[✓] WHO'S THE IMPOSTOR

CHAPTER 10 : IMPOSTOR'S TARGET

Julie melangkahkan kaki keluar dari ruang Security yang dimana tempat itu adalah tempat monitor CCTV berada. Ia sedang berusaha memantau keadaan dari benda besar berbentuk persegi tersebut. Walau hanya beberapa ruangan dan lorong saja yang terdeteksi oleh CCTV, itu tetap membawa keuntungan bagi siapa pun yang memantau disana.

Seperti saat ini, Julie sedang memantau ruang Plane war playstation. Nampak ketiga remaja tengah berbincang di ruangan itu sambil sesekali mengutak-atik sebuah komputer yang ada di hadapan mereka. Di antaranya ada Karina, Mingi dan juga Beomgyu.

Berhubung Yoshi masih belum keluar dari ruang pemulihan, Julie dapat menduga kalau yang tengah Karina lakukan di ruangan tersebut adalah mengecek permainan pada komputer itu dan seperti apa tugas yang akan Ia serta partner nya selesaikan.

Beralih ke ruang lainnya yaitu ruang empty box dimana disana ada Wooyoung dan Yeji. Dapat Julie lihat pada layar monitor kalau mereka berdua tengah melakukan pertukaran role karena masing-masing dari tangan mereka memegang sebuah kartu.

Gambar pada kartu yang Wooyoung dan Yeji pegang memang tidak terlihat jelas. Tapi dugaan Julie mereka berdua tidak berhasil mendapatkan role baru. Sangat terlihat raut wajah mereka yang nampak kecewa. Sejauh ini masih belum ada tanda-tanda mencurigakan.

Terpaksa Ia harus keluar dari dalam ruangan Security dan pergi ke ruangan lain. Namun kali ini Julie tidak pergi ke ruangan manapun melainkan Ia pergi menuju cafetaria. Disana terdapat vending machine juga beberapa makanan ringan yang tertata rapi di dalam lemari kaca.

Setibanya di Cafeteria, Julie menekan tombol pada vending machine tersebut. Pada kertas catatan vending machine tidak menggunakan koin ataupun uang lembar. Cukup dengan menekan tombol merah yang ada, maka segala jenis minuman yang kita ingin kan langsung bisa keluar dari dalam mesin itu.

Julie menenggak kaleng minuman berisi soda sembari menempatkan dirinya pada single sofa. Usai memanjakan dahaga nya, Julie memejamkan mata sejenak. Ia menghembuskan napas panjang sambil berpikir tentang semua yang sedang Ia jalankan sekarang.

"Yoshi bukan impostor nya," monolog Julie pada dirinya sendiri. Dalam pejaman mata Ia benar-benar memikirkan siapa sebenarnya yang memegang role impostor dan juga shapeshifter.

2 menit Julie berada dalam posisi memejamkan mata, kemudian Ia membuka pejaman itu untuk membenarkan posisi duduk sambil menenggak kembali minuman kaleng nya. Semakin lama, Ia jadi semakin takut untuk melanjutkan permainan yang di buat oleh Mr. J. Apalagi taruhan nya dengan nyawa.

Tapi Julie sendiri juga merasa bingung bagaimana cara Ia bisa lolos dari tempat aneh ini sedangkan satu-satunya cara agar dia bisa keluar saja harus mendapatkan kunci. Itu pun tidak mudah karena siapapun yang ingin mendapat kunci tersebut harus menyelesaikan tugas terlebih dahulu.

"Kalo aja gue waktu itu nahan Belle buat ikutin rasa penasaran Karina sama Asa ke tempat ini. Pasti sekarang gue gak bakal kejebak disini bareng Belle," ucap Belle sambil termenung.

"Huh... Penyesalan selalu dateng terakhir."

Itu adalah kalimat terakhir yang Julie ucapkan sebelum akhirnya Ia bangun dari sofa, pergi menuju tempat sampah untuk membuang kaleng minuman, lalu lanjut pergi ke ruangan lain untuk keliling sambil mengecek satu persatu karena tugas nya sudah selesai dari awal.

Namun ketika Julie hendak pergi meninggalkan Cafeteria, Ia mendengar seperti ada suara derap langkah entah dari mana. Pandangan nya mengedar ke seluruh ruangan, tetapi Julie sama sekali tidak menemukan apa-apa. Bahkan tak ada satupun orang yang Ia lihat memasuki Cafeteria.

"Perasaan gue doang kali ya..." Pikir gadis itu.

Sayang sekali dugaan nya salah. Waktu Julie hendak melangkahkan kaki, tiba-tiba saja tubuh nya tertarik ke belakang. Julie yang seketika terhempas sampai bagian belakang tubuh nya menghantam ujung meja meringis kesakitan.