Jevaro adalah seorang kriminal yang sudah lama menjadi buronan kepolisian. Setiap kali Jevaro berhasil ditangkap, ia selalu kabur entah bagaimana caranya. Dia terlibat dalam kasus pembunuhan keluarga Argantara.
Jevaro membunuh Ariel Argantara dengan cara yang sadis. Ia menembak Ariel sebanyak tiga kali di bagian dada kiri, lalu mengambil besi yang sudah dipanaskan dan meletakkan besi panas itu di mulut Ariel. Setelah itu, Jevaro membuka mulut Ariel dengan paksa dan meletakkan besi panas itu di lidah Ariel.
"Rasanya besi panas gimana?" "Manis?" Ariel tidak menjawab pertanyaan konyol yang Jevaro ajukan, bagaimana caranya ia menjawab lidahnya hampir meleleh karena besi itu sangat panas, mulutnya juga sakit, dan dadanya kini banyak mengeluarkan darah.
Ariel Argantara mati di tangan Jevaro setelah Jevaro memastikan bahwa Ariel benar-benar sudah mati. Dia pergi dari apartemen Ariel tempat di mana ia membunuh Ariel.
Jevaro keluar dari apartemen Ariel dengan keadaan baju yang penuh darah, dia berjalan dengan santai seakan dia tidak pernah melakukan sesuatu yang sangat kejam.
Jevaro tiba di rumahnya dengan keadaan yang mengerikan, pakaiannya dipenuhi darah Ariel. Jevaro memasuki kamarnya dan segera membersihkan diri, lalu bersiap untuk tidur.
Jevaro tinggal hanya bersama ibunya karena ayahnya sudah lama berpulang, dan dia seorang anak tunggal. Ibunya sekarang mungkin masih berada di butik.
Jevaro bangun saat cahaya matahari mengganggu tidurnya. Ia bergegas untuk kabur karena pasti kepolisian dengan cepat tahu bahwa dialah yang membunuh Ariel dengan bantuan CCTV. Jevaro sengaja tidak merusak atau menutup CCTV karena ia ingin tahu bagaimana reaksi keluarga Argantara saat tahu bahwa dialah yang membunuh Ariel.
Jevaro bergegas bersiap untuk pergi dari sini. Ia belum memiliki tempat tujuan untuk bersembunyi. Jevaro memilih bersembunyi di Bogor. Tadinya ia berencana ingin bersembunyi di New York, tapi ia urungkan karena mungkin bermain sedikit dengan keluarga Argantara tidak buruk, pikirnya.
Di kediaman Argantara sekarang dipenuhi dengan suara tangisan dari keluarga Ariel. Keluarga Argantara sangat terkejut saat berkunjung ke apartemen Ariel dan menemukan Ariel dalam keadaan yang sangat mengenaskan.
Setelah mereka melihat Ariel dalam keadaan tak bernyawa, Naufal Argantara segera menghubungi polisi dan ambulans. Setelah polisi dan ambulans datang, mereka segera membawa Ariel Argantara untuk diautopsi.
Anggota kepolisian kemudian memeriksa CCTV dan menemukan seorang pria masuk ke dalam apartemen Ariel dengan membawa pistol dan sebuah tongkat besi. Beberapa saat kemudian, pria itu keluar dengan baju yang penuh darah. Sebelum pergi, pria itu tersenyum ke arah CCTV dan melambai, lalu pergi dari tempat itu.
Anggota kepolisian menunjukkan rekaman CCTV tadi kepada Naufal Argantara. Naufal sangat marah saat melihat Jevaro keluar dari apartemen Ariel. Saat itu, dia memang sempat berpikir bahwa Jevarolah yang membunuh Ariel, ternyata dugaannya benar bahwa Jevaro yang membunuh kakaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
