1Oꪜ

91 79 76
                                    

HALLO!!!
AYO VOTE+KOMEN YAH!!
MAAF TYPO<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

☆ T.P -

Setelah beberapa hari, semuanya kembali normal. Walaupun masih ada rasa cemas dan khawatir, tapi mereka masih berfikir positif untuk tidak terlalu dipikirkan.

Kini ke-7 nya sedang duduk di sebuah kantin, mereka istirahat bersama dan makan bersama.

"Syukur deh, tidak ada teror lagi" ujar Jimin.

"Mungkin hanya orang iseng" kata Hoseok sambil memperhatikan Jimin sekilas lalu lanjut makan lagi.

"Itu benar, sudah jangan di pikirkan lagi" timpal Taehyung sambil menyuapkan makanan nya.

"Tapi, aku masih penasaran dengan kertas berdarah itu" Ucap Namjoon dengan ekspresi wajah yang sedikit takut.

"Oh, benar. Lalu dimana kertas itu?" kini Seokjin yang bertanya.

"Ya, Hyung. Dimana kertas itu?" Tanya Jungkook dengan melihat Namjoon.

"Aku melempar nya begitu saja, lalu tidak tau" jawab Namjoon dengan mengangkat bahunya, tanda tidak tau.

"Aish, dasar kau ini" Jimin kecewa dengan jawaban Namjoon.

"Padahal aku ingin melihat nya" sambungnya.

"Eum, aku juga" seru Jungkook.

"Tapi, kertas itu memang tidak ada ditempat"

"Bagaimana bisa?" kini Yoongi membuka suara penasaran.

"Aku tidak tau, saat aku dan Hoseok Hyung ke sana. Kertas itu sudah tidak ada"

"Ya, Namjoon benar. Tidak ada apa-apa disana, bahkan kami mencari kertas itu" timpal Hoseok dengan mengangguk antusias.

"Aneh, apa ada orang disekitar sana saat itu?" tanya Jungkook dengan raut wajah penasaran.

"Tapi, kami melihat tidak ada siapapun. Bahkan halaman depan tampak sepi" ucap Hoseok yang memperhatikan Jungkook, Jungkook menatap Hoseok seperti masih bertanya-tanya.

"Bukan kah, itu aneh Hyung?-"

"Pasti ada seseorang" potong Seokjin.

"Benar!" Seru Jungkook sambil sedikit memukul mejanya.

"Sudah, lebih baik sekarang kita harus berhati-hati dan berjaga. Jika ada sesuatu yang aneh, beritahukan saja" saran Yoongi

"Baik" jawab mereka serempak.

☆ T.P -

"Sudah saat nya"

"Tapi kita harus berhati-hati"

"Aku akan memulai nya terlebih dahulu"

☆ T.P -

Yoona dan teman-temannya, pergi ke perpustakaan. Mereka ada tugas untuk menyimpulkan sebuah buku, dan mempresentasikan hasil nya.

"Kira-kira buku apa yang cocok?" Tanya Seungiel.

"Romansa!" seru Lunna.

"Kecilkan suara mu dodol!" geram Seungiel dan hanya mendapati cengengesan dari Lunna.

"Kau ini, bosan lah. Yang lain saja" ucap Yoona malas.

"Sudahlah, bagaimana kita berpencar saja?" usul Dae-ah.

"Setuju" jawab Yoona lalu pergi begitu saja.

"Huh, menyebalkan" gerutu Lunna.

Lalu mereka berempat berkeliling perpustakaan untuk mencari buku yang sekiranya menarik.

"Sudah ketemu Yoo?" tanya Dae-ah saat bertemu Yoona.

"Belum nih"

"Eum, eh? Buku novel yang tentang pelajaran dimana yah? Perpus sepertinya merombak beberapa bagian buku dan memisahkan sesuai isi ceritanya" Kata Dae-ah panjang lebar.

"Oh, tadi aku kesana cuman hanya lewat. Disebelah buku pelajaran, cari saja"

"Baiklah, terimakasih. Aku duluan Yoo" ujar Dae-ah lalu pergi meninggalkan Yoona, Yoona hanya mengangguk saja dan pergi untuk mencari buku lagi.

Dae-ah pergi ketempat yang tadi ia tuju, melihat-lihat buku dan sesekali membacanya sekilas. Dibagian pertengahan buku, ia mengambil nya lalu membuka buku tersebut.

"AAAAA!" teriak Dae-ah menghebohkan orang-orang yang berada di perpustakaan.

Ketiga teman Dae-ah dan beberapa orang berlarian menuju ke sumber suara.

"Ada apa??" tanya Seungiel saat ia sudah di samping Dae-ah.

Dae-ah diam membisu dan hanya melihat buku yang ia pegang sedari tadi, Seungiel yang penasaran pun ikut melihat ke arah nya. Betapa terkejutnya ia saat mengetahui apa yang terjadi.

Seungiel refleks menutup mulut nya dan semua orang yang sudah berkumpul ditempat Dae-ah pun terkejut.

☆ T.P -

"Lumayan juga"

Bersambung....

The PUZZLE [SANTAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang