CHAPTER 2 : PESAN YANG SAMA

84 14 20
                                    

"Ya tuhan, kenapa gue harus milih IPA sih," gerutu Wooyoung di sela-sela pengerjaan praktikum nya.

Tiap hari Jumat adalah jadwal anak kelas A1, A2, dan A3 praktikum Kimia dan Fisika. Sementara di hari kamis jadwal anak kelas A4 dan A5. Dan bagi beberapa anak jurusan IPA, hari Jumat ini hari yang sangat memberatkan mereka.

Tidak heran perihal murid yang selalu izin karena sakit atau ada acara. Mereka hanya melakukan itu agar tidak melaksanakan praktikum 2 mata pelajaran sekaligus.

"Young udah kelar belom laporannya?" Tanya salah satu lelaki bertubuh tinggi selaku ketua kelompok dari kelompok 5, Choi Yeonjun.

Dengan wajah memelas nya Wooyoung menjawab, "Belom astaga gue bingung ini nulis bagian nya dimana aja."

"Jeongin mana?"

"Mana gue tau. Keluar tadi, tapi gak tau kemana."

Yeonjun menghelas napas sambil mengusap wajah nya dengan kasar, "Haduh tuh anak emang nakal banget," ucapnya lirih namun Wooyoung masih dapat mendengar kalimat itu.

Jeongin memang salah satu anak pemalas di kelas A2, sayang nya dia harus berada di kelompok Wooyoung. Dan seharusnya Jeongin itu mengerjakan laporan dengan Wooyoung tapi dia malah kabur entah kemana.

"Mmm.. Gini deh, lu kerjain sebagian dulu, dari nomor 1 sampe 5 aja sisanya Jeongin yang isi. Gue bagi video urutan pengerjaan nya deh soalnya sempet di kasih penjelasan sama kelompok sebelah. Gue mau cari Jeongin dulu," ucap Yeonjun sambil menepuk bahu Wooyoung sebelum akhirnya lelaki bertubuh jangkung itu melenggang pergi.

"Nasib banget sekelompok sama beban negara," desis Wooyoung.

Dentingan notif terdengar. Wooyoung beralih ke ponsel untuk segera melihat pesan apa yang baru saja terkirim. Ketika pesan itu muncul pada pop-up layar, Wooyoung memiringkan kepalanya. Ia mengernyit heran saat melihat pesan chat yang ada.

Bukan pesan berbentuk video yang Yeonjun kirim kan yang membuat Wooyoung heran, melainkan pesan masuk dari DM Instagram nya.

"Anak-anak, saya rasa waktu praktikum terakhir sudah cukup. Bagi yang kelompok nya masih belum selesai dalam melengkapi kertas laporan, segera di selesaikan. Tenggat pengumpulan hari Senin tanggal 30 dan di kumpulkan kepada ketua kelas. Terima kasih."

Wooyoung bernapas lega ketika Pak Jinyoung mengumumkan bahwa tugas ini bisa di kerjakan di rumah. Untung saja, karena memang Wooyoung belum mengerjakan satu pun soal akibat pikiran nya terdistraksi sebuah pesan misterius.

Setelah selesai membereskan barang-barang nya, termasuk memasukan kertas laporan ke dalam map bening, Wooyoung dengan segera pergi keluar kelas untuk segera menuju ke kantin. Karena sebelum dia pulang ke rumah untuk ganti baju dan bersiap untuk nongkrong di resto kecil langganan, pasti mereka selalu berkumpul dulu di kantin.

Biasanya memang di antara mereka berdelapan ada yang memang ingin menyantap makanan kantin dulu sebelum pulang walau terkadang makanan yang tersisa benar-benar tinggal sedikit.

"Cie yang habis praktikum dua mata pelajaran."

Kira-kira begitulah Yunho saat dirinya tiba di kantin. Baru datang tapi sudah langsung menggoda Seonghwa, Hongjoong dan juga Yeosang selaku anak A to Z yang mengambil jurusan IPA.

"Hari Jumat praktikum mulu. Apa boleh semabok itu?" Timpal San disertai tawanya. San dan Yunho melakukan tos singkat, sementara Jongho yang langsung memilih untuk duduk mengangkat suara.

"Gak boleh gitu lah, gini-gini mereka tuh udah berjuang keras selama praktikum tau."

Mingi berdecih, "Iya deh dedek Hoho yang bijak."

[✓] WHO'S THE IMPOSTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang