Holaa, akhirnya aku punya ide buat nulis setelah ada momen Panal nih hehe
Okee. Tanpa berlama-lama langsung ajaa
eitsss jangan lupa yah ini cuma fiksi jangan terlalu dibawa serius..
Happy Reading..
.
.
.
.
Sesuai jadwal hari ini Nabila akan menjadi bintang tamu disebuah radio di Cirebon. Nabila pun berangkat dengan Kak Ratih, Kak Andi dan tidak lupa si suci yang selalu ingin menempel dengan Nabila, siapa lagi kalau bukan Nyoman Paul. Mereka pun berangkat dari hotel pukul 8 pagi setelah selesai sarapan di hotel.
"Dasar manusia bucin, yang mau kerja siapa yang ikut siapa" sindir Kak Ratih saat Paul ikut masuk ke Mobil bersama Nabila.
"ya lagian aku di hotel nanti juga sendirian, daripada bosen kan" Paul beralasan
"sst udahh gak usah ngeles deh" Nabila menimpali Paul dengan nada sedikit tinggi.
"Mampoos lo ul" Kak Ratih menertawai Paul.
"Tapi tadi gue dapet chat dari pihak radio, katanya fans yang nunggu di depan gedung lumayan banyak. Lu yakin mau ikut ul? Nanti kalo fans liat makin jebol tuh notif hp" timpal Kak Andi
"Nanti tinggal di silent. Lagian gunanya kita berangkat sama-sama kan karena aku mau nemenin Nabila kak. Udah yuk jalan nanti telat" Paul membalas pertanyaan Kak Andi, matanya memperhatikan wajah Nabila yang sedikit terlihat muram.
"kamu gak suka aku temenin by?" tanya Paul spontan kepada Nabila
"gak" Nabila menjawab dengan nada ketus
Paul pun seketika mengatupkan bibirnya rapat. Selama diperjalan Paul hanya diam tanpa mengajak Nabila, Kak Ratih maupun Kak Andi berbicara. Tanpa diberitahu pun semua orang didalam mobil tau jika Paul tengah dalam mood yang tidak baik sekarang ini.
Setelah menempuh perjalanan hampir 10 menit, mereka pun tiba di gedung radio tempat Nabilah akan siaran. Di depan gedung terlihat sudah banyak kerumunan fans menunggu kedatangan Nabila. Nabila pun sedikit panik karena jumlah fans disana cukup banyak, melebihi ekspektasi dari Nabila maupun tim.
"Aduh kak, kok banyak banget yah fans yang nunggu didepan gedung, gimana nih?" Nabila pun bertanya kepada Kak Ratih dengan nada sedikit panik. Kak Ratih yang paham maksud Nabila pun menyuruh agar hanya ia dan Nabila saja yang turun dan masuk melalui pintu depan gedung.
"gini aja aku sama Nabila yang turun aja, kalian nanti Paul sama Andi masuk lewat pintu belakang gimana?" Kak Ratih menjelaskan ke Nabila, Paul dan Kak Andi. Ketika Nabila ingin membuka suara menjawab pertanyaan Kak Ratih tiba-tiba terdengar suara Paul menyela.
"gak usah kak, aku sama Kak Andi tunggu diparkiran basement aja" jawab Paul ketus.
Kak Ratih, Nabila dan Kak Andi seketika saling melirik. Mereka sama-sama tau kalau sekarang mood paul sedang tidak bisa diajak kompromi.
"oke deh kalo gitu, intinya kaya tadi yah. Kalo lu tetep mau masuk lewat pintu belakang" lanjut Kak Ratih. Paul pun hanya menganggukan kepalanya.
Nabila dan Kak Ratih pun keluar dari mobil, sebelum keluar dari mobil Nabila mengelus punggung tangan Paul dan hanya dijawab anggukan kepala juga oleh Paul. Nabila dan Kak Ratih pun kemudian berjalan sedikit lebih cepat karena memang siaran akan segera dimulai. Banyak fans yang tidak mengetahui bahwa dimobil tersebut ada Paul karena memang kaca mobil yang hanya bisa dilihat dari dalam.
*******
Nabilah melakukan siaran selama 30 menit yang dibagi kedalam 3 sesi dan diselingi dengan break disetiap sesinya. Sesi pertama telah berakhir, kini Nabila maupun Host sedang beristirahat sebentar 5 menit untuk sekedar meminum air maupun pergi ke toilet. Nabila pun meminta izin kepada kru dan Kak Ratih untuk pergi ke toilet sebentar. Setelah keluar dari studio siaran, Nabila malah menelpon Kak Andi untuk bertanya dimana posisi Kak Andi dan Paul sekarang karena sedari tadi Nabila sedikit cemas dengan keadaan mood Paul. Ditambah lagi saat diruang tunggu tadi Paul tidak membalas maupun membaca pesan dari Nabila.
"Halo Kak? Kak Andi sama Paul dimana?" tanya Nabila
"..."
"Oke, kalian jangan kemana mana yah. Aku mau kesitu sebentar" Nabila kemudian menutup telfon dan berjalan cepat kearah lift gedung untuk menuju tempat parkir basement.
Setelah sampai di basement Nabila pun kembali menelpon Kak Andi, untuk bertanya letak mobil mereka. Setelah menengok kanan kiri Nabila pun menemukan Kak Andi yang tengah melambaikan tangannya ke arah Nabila, Nabila pun segera menghampiri kesana.
"Paul mana?" tanya Nabila
"tidur dia kayanya. Kenapa Nab? ada yang ketinggalan?" tanya Kak Andi
Nabila pun hanya menganggukan kepala kemudian bergegas masuk kedalam mobil.
Didalam mobil paul tengah mendengarkan lagu melalui earphone sambil menutup matanya menikmati lagu tersebut. Paul pun kemudian membuka matanya ketika seseorang dengan tiba-tiba mengambil sebelah earphone dari telinga Paul.
"Loh, kok kamu disini?" tanya Paul heran
"Kamu kenapa gak mau masuk?" Nabila balik bertanya
"bukannya kamu gak mau kalo aku nemenin kamu" balas Paul singkat.
"kapan aku bilang gitu?" Nabila kembali bertanya
"kamu lupa? tadi pagi sebelum berangkat kamu bilang apa?" balas Paul
"aku tadi kebawa suasana aja, karena aku panik powl" Nabila kemudian menggenggam tangan Paul sambil menampilkan raut muka memohon dan sedikit mengerucutkan bibirnya.
Paul pun memperhatikan tangannya yang digenggam Nabila kemudian beralih memperhatikan wajah Nabila. Demi apapun, ingin sekali rasanya Paul mencubit pipi Nabila karena sekarang wajah Nabila benar-benar sangat amat imut dimata Paul.
"Powl.. ihh jangan bete gitu" Nabila berkata sambil sedikit menggoyangkan tangan Paul. Melihat Nabila sang ice princess yang bersikap manja seperti ini membuat pertahanan Paul runtuh seketika. Ia pun akhirnya tersenyum dan mengelus puncak kepala Nabila dengan gemas.
"Iyaa.. mana bisa aku marah lama sama kamu" Kini giliran tangan Paul yang menggenggam kedua tangan Nabila.
"Tapi lain kali jangan ngomong gitu yah. kalo kamu lagi panik atau ada sesuatu dipikiran kamu, kamu cerita.. biar nanti kita cari jalan keluarnya bareng" jelas Paul dengan lembut.
Nabila menjawab dengan anggukan kepala, tak lama terdengar bunyi ponsel Nabila yang berdering
"Oiya ya allah kan aku lagi siaran" Nabila kaget saat tertulis nama kak Ratih yang menelponnya.
"Halo"
"..."
"Iya kak, iyaa sebentar 2 menit" Nabila kemudian memutuskan telfon dari Kak Ratih"Iya udah aku balik dulu, kamu nanti masuk yah temenin aku" pinta Nabila kepada Paul
"Iyaa buy iya, udah sana balik. Nanti aku nyusul. Ati ati loh jalannya gak usah lari lari" balas Paul
Nabila pun keluar dari mobil kemudian melambaikan tangannya kepada Paul dan tentu saja Kak Andi yang sedari tadi menunggu kebucinan keduanya didepan mobil.
"Ya ampun dasar anak muda" gumam Kak Andi sambil masih memperhatikan Nabila.
..
.
.
To be continued
Akhirnya selese satu part lagi. Mon maap kalo pendek dan gaje yahh wkwk
Btw sorry kalo aku lama gak update 🥲
Jangan lupa vote n komen. Biar aku semangat nulisnyaa
Tengkyu udah mampirr
KAMU SEDANG MEMBACA
Panal's Story
FanfictionCerita manis tentang Nyoman Paul dan Nabila Taqqiyah Disclaimer hanya cerita fiksi, jangan terlalu dibawa serius