Chapter 9- Wei An Menang

103 11 0
                                    


Jelas saja, setelah Su Dafu mendengar ucapan Wei An yang dipenuhi kebingungan, penampilan saudarinya yang sudah lama meninggal muncul dalam otaknya, dan dia tidak bisa menahan rasa sakit di dalam hatinya dan berjalan dengan lunglai.

"Yizhen, karena An'er sudah bangun, belum terlambat untuk menyingkirkan semuanya." Su Dafu sepertinya telah menua sepuluh tahun dalam sekejap, dia berbalik menghadap wanita yang ada di sampingnya sembari berbicara.

Mata Wang Yizhen seketika membulat dan dia berkata kepada Su Dafu, "Su Dafu, apa kau gila? Apa kau masih memikirkan aku dan putri kita di dalam hatimu?"

Su Dafu bertemu pandang dengan tatapan tajam istrinya dan berkata dengan keras, "Yizhen, Keluarga Wei masih ada. Keturunan terakhir dari darah Wanting masih tersisa di dunia ini! Jangan paksa dia lagi, dan juga jangan paksa aku!"

Setelah mengatakannya, Su Dafu dengan perasaan sedih pergi meninggalkan ruangan. Ketika dia berada di depan pintu, dia menggenggam tangan putrinya Su Xiaomo dan menariknya menjauh, dan secara alami membiarkan perawat di rumah sakit ini masuk ke dalam ruangan....

Su Xiaomo melihat ayahnya menggandeng tangannya dengan wajah yang murung dan berjalan menuju pintu masuk elevator. Dia tidak tahan dan bertanya dengan perhatian, "Ayah, ayah, perusahaan itu menjadi milik kita sekarang. Apakah itu menjadi milik Keluarga Su?"

Ekspresi Su Dafu menjadi semakin buruk, dan dia berkata dengan tegas, "Kedepannya, kamu tidak diperbolehkan untuk menyebutkan mengenai saham perusahaan!"

Su Xiaomo tidak tahu alasannya, dia mengerucutkan bibir dan memprotes, "Ayah, apa yang kamu bicarakan? Kenapa aku tidak boleh mengatakan bahwa perusahaan itu hasil kerja keras ayah dan ibu, dan itu milik Keluarga Su kita."

Su Dafu seketika menatap putrinya dengan tatapan dingin, ini adalah anak satu-satunya dari dia dan istrinya.

Su Dafu menarik napas panjang, sejak kapan putrinya menjadi seperti ini – kejam, tidak bermoral, dan tidak peduli akan benar dan salah!

Su Xiaomo tiba-tiba ditatap dengan mata Su Dafu yang memancarkan ketidakpedulian. Dia belum pernah melihat ayahnya yang jujur dan lembut itu menatapnya dengan tatapan yang dingin dan penuh dengan kekecewaan.

"Ayah, maksudku adalah, pelan-pelan, ibu bahkan belum keluar!"

Pikiran Su Dafu teralihkan, gadis di depannya memiliki tatapan mata yang lembut, tanpa sedikitpun kekasaran ataupun arogansi yang baru saja dia lihat, dia menghela napas pelan.

"Xiaomo, ketika kamu menjadi dewasa, kamu harus memahami prinsip menjadi manusia yang bermoral terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu."

Su Dafu memiliki begitu banyak hal untuk dibicarakan dengan putrinya, tapi ketika kalimat itu sampai di mulutnya, dia seketika menyadari bahwa putrinya sudah berusia dewasa, dan nasihat apapun yang dia ucapkan hanya akan terlihat pucat dan lemah. Akhirnya, dia menghembuskan napas dan memberi peringatan.

Su Xiaomo mengangguk patuh, dia memeluk tangan Su Dafu, dan berkata dengan nada yang manja, "Aku mengerti, ayah, aku tahu ayah dan ibu melakukan segalanya untuk kebaikanku."

Su Dafu merasa puas dan membawa Su Xiaomo memasuki elevator. Dia berkata, "Ayo kita tunggu ibumu di mobil."

Wang Yizhen berdiri di depan ranjang rumah sakit, dadanya naik turun dan napasnya sangat cepat.

Hebat kau, Su Dafu! Tidak cukup kesuksesan tapi lebih dari cukup kegagalan. Di waktu yang kritis, tiba-tiba berubah menjadi orang baik!

Wang Yizhen menatap nyalang dan tampak murka, tapi ketika Perawat Liu masuk, dia tersenyum dengan penuh kasih sayang.

Wang Yizhen tersenyum dan segera mengemas dokumen yang tersebar di ranjang rumah sakit, membungkuk dan menggenggam tangan Wei An, lalu berkata dengan lembut, "An'er, pamanmu sedang bertindak tidak masuk akal, jangan ambil hati, dia masih harus bergegas ke perusahaan karena masih ada pertemuan yang harus dihadiri, kami pamit dulu untuk hari ini, dan bibi akan menemuimu lain kali...."

"Paman sibuk, aku mengerti, terimakasih, bibi, cepat pergi, jangan sampai membuat paman menunggu." Wei An berkata dengan patuh, sama seperti sebelumnya bersikap seperti pemilik tubuh yang asli yang sangat bersyukur akan kebaikan Keluarga Su.

Melihat Wei An tidak peduli mengenai apa yang baru saja terjadi, Wang Yizhen merasa lega, dia mengelus tangan Wei An, dan bergegas pergi dengan membawa tas-nya.

Sampai sosok Wang Yizhen sepenuhnya menghilang dari pintu bangsal barulah Wei An menghapus ekspresi polos dan kebingungan dari wajahnya, dan cahaya yang dingin berkilat di matanya untuk sesaat.

Wang Yizhen, wanita ini, dia bisa merubah wajahnya lebih cepat dari membalik halaman buku!

Suatu ketika dia berencana untuk merampok harta keluarganya dan membunuhnya, tapi detik berikutnya dia mampu tersenyum dengan penuh kasih sayang dan kelembutan seolah dia tulus kepadanya. Tidak heran pemilik tubuh ini sangat terobsesi dengannya.

Wei An menghela napas di dalam hati, untungnya Feng Yan berjanji kepadanya untuk menjemput dirinya dalam waktu tiga hari, kalau tidak dia harus tinggal di rumah sakit, Kediaman Su, dia tidak tahu apa lagi yang akan dia lakukan untuk menghitungnya!

Memikirkan Feng Yan, Wei An tidak bisa melupakan tatapan yang dalam dari pria itu, dengan setitik api di kedalaman matanya seolah itu bisa membakar segalanya.

Meskipun aka nada tantangan untuk pertemuan selanjutnya dalam waktu tiga hari, Wei An entah mengapa sangat menantikannya.

The Daily Life of A Wealthy ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang