CHAPTER 1 : DM INSTAGRAM

239 20 29
                                    

Pukul 8 malam, tepatnya di sebuah resto kecil, terlihat sekumpulan anak remaja yang tengah asik bermain kartu UNO, lengkap dengan minuman resto yang menemani mereka. Resto kecil ini bisa di bilang merupakan salah satu tempat nongkrong kelompok anak-anak muda. Salah satu nya adalah kelompok remaja dari SMA Isseul karena letak yang cukup strategis, lumayan dekat dengan posisi sekolah SMA mereka berdiri.

Sudah menjadi kebiasaan mereka berdelapan untuk nongkrong di resto kecil itu setiap jam sekolah telah usai. Disana aktifitas mereka tidak hanya ngobrol-ngobrol atau cerita random saja, tapi terkadang mereka juga sambil mengerjakan tugas. Berhubung hari ini sedang tidak ada tugas yang perlu di kerjakan, jadi mereka hanya menikmati waktu bermain kartu saja.

"Eh gak bisa gitu dong anjir lah lo pasti sengaja curang ya ke gue?" protes Mingi yang kesal terhadap San karena kartu yang San bagikan untuk nya lebih banyak angka yang sedikit. Mengharuskan Mingi mengambil beberapa kartu lain yang tersedia di atas meja.

"Mana ada! Gue tuh udah kocok secara adil ya. Gue juga ngebagiin kartu nya dalam keadaan kebalik dan gak gue liat sama sekali," ucap San membela diri.

"Udah lah emang dia mah gak mau kalah hahaha," tawa Wooyoung seraya meletakan kartu di atas tumpukan kartu yang Mingi lewati.

"Tau nih, Gi. Kalah mah kalah aja," sahut Yunho selaku orang yang berikutnya menjalankan kartu.

Mingi dengan wajah masam itu menatap teman-temannya sambil menggerutu kecil. Entah memang dia yang sedang sial atau bagaimana, tapi dari tadi Mingi selalu kalah. Menang nya hanya tiga kali.

Tepat setelah Hongjoong meletakan kartu terakhirnya dan di ikuti dengan yang lain, suara sorakan terdengar sehingga membuat Mingi merasa jengkel. Tentu saja teman-temannya sedang bersorak untuk meledek Mingi karena Mingi kalah untuk yang kesekian kalinya.

Jongho menyodorkan tumpukan kartu yang masih tersusun rapi dan yang masih teracak ke hadapan Mingi. Dengan perasaan kesal, Mingi berdiri dari posisinya sehingga kursi yang Ia duduki itu berdecit keras. Cukup membuat yang lain merasa ngilu mendengar suara nya.

"Gue pengen sebat aja, kagak mood main," kata Mingi datar seraya berlalu keluar dari dalam resto.

"Lah bocah baper," komentar Hongjoong disertai kekehan.

Seonghwa yang duduk bersebelahan dengan Hongjoong menyikut lengan lelaki itu, "Jangan banyak gaya, ntar kalo giliran lo yang kalah mulu gue mampusin."

"Tapi seenggaknya gue gak sebaper Mingi," balas Hongjoong dengan kedua alisnya yang naik turun, membuat Seonghwa merasa jengah melihat lelaki bermarga Kim itu yang tengah berupaya menggoda nya.

"Ayo lanjut main lagi!" Wooyoung berseru.

"Siapa yang mau ngocok?" Tanya Yeosang.

"Gunting Batu Kertas aja udah biar gak ada yang tunjuk-tunjukan," usul Yunho.

Mereka pun setuju. Akhirnya mereka melakukan pemilihan sebagai penentuan, siapa yang menjadi pengocok kartu. Sangat di sayang kan karena ternyata Yeosang yang kalah dari hasil suit dia dan Seonghwa.

Yeosang mengambil dan menata ulang kartu-kartu yang berantakan itu menjadi rapi. Kemudian Ia mengocok kartunya beberapa kali lalu di bagikan kepada teman-temannya. Kali ini, Hongjoong yang jalan pertama.

Hari semakin larut. Jam sudah menunjukan pukul 10 dan 30 menit lagi resto akan tutup. Sudah terlihat beberapa karyawan disana yang mulai merapi-rapikan meja kotor. Mulai merasa kalau beberapa orang juga sudah mengosongkan tempat dan yang tersisa hanya 8 remaja dari SMA Isseul juga 4 remaja lain.

"Beresin dulu nih kartu gue. Siapa tuh tadi yang terakhir kalah?" Tanya Yunho pada teman-temannya.

Mereka dengan kompak menunjuk Wooyoung. Karena memang anak itu sudah kalah tapi malah berpura-pura mengalihkan suasana dengan carai membuka topik random. Untung Yunho tidak cepat lupa, jadi langsung saja dia melontarkan pertanyaan itu.

[✓] WHO'S THE IMPOSTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang