Di akun twitter ku banyak cerita pendek vulgar yg lebih hot Silahkan dm aja kalau mau di accept. Kalau disini rawan kena banned.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back to story ...
_________________
Amora gloretta. Perempuan kelewat cantik turunan belanda itu sedang memberi sedikit hukuman pada tunangan nya. Bagaimana tidak, siang tadi saat ia ke kantor jayden, pria yang berstatus sebagai tunangan nya sedang disuapi makan siang oleh sekretaris pribadi nya.
I mean itu bukan jobdesk seorang sekretaris bukan? Entah si cewek yang kegatelan atau memang jayden sendiri yang meminta. Amora tentu tak marah pada si perempuan itu. Karena ia belum menerima penjelasan apapun, hanya melihat 2detik tanpa tau situasi sebenarnya.
"Sayang, aku hanya repot tanda tangan berkas, dia menawariku makan siang dan menyuapiku. Hanya itu"
Penjelasan klasik. Tetap saja wanita mana yang tak cemburu melihat tunangan nya disuapin perempuan lain ?.
Kembali lagi pada situasi dimana keduanya berada di sebuah mansion mewah milik amora. Jayden sepenuhnya berpasrah diri, kedua tangannya terikat ke belakang, disatukan dengan punggung kursi menggunakan bra milik amora. Sedangkan matanya tertutup rapat oleh dasi. Jayden hampir mengumpat keras kalau tidak ingat jika dirinya sedang dalam masa hukuman. Menjadikannya tidak bisa berbuat apapun selain menerima.
"You ready?" Amora mengusap kedua paha jay. Kini sepenuhnya berlutut di hadapan tunangan nya. Menatap p3n1s yang kini menegak keras.
Jayden menggeram "gak bakal prnah siap kalau gini ceritanya, sayang."
Amora sedikit tergelak mendengar betapa putus asa seorang jayden burner menghadapi hukuman nya malam ini. Karena amora tidak memperbolehkan jay melakukan apapun selain menerima .
Amora mulai lancarkan aksinya dengan mencium puncak kepala p3n1s jay sebagai salam pembuka.
"Shit" jayden mendongakkan kepala. Kedua tangannya bergerak gelisah dalam balutan bra yang mengikat keras.
"Amora aku seperti akan mati." Jayden merasakan basah di sekitar batangnya, amora menjulurkan lidah dan menjilat seutuh p3n1s pria nya.
Amora menyukai ini. Dia selalu suka bagaimana batang jayden memenuhi rongga mulutnya dan membuatnya tersedak hingga menangis.
Rasanya ~ nikmat.
"Tasty, jayden mini always tastes so good" amora teraenyum, kini menggenggam milik jay dengan satu telapak tangan dengan sebelum mengocoknya pelan.
Bunyinya semakin becek. Dalam setiap gerakannya meninggalkan suara basah. Telapak tangan amora mulai terasa lengket.
"Gloretta ahh~" nafas jay kian memberat seiring pergerakan amora pada batangnya. Harusnya jay meremas rambut amora atau paling tidak menyaksikan bagaimana cantiknya tersebut berada dibawah kendalinya. Ini terlalu menyiksa, jay sungguh ingin melepaskan ikatan tangan nya.
Tanpa sadar titik pusat amora ikut berkedut basah. Ia mendesah kecil, memasukkan p3n1s jay ke dalam mulutnya lagi dan lagi. Layak seorang ahli. Ia tersenyum melihat tunangannya terus menerus mendesah, mengumpat, mulut nya juga sedikit terbuka saking nikmatnya.
"F-fucckkh" jay menahan nafas. Mendengar wanita nya sempat tersedak buat tenggorokannga semakin memanas. nafasnya amburadul, dia tentu saja tahu kalau amora kewalahan namun tetap angkuh untuk melakukan semuanya sendirian.
"Aku-aku udah dekat, sayang"
Amora mendengar hal teraebut lantas langsung memberhentikan kegiatannya. Pria nya disana mengernyit keheranan.
"Hei, sayang, gloretta you there?"
"Aku disini"
"Kenapa berhenti?"
"Jangan keluar sekarang." Amora mencium paha jayden satu kali. "Keluarnya di dalam aja . I'll only let you cum inside me"
Jayden yang mendengar itu rasanya ingin melepas segala yang mengikat dan penutup matanya. Menggendong amora lalu membantingnya kekasur. Menggempurnya tanpa ampun serta memenuhi isi tubuhnya dengan cairan jayden sebanyak yang wanitanya ini mau.
Tapi semua itu mustahil mengingat kendali berada pada wanita sexy nya itu sekarang. Jayden hanya mampu berandai andai. Merasakan napasnya tercekat dan tersiksa oleh semua ini.
"Sayang, aku masukin sekarang" amora mulai menaiki paha jay, mengurut sedikit batang keras itu dan memasukkan perlahan pada lubang basahnya.
"You'rw trully gonna be the death of me, groletta" jayden menggeram frustasi.
"Ah, jay-- so big." Amora menggigit bibir bawahnya.
Jayden mendesah berat. "Gloretta at least let me see you ahh"
"Later -- ahhhh fuck"
"Sinting." Jayden sungguh bersumpah dia ingin menggenggam pinggang amora . Menuntunnya untuk menduduki pen1snya. Memainkan dada sekal yang indah itu.
"Ahhh--"
Jayden menelan ludah kasar. Merasa marah atas ketidakkuasaan dirinya menyaksikan amora malam ini berperang sendirian.
Gerakan putus asa amora mampu membuat libid0nya bergemuruh, urat urat kepalanya seolah tertarik. Amora berulang kali menggenj0t tubuhnya, Merasakan p3n1snya semakin di jepit jayden benar benar frustasi .
"I'm gonna cum .. sayang aku mau keluar" jayden menggeram. Merasakan batangnya berkedut dan ia ingin sekali mencium tunangan nya sejak tadi. Bibirnya terasa kosong.
"Apa sebuah hukuman ada yang menyenangkan tuan? Jadi aku harap kamu tak mengulangi kesalahan itu lagi. Sekarang keluarin di dalam. Jangan banyak omong aku pengen di banjirin cairan kamu"
"Ahh fuck setidaknya izinkan aku mengulum put1ng mu itu"
"Keluarin atau aku pergi"
"Sialan, gerak yang benar aku akan sampai"
Malam itu benar benar seperti neraka buat jayden. Ia menjadi lelaki lemah, dibuat tunduk tak kuasa dibawah kendali amora. Sang penyihir kecil yang mampu membuat jayden hilang kewarasan. Jayden bersumpah, ia lebih baik di tampar sampai memar ketimbang menjadi lelaki tak berdaya seperti sekarang.
end
Huh agak vulgar 😔 Semoga gak kena report lagi.
Tolong vote ya cinta 😚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.