tahu pula kalau pemuda cantik ini ternyata menyukai tunangannya.
Dan Hyunjae tidak tahu siapa sosok sebenarnya tunangannya tersebut. Tapi benarkah pemuda ini menyukai tunangannya seperti asumsinya barusan?
Juyeon memegang kedua sisi bahu sempit pemuda cantik itu. Menjauhkan diri Hyunjae darinya guna melihat wajah cantik Hyunjae yang kini dihiasi lelehan air mata.
"Hiks hiks"
"Kau menyukai tunanganmu?" Tanyanya serius, seserius tatapan mata tajamnya.
"Hiks, a-apa?"
"Aku tanya, apa kau menyukai tunanganmu itu? Kau mencintainya kah?" Ulangnya lagi. Mana membuat Hyunjae tampak bingung.
"Kenapa hiks kau bertanya begitu?"
"Jika kau menangis begini karna dia, bukankah itu artinya kau menyukainya? Jadi katakan padaku, apa kau memang menyukainya?"
Deg!
Terdiam Hyunjae. Tidak tahu mengapa tiba tiba saja ia terdiam begitu. Bibirnya mendadak kelu untuk sekedar bergerak. Kenapa? Kenapa ia begini, bukankah ia bisa langsung menjawab bahwa ia memang menyukai Jaehyun disini.
Tapi kenapa bibirnya tidak mau bergerak untuk mengucapkan kalimat itu. Dan kenapa juga tiba tiba hatinya seolah mati rasa mendengar pertanyaan yang Juyeon ajukan barusan. Hatinya juga tiba tiba merasa tidak bergejolak seperti dulu.
Biasanya jika ditanya demikian oleh dirinya sendiri pun, apa ia menyukai Jaehyun atau tidak, hatinya pasti akan langsung bergejolak dan cepat menjawab dalam hati juga bahwa ia memang menyukai Jaehyun.
Lalu apa yang terjadi saat ini?
"Apa kau menyukai tunanganmu, Lee Hyunjae?" Lagi, Juyeon mengulang pertanyaan yang sama. Hyunjae terdiam, dalam keterdiamannya itu tampak bingung serta bimbang dirinya, itu yang Juyeon lihat.
"Aku.."
"Jika kau belum mengetahui perasaanmu yang sebenarnya terhadap dia, kau tidak seharusnya menangisinya. Apa kau juga sudah tahu bagaimana perasaannya padamu?"
Deg!
Tersentak dan terdiam lagi pemuda cantik itu. Bukan tanpa alasan, jawaban tentang hal itu ia juga belum mengetahuinya. Perasaan Jaehyun terhadapnya, Hyunjae belum tahu hingga kini. Jaehyun sama sekali tidak pernah mengatakan perasaannya yang sebenarnya terhadap dirinya, sejak tujuh tahun lalu. Hanya dirinya sendirilah yang pernah mengakui kala itu, Jaehyun tidak.
Mendengus tak habis pikir lah reaksi Juyeon melihat keterdiaman pemuda itu lagi. Tidak perlu diberitahu, Juyeon sudah tahu sendiri jawabannya.
"Kau belum mengetahuinya juga bukan? Maka dari itu kau tidak seharusnya menangisinya begini, pretty" jemarinya pun tergerak menghapus lelehan air mata yang membasahi pipi halus Hyunjae.
"Jika kau belum kunjung mengetahui perasaanmu terhadapnya dan perasaannya terhadapmu, aku akan memberitahukan cara agar kau mendapatkan semua jawaban itu"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Revenge [JUMIL]
FanfictionHyunjae adalah sosok lelaki yang cukup keras kepala dan tidak suka diatur. Tidak ada seorang pun yang berhak mengatur kehidupannya termasuk Kakeknya sendiri. Akan tetapi pertemuan tak terduga Hyunjae dengan seorang pria asing berwajah tampan nan mas...