"Halo yerim? Kamu tak apa nak?""Eoh eomma gwenchana aku hanya kaget saja" ucap yerim mengeratkan tangannya di pinggang jaehyun ketika pria jalanam tersebut melewati yerim dan jaehyun
"..."
"Aku sungguh tak apa kok, aku sebentar lagi pulang" ucap yerim masih memeluk jaehyun
"..."
"Nde, aku akan menelpon eomma nanti. Jadi tak perlu khawatir" ucap yerim
"..."
"Eum love you too" ucap yerim dan mematikan sambungan telponnya.
"Ayo masuk ke dalam" ucap jaehyun menghela napasnya menatap yerim yang masih memeluknya
"Yer kenapa di lua.... Eoh mian" ucap herin dan kembali masuk ke dalam restoran
Yerim melepaskan pelukannya, "kamsahamnida" ucap yerim membungkuk
Jaehyun mengangguk
"Eum jaketnya" ucap ragu yerim
"Pakai saja" ucap jaehyun
Yerim mengangguk dan dengan segera masuk kedalam restoran
Yerim kembali bergabung sambil memakai jaket jaehyun dan duduk ditempatnya, tak lama jaehyun pun duduk bergabung dengan kaus putihnya
Mereka menatap bergantian jaehyun dan yerim yang baru saja datang dengan kondisi yerim mengenakan jaket jaehyun dan tak saling menatap satu sama lain
"Kau darimana jung?" Tanya salah satu mereka
Jaehyun melirik ke arah yerim yang memalingkan wajahnya
"menghirup udara segar diluar" ucap jaehyun
Mereka mengangguk sembari menahan senyum melirik jaehyun dan yerim yang canggung satu sama lain
Herin tersenyum menatap ke arah yerim, "ekhem ada yang sedang saling menghirup udara segar nih" goda herin memegang jaket yang yerim kenakan
"Diamlah, eomma menelponku dan meminta untuk segera kembali" ucap yerim dan kembali memakan cemilannya
"Jinjja? Astaga ini sudah malam yer. Kita kembali sekarang saja ya" ucap herin
"Aih gwenchana, ini terlalu asik untuk dilewatkan"ucap yerim menatap salah satu dari mereka mulai menjelaskan permainan yang akan mereka mainkan
"Kau yakin yer, doyoung oppa kalo ketiduran gmana?"
"Tak apa kita tidur dekat sini ada motel, aku mlihatnya tadi"
"Aih tapi berbahaya loh yer, kita kembali saj.."
"Sst tenang saja" ucap yerim
Herin menghela napasnya, "imo pasti akan memarahiku"
"Eomma tak akan berani memarahimu percayalah" ucap yerim
"Herin dan yerim masih ikut main kan?" Tanya mereka menatap yerim dan herin yang nampak sibuk mengobrol berdua
"Iya kita ikut main kok" ucap yerim menyikut herin
"Baiklah jadi kita mulai permainannya ya"
Herin menghela napasnya.
Mereka nampak semakin seru memainkan permainan truth or dare sambil memutar botol.
"Kyaaa" mereka teriak bersama sama ketika botol tersebut berhenti. Antara senang karena tidak tertunjuk atau sedih karena harus memilih truth or dare
Yerim tersenyum senang karena botor tak pernah mengarah ke arahnya malah meleset ke arah herin.
"Oke satu dua tiga"
![](https://img.wattpad.com/cover/350353481-288-k521627.jpg)