11. Permintaan konyol

13 4 0
                                    

•••

"Hai." Sapa Caesa, Laura yang masih malu terhadap sikap nya kemarin ia langsung cengengesan melihat Caesa menyapanya pasti Xanetra memberi tahu pada Caesa.

"Hai juga sa" balas Laura cengengesan

"Lu napa?" Tanya Refa Alis terangkat sebelah gadis itu seperti preman ia duduk di atas meja, tak ada yang berani menegur nya karna sekali tatapan saja bisa membuat keluarga orang yang di tatap Refa hancur bahkan tanpa kepingan.

"K...kaga papa" jawab Laura dengan susah payah ia menelan Saliva nya.

"Inget, turuti gw selama 3 hari" Ancam gadis itu,

"Ge tauuuuuuuuuuuuuuuu!" Balas Laura teriakan nya mendengung kini semua pasang mata memperhatikan nya.

"Diemm" Refa membungkam mulut sahabat nya itu.

"Humph" Laura menyingkirkan tangan Refa yang membungkam mulutnya.

Suara sepatu heals mulai berbunyi dari luar kelas arti nya guru paling menyeramkan di kampus nya mulai memasuki kelas semua murid bergegas duduk di tempat masing-masing.

"Anak-anak kita kedatang murid baru. Perkenalkan diri mu"guru dengan lipstik tebal nya menyuruh murid baru itu memperkenalkan diri.

"Hai semua nama saya Digoo Xanetra Levian. Panggil aja Digo" tak di sangka-sangka ternyata murid baru itu adalah Xanetra ia sudah berumur 27 tahun tapi ia lakukan apa saja demi kesayangan nya, ia tak sendiri ia bersama 2 teman nya.

"Hai gw Gilang Farga panggil aja Arga." Arga mengedip kan mata membuat para siswi wanita meleyot kecuali Laura dan Refa, pada dasar nya iman kedua sahabat itu kuat tak gampang tergoda oleh buaya seperti Arga.

"Hai aku Rayen Mahendra Desta panggil aja Rayen"laki-laki itu terlihat sangat fresh dan tenang kaum hawa kini kembali di buat meleyot karna Rayen.

Kedatangan trio itu jelas Laura sudah bisa menebak itu ulah Xanetra.

Pelajaran pun dimulai
Tapi Laura dan Refa masih saja bercerita meski begitu tak ada yang menyadari nya karna Laura dan Refa punya kemampuan di atas rata-rata mereka bisa memelan kan suara mereka sampai tak terdengar.

"Eh gw punya permintaan nih" bisik Refa takut terdengar oleh guru killer di depan,

"Iya, udah cepet ngomong apa" jawab Laura juga mengecilkan suara nya.

"Kalo berani lu peluk Xanetra nanti di kantin" perintah Refa.

"Apa!!?" Laura kaget mata nya melotot sekarang semua murid di kelas termasuk Xanetra melihat bingung kearah Laura.

"Laura!! Maju kedepan berdiri sampai jam pelajaran saya selesai" tegur guru killer itu.

Laura pun maju ia mengangkat satu kaki nya ke atas kedua tangan nya ia pengga di telinga, dari raut wajah Laura tersimpan dendam pasti Laura akan membalas Refa.

Xanetra tertawa geli tatapan nya tak lepas dari gadis itu.

•••

Xanetra Laura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang