perjuangan

6.3K 335 27
                                    

itu yang di mulmed sebagai dokter Verdhi ya.... pada setuju kagak??? sory ya @barbie_chubby aku hari ini bisanya ngasih dokter Verdhi aja.... kalo untuk mereka berdua nanti deh aku cariin entah buatin..... berarti aku nggak utangkan sama kamu?? kan aku udah nge post fotonya dokter ganteng nan kejam ini hahahahahahaha #ngakaksetan

>>>>>>>

"APA???? LOE GILA??"teriak kedua peria di hadapanku berang, matanya melotot nggak percaya.

aku mencibir melihat reaksi kedua peria di hadapanku yang menurutku sangat ekstrim, apa-apaan mimik mereka itu?? emang yang aku katakan salah ya?? aku kan hanya minta bantuan nggak lebih. dasar lebay!!

"kalo gua gila udah di RSJ kali bukan di Cafe"sungutku menatap mereka sebal dan menyeruput lemon tea-ku tanpa beban.

kak Calvin menghela nafas kasar, tangannya meraup wajah kasar sedangkan Delvo menatapku berang.

"Naza—"

"aku hanya minta bantuan kak, nggak lebih, please tolongin yah? please"pintaku memotong perkataan kak Calvin yang aku asumsikan ingin protes dan menolak perkataanku tadi memakai pupy eyes.

kak Calvin mendesah berat sebelum mengangguk, hatiku bersorak girang melihat anggukan kak Calvin, itu tandanya dia setuju, sekarang tinggal mohon sama sepupu sompret Delvo.

"Delv—"

"ogah!! loe itu cewek Za, bukan cowok, cewek itu patutnya di kejar bukan mengejar, murahan tau nggak liatnya"

aku terdiam mendengar perkataan sadis Delvo, yah dia benar, aku ini cewek bukan cowok, di mana kodrat cewek itu di kejar bukan mengejar, tapi... aku hanya ingin melakukan sesuatu di dalam hidupku, aku ingin melakukan apa yang membuat hatiku bahagia. untuk pertama kalinya. for the firts time in the my life. apa itu salah?.

"aku hanya memperjuangkan sesuatu Delvo"

"memperjuangkan?"tanya Delvo sinis dan mendengus "yang namanya memperjuangkan itu bukan menjatuhkan harga diri"sambungnya menatapku lamat-lamat, kepalaku menunduk menunggu perkataan selanjutnya "dan jangan bersikap seolah-olah loe yang tersakiti Za"

emang aku tersakiti. seru batinku tak terima akan perkataan Delvo tapi tak berani menyerukannya, bisa bahaya kalo aku sampe mengutarakan itu, yang ada nanti bukan bantuin malah introgasi dan itu sangat berbahaya, apalagi di sini ada kak Calvin, sudah pasti sudah iya dia akan menyabut anggukannya tadi.

"kenapa harus dia sih Za? kenapa nggak cowok lain? banyak cowok yang mau sama loe tapi loe malah milih cowok nggak normal kayak dia"kata Delvo menjuding meja 14 -meja yang di duduki sama dokter Verdhi sedang bercanda sama kak Vino dan Tasha- Sengit dan membuang muka kearah lain.

"please Delvo!! gua minta tolong sama loe ya?? please!!! ini pertama kalinya buat hidup gua minta bantuan sama loe Delv, ya Delvo?? seenggaknya biarin gua berjuang demi kebahagiaan semu gua"

Delvo beralih menatapku tak percaya, tanganku menangkup di depan dada terlihat seperti orang menyembah dan mimik muka yang aku yakini paling melas dari mimik muka-ku sebelum-sebelumnya.

Delvo mendesah nafas panjang "Za loe itu sepupu gua yang paling gua sayang, gua nggak mau loe ngejar kebahagiaan semu loe Za, kalo gua biarin loe ngejar si Mr. Gay itu artinya gua juga biarin sepupu bar-bar yang paling gua sayangi terluka lebih dalam. gua nggak Bisa Naza, nggak dan Maaf"kata Delvo bangkit berdiri dari kursi berjalan keluar, mataku memanas mendengar perkataan Delvo. aku fikir selama ini Delvo benci sama aku, tapi ternyata dia menyayangiku dengan caranya sendiri, dengan caranya yang berbeda, dengan caranya yang menyebalkan.

"sory princess, aku kayaknya juga harus nyabut anggukanku tadi, Delvo bener, kamu sepupu kita yang kita sayangi, kalau aku biarin kamu ngejar kebahagiaan yang belum jelas juntrungannya itu artinya menyuruh luka yang lebih lebar untuk datang, sory ya, cari cowok lain yang normal sayang"kata kak Calvin mengacak rambutku lembut dan ikut berlalu dari hadapanku.

That's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang