Chapter 18. Match with Daddy

1.9K 314 198
                                    

Yuhuuuu...!
Waktu kok rasanya cepet berlalu ya kalau lagi ongoing cerita? Wkwk tau2 udah saatnya update lagi, padahal belum diedit.
Anyway, komennya yang buanyak yaaa... jangan spam banget-banget tapi, yaaa.
Di part ini kita fokus ke Om Nugros bentar. Nggak kalah gemes kok si Om sama anaknya
🤣🤣🤣
Selamat membaca!

PS: Semalam dah diupdate tapi komennya kayak lesu gitu, mungkin kemaleman. Semangat komen yuk. Sesemangat aku nulisnya 🥰 happy weekend!

Love sekotamadya!
Kin 😘

Love sekotamadya!Kin 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Chapter 18

Match with Daddy

Pukul setengah dua belas malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul setengah dua belas malam.

Gila. Betah juga Om Nugros kalau main ama mami.

Aku udah cape, tapi belum ngantuk-ngantuk banget. Pura-pura menguap.

Biasanya, jam segini aku memang udah tidur. Ngantuk nggak ngantuk, cape nggak cape. Nggak peduli workdays atau weekend. Maklum, nggak pernah punya kencan. Hari-hariku juga cukup sibuk. Sering seharian kelayapan di luar, atau ngejar-ngejar orang, jadi butuh istirahat cukup.

Keb yang sedang kebagian menata kartu di dekatku bertanya dengan nada penuh perhatian, "Ngantuk, yah?"

Aku menjawab sok manis juga, "He emh."

"Aku juga ngantuk," gumam Mami manja sambil menempelkan kening ke lengan pacarnya. Om Nugros membalas menempelkan pipinya ke puncak kepala Mami, lalu menepuk-nepuk pipinya.

Keb nggak peduli, atau pura-pura nggak ngelihat. Aku, sih, terang-terangan putar bola mata. Om Nugros menangkap basah reaksiku dan meringis malu.

Tahu perhatian papanya nggak luput dariku, Keb sengaja senyum ke aku sambil mengerutkan hidung. Dengan berani, dia mengulurkan tangan dan mengacak samar rambutku. Aku dan Om Nugros, yang duduk seberang Keb, sontak memelotot. Sama-sama kaget. Dia mungkin cemas karena anaknya jelas-jelas menggoda calon adik tirinya, sedangkan menurutku, Keb terlalu buru-buru. Kurang strategi.

Unmatch The ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang