Chapter 13. Match The Feeling

1.9K 330 278
                                    

Update chapter 14 yuk???

Halo

Pakabar? Sehat?
Judulnya udah pake-pake feeling, yah? Apakah syudah saatnya?
Makanya... kalau lawan jenis deket tuh jangan banyak berantem, nanti ujungnya malah nafsu wkwk

Kalau kamu udah ketemu cowok tengil mulut pedes lawan cewek yang ngerasa tertekan terus gara-gara pakai nama orang sembarangan di Factory Romance, kali ini di unmatch the parents, kamu bakal ketemu cewek yang berani ngelawan, gemesin dan smoking hot dengan bodinya yang semoq.

Hidup cewek gemoy!

Jangan lupa komennya yang banyak, dan jangan lupa vote, ya!
Kalau komennya banyak, update-nya rajin.

Jangan lupa komennya yang banyak, dan jangan lupa vote, ya!Kalau komennya banyak, update-nya rajin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chapter 13

Match The Feeling

Kakiku baru nginjek lobi tepat saat pintu otomatis menutup di balik punggung Keb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakiku baru nginjek lobi tepat saat pintu otomatis menutup di balik punggung Keb. Tepat seperti dugaannya, Alec sama sekali nggak keberatan aku pulang cepat demi mengejar talent incarannya. Bukannya nunggu, si kunyuk malah cabut duluan ke jaguarnya. Tergopoh-gopoh, aku mencapai pintu mobil dan membukanya kasar.

"Semilyar banget?!" semburku sambil nutup pintu kenceng-kenceng.

Seisi mobil bergetar, termasuk Keb dan toples nastar di tangannya. "Kenapa nggak sekalian aja bilang ke Alec buat mecat aku, Keb? Semilyar... dikira duit monopoli semilyar!"

"Astaga... nastarku sampai ngegelundung," katanya manyun.

Emang dia lagi mau nyuap nastar waktu pintu kubuka tadi. Bukannya masuk mulut, malah masuk lubang idung sebelum terpental jatuh. Enak-enakan ngelarang orang makan, dia sendiri makan. Mana tinggal separuh itu di toplesnya. Akunya geram-geram, dia malah asyik membungkuk ngejumputin nastarnya yang jatuh.

"Aku nungguin kamu lama... sampai hampir habis setoples," koteknya.

"Kok kamu dapet itu? Itu kan tadi kamu buang, terus dipungut sama Mila. Doyan juga makanan yang udah dibuang?" semprotku.

Keb cemberut, "Enak aja... ini aku beli di bakery yang ada di lobi...."

"Enak, kan?" tanyaku, masih ngebentak.

Unmatch The ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang