CHAPTER 20 : WOOYOUNG YANG BERKORBAN

17 7 2
                                    

"Dimana Seonghwa?" Tanya Yeji saat Ia tiba di meja rapat.

Haruto menggelengkan kepala. Yeji yang tahu akan jawaban dari lelaki bermarga Watanabe itu hanya bisa membungkan mulut nya dengan kedua tangan. Mingi yang berada di sebelah Hongjoong kini mulai menangis.

Ia tak lagi dapat menahan air mata nya yang telah terbendung sejak dirinya menemukan jasad Seonghwa di ruang Electrical task. Mingi melihat tubuh temannya itu terlilit kabel yang mengeluarkan percikan api. Hongjoong inisiatif mengarahkan Mingi untuk memeluknya. Dia tahu kalau Mingi sangat dekat dengan Seonghwa.

"G-gi... Yang sabar ya..." Ucap Belle seraya mengusap bahu yang lebih tinggi. Mingi mengangguk kemudian beralih memeluk Belle. Belle sendiri tidak masalah jika harus memeluk lelaki itu, karena Ia juga paham bagaimana rasanya ditinggalkan oleh teman terdekat.

"Kronologi nya gimana?" Tanya Beomgyu.

"Tadi pas gue, Hongjoong sama Mingi lagi jaga di ruang Security, kita baru sadar kalo ada yang kurang satu dan itu Seonghwa. Mingi di atas gak bareng Seonghwa sementara gue sama Hongjoong yang dari tadi dibawah juga gak bareng dia. Kita berdua nyangka nya Seonghwa diatas, sementara Mingi nyangka nya Seonghwa dibawah. Pas Mingi baru nanya Seonghwa kemana kita langsung liat-liatan bingung—"

"—Berujung kita cari Seonghwa. Kita cari ke atas tapi gak ada dia, terus kita balik lagi ke bawah. Sampe akhirnya Mingi nyuruh kita buat diem sebentar. Dia bilang, dia denger kayak ada suara percikan gitu. Pas di cari sumbernya, itu berasal dari ruang Electrical dan waktu kita cek, kita semua kaget karena disitu ada Seonghwa. Badannya kebelit sama kabel yang dimana ujung kabel itu ada percikan api nya. Gue rasa itu kabel sengaja di potong deh sama impostor atau shapeshifter." Jelas Haruto.

"Jasad Seonghwa berarti di temuin di ruang Electrical dalam keadaan badan nya kelilit kabel?" Tanya Beomgyu memastikan dan di angguki oleh Haruto.

"Astaga kasian Seonghwa..." Lirih Wooyoung. Selama ini Wooyoung juga merasa bahwa dirinya cukup dekat dengan Seonghwa. Selama di sekolah, Wooyoung selalu pergi mencari Seonghwa dan dia selalu iseng dengan nya. Wooyoung paling suka jahil dengan Seonghwa. Maka ketika mendapatkan kabar temannya itu telah pergi dengan kondisi mengenaskan, membuat napas Wooyoung terasa sesak seketika.

"Sekarang kita tinggal bertujuh. Berarti kita harus cepet temuin kunci nya supaya bisa keluar dari sini," ucap Yeji yang kemudian disetujui oleh yang lain.

Mereka semua akhirnya kembali menyebar. Ada yang menuntaskan tugas di lantai atas, ada yang menuntaskan tugas di lantai bawah, dan ada pula yang memilih untuk berjaga di ruang CCTV. Kecuali Belle dan Mingi yang masih berada di meja rapat.

"Udah ya Gi.. Gue yakin Seonghwa aman diatas sana. Dia pasti udah berusaha sebisa mungkin buat ngejaga kita, ngejaga lo. Gak apa-apa ya? Lo harus buktiin ke dia kalo lo bisa keluar dari sini. Pasti dia seneng kalo liat lo selamat," nasehat Belle pada Mingi.

Mingi yang masih sedikit terisak itu mulai menenangkan diri dan mengusap air matanya. Kemudian dia mengangguk dan merespon apa yang Belle ucapkan, "Iya Belle.. Makasih banyak ya udah mau nenangin gue. Bener kata lo, gue harus bisa selamat dari sini supaya Seonghwa gak sedih."

"Iya Gi. Lo harus buat Seonghwa seneng oke?"

Lagi-lagi Mingi mengangguk sebagai jawaban. "Gue juga bakal bawa Wooyoung sama Hongjoong buat keluar dari sini."

Belle tersenyum mendengar kalimat tersebut. Sekali lagi Ia mengusap bahu Mingi sebelum mereka berdua pergi melanjutkan permainan.

"Lo mau ikut gue?" Tawar Belle.

Lantas Mingi menggelengkan kepala, "Nggak apa-apa Belle. Gue ke atas aja lanjut nyelesain Game board biar cepet lanjut ke ruang alarm alert," ucap Mingi.

[✓] WHO'S THE IMPOSTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang