︶꒦꒷♡꒷꒦︶
Selamat membacaᯓᡣ𐭩.Selepas Elena keluar secara tiba-tiba karena ada urusan mendadak, Yolana dan Astagiri pun mengakhiri obrolan video call tersebut.
Tidak lama dari itu, ada pemberitahuan bahwa besok, pada hari Senin akan dimulai sekolah kembali. Astagiri mulai menyiapkan peralatan sekolahnya untuk dimasukkan ke dalam tas.
Astagiri senang namun takut secara bersamaan, senang karena bisa sekolah, tapi takut tidak ada yang menemaninya, takut di kucilkan kembali. Meskipun sudah ada Yolana, Elena dan Sisil tapi takut mereka abai, segala ketakutan itu muncul kembali sampai membuatnya sesak di dada.
Tidak ingin berlarut karena takut kambuh, Astagiri mencoba memikirkan hal lain, ia jadi teringat akan stok makanannya, sudah menipis. Tapi Astagiri tidak diperbolehkan berkendara sendirian, meskipun hanya mengayuh sepeda.
"Apa jalan kaki ya?" monolog Astagiri pada dirinya sendiri sambil berpikir.
Lalu Astagiri menggelengkan kepalanya, tidak. Cuaca hari ini lumayan terik, bisa tambah gosong nanti warna kulitnya. menopang dagu memikirkan kegiatan apa yang harus ia lakukan supaya tidak bosan.
"Hah, bosannyaa," keluh Astagiri sembari melentangkan badannya di kasur, lelah.
Mulai berguling kesana kemari, entah apa yang sedang Astagiri lakukan, mungkin niat hati ingin mengusir rasa bosan? Tapi malah terlihat seperti bocah tentrum yang tidak dibelikan mainnan oleh orang tuanya.
"Astaghfirullaah, neng lagi ngapain,"
"Eh, mba. Hehe, gabut mba, bingung mau ngapain," jawab Astagiri dengan posisi masih terlentang walaupun sempat terkejut kaget.
"Si neng, aya-aya wae. Itu neng di depan ada tamu mau ketemu sama neng Asta."
"Siapa mba?"
"Gak tau atuh, ganteng neng, pacar neng, yah?" tuding mba Asti sembarangan.
"Hah? Asta gak punya pacar mba," Astagiri jadi bingung siapa yang bertamu.
"Yaudah atuh sana liat dulu, siapa tau kenal,"
"Yaudah deh, aku ke sana dulu." Astagiri beranjak dari tidurnya untuk menghampiri tamu yang menemuinya.
.•°♡°•.
"Ngapain kesini?" tanya Astagiri pada Akash dengan ketus.
Ternyata orang yang disebut ganteng oleh mba Asti itu cowo rese, nyebelin, tua. Ganteng sih dikit. Inget, Astagiri masih dendam dengan cowo yang di hadapannya ini.
"Saya cuman disuruh jemput kamu sama pak Gabriel," jawab Akash. "Sekarang beliau sudah menunggu di cafe kenangan," sambungnya.
Astagiri berpikir kenapa dirinya disuruh datang ke cafe? Apa jangan-jangan dia akan dijodohkan dengan cowo tua bin rese ini? Tapi masa sih setega itu menjodohkannya dengan pria ini? Asta juga masih 16 tahun untuk dijodohkan.
"Jangan mikir yang aneh-aneh, kamu hanya disuruh untuk makan diluar," beri tahu Akash pada akhirnya, karena melihat keterdiaman Astagiri, dengan mimik muka yang berubah-ubah.
Asta mendelik secara terang-terangan, menunjukkan rasa tidak suka pada cowo di hadapannya ini.
Lantas Astagiri berdiri dan beranjak pergi dari sana, untuk segera bersiap-siap pergi. Sebenarnya Astagiri malas berpergian tapi dirumah juga bosan, yasudah Astagiri ikut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astagiri ✓
Teen FictionAsta berhasil mencintai dirinya sendiri lebih dari apapun, setelah melewati banyak luka yang disebabkan oleh orang sekitarnya. Sempat putus asa dan berpikir bahwa kehidupannya tidak akan lama karena suatu hal, kejadian itu membuat Asta putus harapan...