Di tengah persiapannya menempuh S2, berkali – kali Tangkas memastikan bahwa Arunika tidak akan bersedih untuk kepergiannya. Berkali – kali ia mengingatkan Arunika bahwa ini bukan perpisahan. Dan juga berkali – kali ia menitipkan kekasihnya pada sang mama agar Arunika tidak kesepian selama ia pergi. Karenina sahabat semata wayang Arunika juga belum kembali dari luar negeri, kini Tangkas harus pergi meninggalkannya juga, gadis itu pasti akan sangat sedih jika harus melewati hari – harinya sendiri.
Setelah bu Marlina dan Tasya, giliran Arunika memeluk erat Tangkas ketika mengantarkan kekasihnya itu untuk terbang menuju negeri Paman Sam. Tangkas terus memeluk dan menciumi puncak kepala kekasihnya dan meminta Arunika bersabar menunggu dirinya kembali. Tangis Arunika tidak terbendung, ia enggan melepaskan diri dari pelukan Tangkas meski waktu merangkak naik dan lelaki itu harus segera check in dan boarding.
Dimas sampai harus menahan bahu kakaknya agar tidak nekat menahan Tangkas yang juga terlihat berat melepaskan pelukan mereka berdua.
Langkah kaki Tangkas berat memberi jarak dengan Arunika, namun ia menyentuh kedua bahu kekasihnya dan berbicara dengan lembut di hadapan wajah sembab Arunika yang menangisi kepergiaannya.
"Dua tahun itu sebentar, Sayang. Kamu isi hari – hari kamu dengan kesibukan kerja ya, nanti nggak terasa tahu – tahu aku pulang. Oke?"
Dipeluknya Arunika sekali lagi dan dikecup keningnya, sebelum ia kembali mencium tangan sang ibu dan berpamitan pada semua orang untuk masuk ke dalam konter check in. Arunika terus mengikuti langkah Tangkas hingga ditahan petugas bandara dan ia kembali menangis sambil melambaikan tangan pada Tangkas yang juga tidak melepaskan tatapannya pada Arunika yang berdiri dengan berurai airmata di gate keberangkatan.
Langkah Tangkas mantap saat ia berbalik dan memilih untuk menghindari tatapan mata dengan Arunika yang terus memanggil namanya. Ia tahu, Arunika adalah kelemahannya namun ia masih memiliki impian untuk memberikan hidup yang layak bagi sang kekasih dan juga ibunda serta adik semata wayangnya. Ia harus pergi dan meraih impian – impiannya.
Lima tahun bersama membuat sosok Tangkas bagi Arunika bukan lagi seperti orang asing yang datang tiba – tiba. Lelaki itu menjelma menjadi tombol cepatnya di segala situasi, mengalahkan posisi papa dan adik kandungnya sendiri. Banyak hal telah mereka lalui bersama, dalam senang dan susah. Arunika sangat bergantung pada Tangkas hingga kepergiannya ke Amerika membuat hari – harinya terasa aneh karena di segala rencananya, tidak ada Tangkas di dalamnya.
Namun lelaki itu selalu mengenal dirinya dengan baik. Ketika Arunika tidur di malam hari, Tangkas mengirim pesan agar gadisnya tidak merasa bahwa mereka berjarak. Saat pagi datang, Arunika tidak sabar membuka ponselnya dan mendapati sederet pesan manis Tangkas untuknya. Ia pun mengirim balasan meski tahu kekasihnya mungkin sedang tidur di sana.
Arunika berpikir bahwa segalanya akan baik – baik saja, ia bisa melewati dua tahun ini dengan menjalani long distance relationship. Papanya justru menyemangati Arunika dan berkata bahwa ini kesempatan Arunika untuk meningkatkan prestasi di tempat ia bekerja juga. Arunika pun mencoba mengambil sisi positif dari LDR yang baru pertama kali ia jalani ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART
Romance[CERITA INI SUDAH TERBIT DI KARYAKARSA dan LENGKAP] Restart : Mengulang kembali. Kalau saja hidup memiliki tombol restart ketika manusia melakukan satu kesalahan yang fatal dan menyesalinya kemudian. Mungkin, sudah laku tombol itu dibeli oleh banyak...