7. Mencurigakan

11 2 0
                                    

Gosip tentang Zeta yang kini sedang di perebutkan oleh ketua Nomads dan murid pindahan bule itu kian menyebar cepat ke semua penjuru sekolah, tentu saja sampai cepat kepada telinga wakil ketua osis ini.

Citra Lestari.

"Cit, lo gapapa?" Tegur Dira, sekretaris osis yang melihat Citra melamun di tengah penjelasannya mengenai program yang akan mereka kerjakan.

"Eh, i-iya aku gapapa. Maaf, aku mau ke kantin dulu ya Ra?"

》《

Saat ini Zeta sedang memakan mie ayam, ia duduk bersama dengan anggota Nomads. Dengan duduk yang dihimpit oleh manusia 2D ini. Ah, Jangan lupakan Daniel yang senantiasa mengikutinya, ia dari tadi terus memperhatikan Zeta yang sibuk dengan dunianya sendiri. Tentu saja Dirga melakukan hal yang sama, suasana semakin mencekam ketika terjadi kontak mata antara Daniel dan Dirga.

Ah, mereka mengabaikan sekeliling yang berpusat pada pada mereka.

"Ini ayamnya ta aku tambahin" Daniel dengan senyumannya yang manis bak kucing menggemaskan di mata murid Sma Ks itu memberikan ayam goreng yang dibeli nya kepada mangkuk kosong zeta yang mie ayamnya sudah habis.

"Ini ta, minumnya buat elo aja" Dirga tak ingin kalah, memberikan semuanya yang ia punya.

Zeta menghela nafas berat, melirik mereka berdua yang saling menatap tajam.

Seperti anak kecil.

Sialan, berisik sekali.

Zeta memasangkan kembali earphone pada kedua telinganya, ia mengambil novelnya dan bangkit dari duduknya meninggalkan kantin, tentu saja tanpa melihat kembali ke belakang.

"TA, MAU KEMANAA!"

"TA! MAU KEMANAA"

Teriakan reflek Daniel dan Dirga bersamaan mengagetkan penghuni kantin, juga termasuk inti Nomads yang mengangah tak percaya.

Mereka bedua, di tolak?

Citra- yang baru memasuki area kantin melihat itu. Ah, apakah ia harus lega karena Zeta tak menyukai Dirga atau kecewa karena ternyata ia sama sekali tak ada dimata Dirga?

"pppffft- Ah~ Zeta gue famous juga ya? gue harus cepet balik dong." bisikan samar dengan seringai gemas seseorang dari kejauhan. Dengan kaos putih nya yang menerawang tak mampu menyembunyikan tatto besar pada punggungnya yang mencolok, rambutnya yang tak menutupi paras indahnya berkibar seolah tertiup angin saat ia menghilang dari ramainya kantin.

Tak ada yang menyadarinya, seolah ia hanyalah angin yang berlalu.

》《

Zeta melangkahkan kaki langkah lebarnya menuju taman belakang yang sering menjadi bual-bualan murid Sma Ks bahwa tempat itu berhantu.

Semilir angin yang mengenai sedikit anak rambutnya mampu membuat tubuh Zeta membeku sejenak.

Bak arus listrik yang menyetrum tubuhnya sejenak, ia merasakan nya.

Seolah ada seseorang yang memperhatikannya, dari kejauhan.

Zeta rasa, jauh sekali.

》《

"DOR!"

"..."

"Ahh Zetaaa mahh! kaget dikit dong biar gue seneng"

Zeta mengerjapkan pandangannya melihat salah satu gadis yang ditemuinya semalam, yang ternyata ia satu sekolah dengannya.

Disa, yang juara 3 dalam balap motor semalam.

What the hell! ternyata ia masih Sma, satu sekolah dengannya.

"Gue kelas XII Ips 1, alias kakak kelas lo bro! GUE BARU NGEUH ELO SI CENAYANG YANG DI GOSIP JIR! pantes aja kaya ga asing" Ocehnya yang heboh tak cocok dengan mukanya yang selalu terlihat sangar, ah meskipun sekarang Disa sangat ekspresif.

Zeta tersenyum mendengarnya, duh ia malu sekali. Apakah ke depannya Disa akan sama dengan mereka?

"Oke! lo kelas berapa biar gue susul pas bell pulang, kita balik barengg shayy. Nanti kak syela sama yang lainnya juga jemput kok mau makan-makan katanya"

"XI Mipa 2 kak, gue tungguin di kelas."

