27. teman masa lalu

3 2 0
                                    

Siang hari yang panas duduk lah seorang gadis cantik di taman dekat kampus yang di tempati banyak siswa banyak anak orang kaya.

Angin menerpa wajah cantik nya membuat rambut gadis itu berantakan menutupi wajah nya, bukan nya jelek malah jadi tambah cantik.

Saat ini gadis itu sedang duduk sendiri tanpa melakukan apa-apa hanya melamun.

Hingga laki-laki yang ia tunggu sampai siapa itu?

Xanetra ya itu jelas Xanetra, gadis itu pun melihat ke arah Xanetra yang hanya berdiri di samping nya tanpa berkata apa pun, sorot mata nya terlihat tajam juga dingin menatap mata cantik gadis itu.

"Hai." Sapa gadis itu suara nya terdengar lembut.

Namun bukan nya membalas sapaan gadis itu Xanetra malah bertanya."to the poin, ada apa?" Tanya Xanetra mengangkat sebelah alis nya, karna siang ini ia sedang berduaan dengan Laura namun tiba-tiba gadis itu menelpon Xanetra untuk bertemu.

"Santai dong, kita juga udah lama ga ketemu." Ucap gadis itu bangun dari duduk nya dan menyenggol bahu Xanetra.

"Gw ga ada waktu za." Beritahu Xanetra tak mau membuang waktu untuk berbicara dengan gadis itu.

-Zafena- sahabat kecil Xanetra ia anak dari sahabat ayah nya juga mereka sering di bilang cocok dan serasi sewaktu mereka dulu bersama namun Xanetra sangat menghindari bertemu Zafena sekarang demi Laura.

"Ye, lagian kita bentar lagi nikah." Jawab Zafena santai.

"Ngomong di jaga anj*ng gw udah tunangan." Bantah Xanetra tak mau, jelas ia tak mau karna sudah ada wanita yang sangat ia cintai.

"Lu ga akan bisa nolak itu keinginan om mark." Bantah Zafena tak mau kalah.

"Gw ga peduli. Mau itu papa gw bunda gw kah gw ga peduli. Jangan harap gw bakal suka sama lu sedikit pun itu, seandainya lu dulu ga pergi ke luar negeri mungkin gw masih bisa sahabatan sama lu, tapi sory gw ga mau lagi!." Bantah Xanetra tak dapat di balas oleh Zafena karna memang 10 tahun lalu Zafena pergi tanpa memberikan ucapan perpisahan atau memberi tahu Xanetra.

Dari kejauhan Laura melihat Xanetra yang sedang berbicara dengan seorang wanita yang tak ia kenal ia hanya berusaha mengamati itu diam-diam namun ia menyingkirkan cemburu nya.

"Maaf Xan, gw tau gw salah." Ucap Zafena kemudian tanpa persetujuan Xanetra ia langsung memeluk nya, Xanetra tak membalas pelukan nya juga tak menolak.

Saat itu Laura sudah di belakang Xanetra ia hanya berdiri tak percaya.

"Gw kangen Lo." Ucap Zafena masih memeluk erat Xanetra.

"... lepas. gw bakal ngomong ke papa gw nanti." Balas Xanetra.

Kemudian Zafena melepas pelukan nya ia menyadari ada Laura di belakang Xanetra kemudian ia agak menyuruh Xanetra minggir.

"Eh kamu siapa?" Tanya Laura yang berdiri tegak di belakang Xanetra.

Xanetra yang belum menengok ke Laura juga tidak tau jika itu Laura.

Tidak menjawab ia hanya berusaha menenangkan dirinya.

Sampai Xanetra menengok ke Laura, mata nya membola bibir nya pucat melihat bibir Laura yang biasa nya selalu pink meski tanpa lipstik kini menjadi pucat mata nya memerah.

"Lu kenal?" Tanya Zafena tak menyadari kondisi sekarang.

Xanetra berusaha memegang tangan Laura namun selalu di tepis oleh Laura, Laura tak mau mengatakan apapun ia hanya berdiri diam.

Kepala Xanetra tiba-tiba pusing saat Laura terus diam ia tak tau harus bilang apa sekarang, keheningan menyelimuti ketiga manusia itu.

"S..sayang."panggil Xanetra kembali berusaha untuk memegang tangan Laura.

Laura berusaha sekeras mungkin untuk tersenyum.

'srettt' seperti di sayat rasa nya hati Xanetra melihat senyuman hadir di bibir pucat Laura.

Laura hanya bertahan sebentar sebelum memutus kan pergi tak sanggup lagi bertahan di sana.

Xanetra berusaha menghentikan Laura namun didorong oleh Laura, Xanetra frustasi ia kini duduk di tanah ia mengacak-acak kepala nya, ia hanya dapat menatap Laura yang pergi menjauh kini.

***

Xanetra Laura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang