Sesuai rencana, hari minggu ini Nabila dan keluarganya akan bertandang kerumah sang nenek untuk merayakan bertambahnya umur nenek Nabila. berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini mereka membutuhkan ekstra kendaraan karena tidak hanya Nabila, Abi, Umma dan keenam adiknya, tetapi ada satu orang tambahan pengikut yaitu Nyoman Paul Fernando Aro.
Paul, Nabila dan kedua adik Nabila yaitu Nadya dan Nayla berada dalam satu mobil menggunakan mobil Paul.
"Kak Paul katanya gak bisa ikut?" Nadya bertanya kepada Paul yang sedang fokus menyetir
"iya tadinya Kak Paul ada acara, terus Kakak batalin" jawab Paul
Nayla pun menimpali " ciee bucin banget sihh, demi ayang.." Nadya dan Nayla pun tertawa meledek.
"sstttt.. anak kecil diem deh.." balas Nabila ia sedikit salting mendengar celotehan adik-adiknya, Paul pun hanya tersenyum geli mendengar tingkah kakak beradik tersebut.
Awalnya Paul memberi kabar ke Nabila bahwa ia tidak bisa datang ke acara neneknya Nabila, tetapi tiba-tiba saja 3 jam sebelum acara Paul kembali menelfon Nabila bahwa ia bisa ikut karena acara sparing futsalnya ia batalkan. Paul memang merasa tidak enak hati kepada teman-temannya karena membatalkan sepihak, sehingga ia berusaha untuk menelfon semua temannya untuk bisa menggantikannya bermain. Ia pun lega ketika akhirnya ada satu temannya yang mau menggantikan Paul untuk bermain dan temannya itu baru mengabarinya h-3 jam sebelum acara perayaan ulang tahun nenek Nabila.
Setelah 45 menit perjalanan, kini mereka telah sampai dikediaman nenek Nabila. Sudah banyak anggota keluarga yang datang terlihat dari banyaknya mobil yang sudah terparkir dihalaman rumah. Nabila dan Paul pun turun dari mobil dan berjalan masuk kerumah tersebut. Sesuai dugaan, sudah banyak orang yang ada didalam rumah nenek Nabila. Saat keluarga Nabila masuk, diikuti oleh Paul dibelakang, semua tatapan orang tertuju kearah mereka. Mereka berjalan menuju kursi dimana nenek Nabila sedang duduk. dimulai dari Abi dan umma yang menyalami nenek dilanjut keenam adik Nabila dan Nabila. Saat giliran Paul akan bersalaman, tiba-tiba Abi memperkenalkan Paul ke Nenek "Nek, kenalin nih adiknya gaza.. Mas Paul" Paul pun tersenyum sembari menyalami nenek "Paul nek.. Selamat ulang tahun yah nek.."
"ya allah, ini Paul pacarnya Nabila? aslinya ganteng banget yahh.." Nenek menyalami Paul sambil tersenyum hangat, tangannya lalu mengelus punggung tangan Paul dengan lembut.
"makasih yah nak udah mau dateng, akhirnya nenek bisa ketemu Paul.. Seneng banget nenek. Nenek ngefans banget sama kamu.."
"sama-sama nenek.. Paul juga seneng banget bisa ketemu nenek" balas Paul tersenyum senang. Nenek pun memanggil semua anggota keluarganya untuk berkenalan dengan Paul. Alhasil Paul pun jadi menyalami sambil memperkenalkan diri kepada seluruh keluarga Nabila yang hadir.
"Nab, pacarmu ganteng sekali yah. Kalian cocok banget" ucap salah satu tantenya Nabila. Nabila dan Paul pun hanya tersenyum mendengar respon positif yang mengatakan kalau mereka berdua cocok. Baik Nabila, Paul maupun Abi dan Umma tidak ada yang membantah saat keluarga Nabila mengatakan bahwa Paul adalah pacar Nabila.
"Nak Paul ayo makan dulu" Umma menghampiri Nabila dan Paul yang sedang berbincang dengan tantenya Nabila dan menyuruh Paul serta Nabila untuk makan.
Paul dan Nabila berpamitan untuk meninggalkan obrolan dan menuju ke meja makan yang sudah tersedia berbagai macam hidangan. Saat Paul hendak mengambil makanan di meja tiba-tiba umma menghentikan tangan Paul "Kak, ambilin dong buat Paul". Nabila pun melirik sebentar kearah umma, ia pun tersenyum kikuk. Paul yang melihat Nabila ikut tersenyum senang. Nabila kemudian mengambil alih piring yang ada ditangan Paul lalu menanyakan ke Paul makanan yang ingin Paul makan kemudian mengambilkannya. Setelahnya mereka duduk berdampingan sambil memakan makanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panal's Story
Fiksi PenggemarCerita manis tentang Nyoman Paul dan Nabila Taqqiyah Disclaimer hanya cerita fiksi, jangan terlalu dibawa serius