"Nah, itu lo bisa ngomong cenayang! jangan malu malu mbe lah kalo sama gue, lo harus ikut gila juga sama gue jadi gaboleh diem." Omel Disa dengan mencubit kedua pipi Zeta dengan gemas.

Zeta tertegun dengan perlakuan Disa.

Tak ada mata meremehkan, tak ada juga mata takut. Hanya mata yang menganggapnya sebagai teman- seolah mereka sudah kenal lama sekali.

Dan satu hal lagi, Zeta tak kedinginan di sentuh oleh Disa.

Apakah Ia sudah mulai normal?

Ah, rasanya ia ingin menangis.

▪︎▪︎▪︎

"Ta, pulang ini mau ikut ke rumah gue ga?"

Sialan, tak ada angin, tak ada hujan tiba-tiba mengajak seorang gadis ke rumah disaat pertama kali bertemu?

Ucap Daniel- yang dari tadi mengoceh tak jelas di sebelah zeta yang terlihat sangat muak mendengarnya.

Oh god, mengapa ia harus sebangku dengan manusia se berisik Daniel?

Dan lagi, random banget tiba-tiba ngajak ke rumah, apa apaan itu.

"bisa diem ga? lo ganggu" balas Zeta dengan raut wajah yang datar menatap Daniel di sebelahnya.

Daniel reflek mengatupkan bibirnya terdiam- awalnya, lalu beberapa detik kemudian bibirnya mulai melebar kembali dengan seringai yang membuat matanya menyipit.

"Ah, lo makin menarik di mata gue Ta. Gue jadi sayang deh ngelakuin-

-HAHAHHA muka lo gemes banget Ta pengen gue culik!"

Huh, apa-apaan wajah manipulatif nya itu.

Bangsat, ternyata dalam hidupnya bertambah satu orang gila lagi yang harus Zeta hindarin selain Dirga.

"Bacot"

▪︎▪︎▪︎

"Zetaa sayang, yuk pulang!"

Zeta yang baru keluar dari kelas itu dikejutkan dengan teriakan melengking yang datang dari arah koridor kelas 12.

Terlihat Disa yang berlari dengan bingkisan kresek putih berisi cemilan yang di bawa nya dan- tentu saja cengiran yang terpatri di wajahnya yang tegas mengundang seluruh perhatian murid Sma Ks.

"Nih buat lo, baik kan gue? mulai sekarang call me kakak ya, dedek kecill" Dengan tangan nya yang mengelus rambut Zeta yang lebih pendek darinya gemas, Disa memberikan cemilan yang di bawa nya kepada zeta.

Tentu saja di terima dengan baik oleh Zeta, parasnya yang tanpa ia sadari tersenyum kecil membuat murid Sma ks yang melihatnya terperangah tertegun.

Termasuk inti Nomads dan Daniel.

"Yuk balik!" Tanpa menghiraukan tatapan yang memperhatikannya, Disa berjalan ke luar area Sma dengan merangkul pundak Zeta.

"Ohh my- apaantuh! Disa dari DS kenal si cenayang?"

"Guaa shockk banget gila"

"tunggu! JANGAN BILANG SI ZETA NEW MEMB DS??"

"Gila anjir kalo iya"

Lagi-lagi, cenayang Sma Ks ini kini kembali menjadi pembicaraan top di dunia perghibahan murid Ks.

"Ga salah liat kan gue? Anjirrr sejak kapan si Zeta kenal Disa cokkk" Heboh Arga tatkala Disa dan Zeta sudah menghilang di depan mereka.

"Lo tau, Ga?" Celetuk Yogi melirik Dirga yang menggedikan pundaknya, tak tahu.

"Jadi si Zeta selama ini anggota Ds- geng yang semua anggotanya cewe abnormal, gimana menurut lo pada?" Jelas Dani menatap mereka ber tiga satu persatu dengan alisnya yang terangkat satu.

"..."

"Yes or no, dia tetep milik gue" Jawaban singkat Dirga mengakhiri pembicaraan mereka tentang Zeta. Dirga yang berjalan terlebih dahulu meninggalkan ketiga nya dan mengikuti arah yang Zeta lalui diikuti dengan ketiga nya.

"Heh, so obsessed."

▪︎▪︎▪︎

"Heyoww anak-anak manisku! dan-

siapa lo?"

Locus ad anchoram 《 Ongoing 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang