CHAPTER 3 : DISTRIK GEUMCHEON, NO.441

48 12 35
                                    

Tepat pada pukul 7, mobil milik Seonghwa tiba di sebuah lapangan parkir bangunan. Empat orang di dalam nya keluar ketika mesin mobil telah di matikan. Hongjoong yang mengenakan kacamata hitam untuk bergaya itu langsung di lepas ketika melihat bangunan besar di hadapan nya.

"Sumpah? Ini orang gak salah nyuruh kita datengin gedung kosong begini?" Celetuk Hongjoong pada yang lain.

"Gue rasa enggak, karena gue dari tadi liat di maps emang titik berhenti nya disini," ucap Wooyoung.

"Kok aneh ya? Masa kita di suruh ke tempat sepi gini? Coba kalian liat sekitar," perintah Seonghwa.

Apa yang Seonghwa katakan memang benar. Mereka kini tengah berada di tempat sepi. Hanya ada bangunan besar di hadapan mereka, hembusan suara angin, serta cuitan burung yang beterbangan.

"Jangan-jangan kita ada di ujung Distrik Geumcheon makanya tempat nya sesepi ini. Orang beberapa menit sebelum sampe gue masih liat kendaraan sama manusia kok. Gak mungkin kita pindah alam mendadak kan?" Panik Mingi dengan segala sepkulasi nya.

"Gak usah ngawur lah Gi. Mungkin emang sengaja orang aneh itu kirim lokasi alamat nya disini," sembur Seonghwa.

"Dah gak usah pada ribut. Kita mending masuk ke dalem. Firasat gue tuh orang nunggu kita di dalem," kata Hongjoong.

"Eh asli ya gue masih bingung banget. Logika nya, kalo emang ini iseng doang ngapain kita di suruh masuk ke dalem gedung kosong ini, Joong. Kita juga niat nya kesini cuma mau liat bukti nya aja kan apakah kita lagi di kerjain atau apa?" Ujar Wooyoung.

"Ya... Siapa tau orang nya di dalem sini? Makanya kita di suruh dateng ke alamat ini. Di tambah lagi dari tadi gak ada tanda-tanda orang muncul kan?" Balas Hongjoong dengan keyakinan nya.

"Gini deh kita masuk sekarang aja. Kalo emang itu orang ada di dalem, langsung kita tanya apa tujuan dia kirim alamat ini ke kita. Tapi kalo kosong, berarti emang kita yang gabut sampe kepo beneran datengin nih alamat. Kita cuma di isengin doang," ujar Seonghwa sambil berusul.

Setuju dengan usulan yang Seonghwa berikan, mereka berempat akhirnya mulai berjalan memasuki pintu utama gedung. Setibanya di dalam, keempat anak A to Z terdiam sejenak ketika melihat banyak orang disana.

Terhitung ada sekitar 10 orang di dalam bangunan tersebut. Tak hanya mereka saja yang bingung, tetapi kesepuluh orang yang sudah berkumpul di tengah ruangan itu juga samanya menunjukan raut wajah bingung saat melihat kedatangan circle A to Z.

"Ini... Ini apaan sih sebenernya? Kok ada orang banyak banget?" Bingung Mingi seraya menggaruk kasar rambutnya. Padahal tidak gatal, tapi karena terlalu bingung rambut Mingi jadi terasa gatal secara tiba-tiba.

"Hwa, itu bukan nya Asa adeknya Yeosang?" Bisik Wooyoung seraya menunjuk salah satu gadis dengan gaya rambut di kuncir dua. "Ya gak sih? Kok dia bisa ada disini?"

Seonghwa mengedikan kedua bahu, "Gue gak tau kenapa dia disini, Woo. Yang jadi pertanyaan gue dari tadi, Yeosang tau kah kalo adeknya ke tempat ini juga?"

"Mungkin aja tau, mungkin juga enggak. Yeosang aja jam segini masih tidur. Bisa juga kalo Asa dapet DM nya malem dia sengaja gak ngasih tau Yeosang biar gak ribet izin nya kan?" Ucap Wooyoung.

Kembali pada suasana semula. Disini semuanya merasa aneh dan kebingungan. Karena situasi nya cukup canggung, Hongjoong mencoba untuk mencairkan suasana dengan melontarkan pertanyaan pada 10 orang yang masih menatap kehadiran dirinya dengan Seonghwa, Mingi juga Wooyoung.

[✓] WHO'S THE IMPOSTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang