Pancaran cahaya yang muncul dari Table screen membuat keempat belas orang di meja rapat mengalihkan fokusnya. Yang semula berfokus ke perdebatan berubah menjadi fokus ke arah layar yang menyala. Disana terpampang jelas biodata mereka. Warna pada nama mereka berwarna putih, terkecuali nama Jihoon yang berubah menjadi warna merah.
Krrskkk...
"Selamat, Impostor berhasil dibunuh. Kalian akan memulai permainan utama karena tadi hanyalah pemanasan."
Mendengar apa yang baru saja Mr. J katakan membuat amarah Julie melonjak tinggi, "Lo nipu kita ya?! Lo bilang kita harus ngebunuh boongan impostornya terus pas berhasil kita bisa keluar dari permainan ini!"
"Izin mengoreksi. Memang saya tadi bilang ke kalian kalau sudah menemukan impostor harus dibunuh bohongan? Justru yang saya minta adalah kalian ini jika sudah yakin siapa impostor itu, kalian bisa bunuh dia. Apa saya menyebutkan kalimat 'membunuh dia dengan cara bohongan'?"
"INI NAMANYA LO NGEJEBAK KITA! GAK ADA YANG TAU KALO TERNYATA NGEBUNUH NYA ITU BENERAN!" Teriak Asa. Usia nya lebih muda dari yang lain. Mental nya masih belum siap untuk mengolah hal-hal seperti ini.
"Kalau kalian bermain Among Us memang membunuh para crew nya bohongan?"
"TAPI ITU DI GAME BUKAN DALAM DUNIA NYATA BAJINGAN!" Wooyoung tidak dapat menahan amarah nya lagi. Benar-benar Ia tak menyangka kalau permainan ini menyesatkan. Mereka semua hanya di jebak, dan mereka semua hanya diberi janji palsu oleh Mr. J.
Nyatanya, mereka tetap melanjutkan permainan. Tidak seperti kalimat awal yang Mr. J katakan.
"Iya. Lo juga bilangnya kita bakal keluar dari permainan ini setelah... Udah bunuh impostor nya," timpal Ryujin dengan sedikit jeda di akhir kalimat. Ia mengingat fakta bahwa salah satu teman yang baru dia kenal itu lebih dulu pergi.
"Apa saya mengatakan kalimat 'Janji' di akhir kalimat?" Sungguh, kalimat-kalimat yang Mr. J lontarkan cukup membuat ketiga belas orang disana semakin geram. "Ya, kalaupun kalian banyak protes silahkan pilih saja. Tetap ikut atau terus meminta keluar? Pintu itu juga tidak akan terbuka karena itu pintu otomatis. Hanya saya yang bisa melakukannya."
"Kita cari lo sampe dapet ya anjing!" Seru Wooyoung.
"Itu pilihan kalian. Coba saja cari saya, saya tidak takut. Karena mau kalian mencari saya berkali-kali pun, kalian tidak akan pernah menemui keberadaan saya."
"Kurang ajar—"
"Udah Woo, tenang dulu," tahan Yoshi.
"Kita gak ada pilihan lain selain ngelanjutin permainan ini. Kalian semua juga pada denger kan orang sinting itu ngomong apa?" Ucap Karina.
"Tapi pasti bakal ada yang jadi korban lagi kalo kita lanjut," sanggah Hongjoong.
Ryujin mengangguk, "Ini udah keterlaluan. Karena udah menyangkut nyawa!"
"Balik lagi ke poin awal. Gak ada pilihan lain," sembur Seonghwa.
Haruto mengusap wajah nya dengan kasar. "Kita beneran di jebak. Ini berarti permainan tumbal. Mr. J sengaja milih kita buat di jadiin tikus percobaan dia dengan segala pilihan-pilihan yang dia buat. Mau gak mau kita harus lanjut. Mau ada yang jadi korban berikutnya, itu udah resiko kita," jelasnya secara final.
"Tapi gue masih gak bisa nerima ini. Gue gak mau mati sia-sia disini..." Bantah Belle. "Apalagi kalo harus main sama pembunuh yang terus sembunyi di balik topek," sambung Belle menyindir Yeji.
"Belle berhenti. Jangan terus nyalahin Yeji," lerai Ryujin.
"Ya lo ngomong gitu karena Yeji temen lo kan makanya lo ngebelain dia? Kalo gitu gue juga sama lah, gue ngebela Jihoon karena gue temennya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] WHO'S THE IMPOSTOR
Mistério / Suspense⩇⩇:⩇⩇ ❝Semua orang bakal berubah jadi egois di dalam situasi tertentu.❞ ( 𐐘 𝖺𝗆𝗈𝗇𝗀 𝗎𝗌 ) જ'¿ 𝖆𝖙𝖊𝖊𝖟 ♪ 𝖙𝖗𝖊𝖆𝖘𝖚𝖗𝖊 ♪ 𝖎𝖙𝖟𝖞 ♪ 𝖆𝖊𝖘𝖕𝖆 ♪ 𝖇𝖆𝖇𝖞𝖒𝖔𝖓𝖘𝖙𝖊𝖗 ♪ 𝖙𝖝𝖙 ♪ 𝖐𝖎𝖘𝖘 𝖔𝖋 𝖑𝖎𝖋𝖊 ~ ___________________________________...