Seorang Pria tergeletak di tengah ruangan kotor bernuansa gelap, dengan cahaya yang remang-remang, tatto naga yang berada di punggung kekarnya- tercetak jelas dalam kaos putihnya yang bermandikan cairan merah kental. Dengan bau amis yang menyengat dan suasana mengerikan karena di kelilingi banyak nya manusia yang sudah tidak bernyawa, dia menangis pilu, dengan sisa tenaga yang ada, ia mencoba merangkak berusaha meraih lengan perempuan yang berada tidak jauh darinya. Kondisinya yang sudah tak bernyawa sangat mengenaskan, tubuhnya seperti di hujani oleh darah.
Tak sampai.
Pria itu runtuh, ia hanya bisa merasakan ujung jarinya sedikit menyentuh jari sang gadis tercinta.
Nafasnya memburu, matanya yang tidak berhenti merintikan air mata mulai memburam.
Lirihan pilu yang sangat rendah dengan nafas yang berat terdengar jelas di ruangan senyap itu.
Hah..
"Kapan kamu akan melihat ke arah ku, sayang"
"Ah.. ini akhir kita ya? padahal aku belum mengobrol denganmu"
"Ssshh"
"Haha.. aku terlalu malu untuk sekedar menyapamu"
"Sayang.."
Ia mulai merasakan mati rasa, nafasnya tercengkat.
"Aku selalu mencintai mu, dan aku harap kamu juga begitu.."
"meskipun itu tidak mungkin, kan?"
"kamu tidak akan pernah mengecewakanku- kan sayang.."
Ia tersenyum sendu, mati-matian menahan ringisannya seolah ia dapat menggenggam tangan sang gadis tercinta yang lebih kecil darinya.
Sekeras apapun percuma, sudah tidak ada tenaga yang tersisa.
"Mari bertahan bersama."
"Kamu harus tau, bahwa selamanya aku akan tetap menunggu mu.."
"Aku menunggumu.."
"Menunggumu.."
"Menung-"
"ZETA!!"
Ah, aku terkejut.. oleh teriakan Ibu ku.
Apa ini, aku menangis? dalam tidur ku?
▪︎▪︎▪︎
Zeta yakin bahwa dirinya itu normal, sama seperti murid sekolah nya yang lain, murid remaja pada umumnya.
Itu pikirnya selama ini.
Tetapi sekarang keyakinannya mulai goyah. Tepat dimana ia bermimpikan hal yang sama berulang-ulang dari seminggu yang lalu, yang ia ingat bahwa sebelumnya mimpi itu pernah hadir sekali dalam tidurnya-
yaitu 4 tahun yang lalu.
Ya, Zeta akui bahwa mulai sekarang dia ragu kalau ia masih normal.
Karena faktanya, sesuatu yang aneh terjadi pada tubuh nya.
Tubuhku, menjadi sangat ringan.
ah.. apakah aku mulai berhalusinasi?
atau, aku benar sudah gila?
KAMU SEDANG MEMBACA
Locus ad anchoram 《 Ongoing 》
Fiksi RemajaOrang bilang Zeta itu aneh, Ia selalu tampil berbeda dan tidak terlihat seperti murid remaja pada umumnya. ▪︎▪︎▪︎ "..." "Hanya mimpi kan? tapi mengapa aku menangis?" Oh God, ku pikir semua orang benar. Aku memang aneh.