CHAPTER 12

312 6 0
                                    

Vio terbangun karena mendengar suara ketukan pintu.

"Non vio udah bangun apa belum? " tanya bi lilis yang mengetuk pintu kamar vio.

"iya bi vio udah bangun" jawab vio sambil mengejap kan mata nya.

"Ya udah kalo gitu bibi ke bawah dulu non" ucap bi lilis dan segera turun kebawa untuk menyiapkan makanan untuk semua nya.

Vio segera bangun dan berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap pergi sekolah.

Setelah mandi vio segera memakai seragam sekolah nya tak lupa vio memakai bedak bayi, dan di tambah sedikit lip balm agar tidak terlihat pucat.

Hari ini rambut vio di gerai nya dan ditambah sedikit curly di bagian bawah nya.

"Perfect" ucap vio melihat pantulan dirinya di cermin.

Vio segera menyambar tas sekolah nya dan segera turun ke bawah.

     Sesampai di bawah vio melihat keluarga nya sedang sarapan bersama, sambil bercanda ria tanpa kehadiran vio.

Miris banget.

"Kasian banget lo vi,,, mereka bisa tertawa bahagia tanpa lo,,, lo tenang aja gue bakalan balas semua rasa sakit yang lo rasain vi" ucap vio dalam hati dengan tatapan terkepal.

Vio meneruskan langkah nya ke meja makan, sesampai di situ  geklak tawa mereka tadi seketika hilang.

Vio yang malas banyak drama pun hanya meminum susu yang tersedia dan segera bangkit pergi ke sekolah, tapi vio berhenti karena ucapan ayah nya.

"Dimana kah sopan santun mu kepada orang tua,,, semua orang masih duduk untuk sarapan tapi kamu sudah mau pergi tanpa berpamitan" ucap ayah vio dengan suara datar nya.

"Bukan kah ini yang kalian mau,,, dulu saya selalu berpamitan tapi kalian tidak hiraukan,, lagi pula saya tidak ingin mengganggu kesenangan anda dan putra putri anda,,, bukan kah anda seharusnya senang saya tidak lagi mengganggu anda dan keluarga anda,, seperti yang saya bilang kita hanya orang asing, jadi bersikaplah seperti orang asing" jawab vio tanpa berbalik dan segera meneruskan langkah nya.

DEG

Lagi dan lagi mereka merasa asing dengan vio,,, karena terkejut dengan sikap dan sifat vio,,, ada rasa sakit yang menjalar di hati mereka mendengar ucapan dan nada bicara vio.

Azra pun bangkit untuk segera pergi ke sekolah dan berpamitan kepada orang tua nya di susul Gilang dan Aurora.

"Azra berangkat dulu yah, bun" pamit Azra mencium punggung tangan ayah dan bunda nya.

"Kita juga berangkat dulu yah, bun" ucap Gilang di angguki Aurora dan segera bersalaman dengan ayah bunda nya,,dan Aurora mencium pipi ayah dan bunda nya.

CUP

CUP

"Aurora jalan dulu yah, bun" ucap Aurora setelah mengecup kedua orang tua nya

"iya sayang hati-hati ya,,, belajar yang rajin oke" jawab bunda sambil mengelus rambut Aurora dan di angguki ayah nya yang juga mengelus kepada Aurora

Setelah anak-anaknya pergi wajah Audy kembali sedih dan melihat ke arah suaminya.

"Yah, apa kita udah terlalu jahat terhadap putri kita yah" ucap Audy dengan mata yang berkaca kaca memandang kearah suaminya.

"Ayah pikir juga begitu bun,, putri kita terluka karena kita bun" ucap nathan memeluk istrinya.

Mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur,, karena kesalahan mereka sendiri sampai kehilangan putri mereka.

Kembali ke vio yang mengendarai motor nya dengan kecepatan rata-rata.

TRANSMIGRASI QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang