13. Permintaan maaf Laura

11 4 0
                                    

•••
Laura memaksakan Xanetra seperti biasa nya namun suasana tak seindah dan sehangat kemarin karna Xanetra yang masih ngambek pada Laura karna Junior tadi siang.

Selesai makan Laura memilih untuk istirahat sebentar di sofa ruang tengah Yang cukup lebar.

Xanetra pun ikut duduk di ruang tengah tapi ia memilih memperhatikan tv.

"Xanetra."

Xanetra diam tak menjawab ia masih fokus pada layar besar itu.

"Maaf."

"Hmm."

"Xannn beneran maaf."
"Tadi dia cuma minta kenalan kok ga lebih."
"Xanetra..."

"What?"

"Kan aku bilang maaf."

"..."

"Oke ngomong sama aku harus apa biar kamu maaf in aku?''

"Manjain saya." Jawab Xanetra singkat tapi membuat  mulut Laura menganga dan mata melotot.

"Emm, manjain gimana?"

"Peluk cium, udah.''

"Em oke kalo gitu."
"Sini peluk." Tawar Laura dengan tangan membuka.

Xanetra dengan cepat pun masuk kedalam pelukan Laura ia bahkan memeluk Laura lebih kencang.

Laura terkekeh geli melihat kelakuan laki-lakinya itu ia merasa Xanetra adalah orang yang hangat tapi tertutup wajah datar nya yang menjengkelkan nya itu.

"Gini doang?" Tanya Laura tersenyum.
"Mau cium" pinta Xanetra manja.

Laura pun mencium pipi Xanetra, tapi bukan nya senang Xanetra malah cemberut.

"Bukan di situ sayang..." Tegur Xanetra cemberut.

Lalu Xanetra melepas pelukan ia menekan Laura di sofa itu Xanetra langsung melahap bibir pink Laura meski hanya sebentar tapi membuat Laura kaget dan pipi nya memerah mata nya terlihat sayu kini Xanetra sudah di pelukan nya lagi kepala Xanetra menempel di perut kecil Laura, Laura merasa sedikit geli ia malah mengelus kepala Xanetra dengan lembut.

Beberapa menit berlalu lelah berada di posisi seperti itu akhirnya ia membangun kan Xanetra yang sedang tidur.

"Kenapa sayang." Tanya Xanetra dengan mata yang terlihat sayu ia mengantuk berat.

"Perut ku sakit capek." Keluh Laura karna memang perut nya merasa nyeri karna kepala Xanetra laki laki itu bahkan meninggal kan bekas gigitan di perut Laura.

"Yaudah kamu yang saya peluk." Dengan mudah Xanetra menukar posisi menjadi kini Laura yang di atas memeluk nya.

Gadis itu menjadi nyaman dalam posisi seperti ini dada bidang Xanetra ia jadi kan bantal ia memejamkan mata begitu pula dengan Xanetra laki-laki itu jelas mengantuk berat di buktikan dengan mata nya yang langsung terpejam setelah bertukar posisi.

•••

Xanetra Laura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang