ASTAGIRI || 21

29 17 10
                                    

︶꒦꒷♡꒷꒦︶
Selamat membacaᯓᡣ𐭩.


Kemarin malam hari bahagia yang Astagiri rasakan, sungguh! Astagiri menyukai malam kemarin. Perasaan yang bahagia membawa dampak positif untuk dirinya secara tidak sadar, buktinya sekarang Astagiri sudah bersiap di depan rumah, duduk di bangku teras yang tersedia sambil minum susu sehabis sarapan.

Astagiri merasa bersemangat entah karena apa, yang jelas Astagiri senang. Mobil Akash tiba di perkarangan rumahnya, keluar sebentar hanya untuk menyapa mang Ujang. Astagiri pun berdiri dan melangkah pergi mendekat.

"Tumben, kamu udah siap?" tanya Akash sedikit heran.

"Suka-suka gue lah, kepo amat." Astagiri menjawab ketus sambil merotasi kan bola matanya diakhir kalimat.

"Iya-iya terserah kamu." Akash pun berjalan membuka pintu mobil untuk Astagiri.

Akash pun bergegas mengitari mobil untuk kebagian tempat dirinya, yaitu mengemudi.

"Gimna hadiahnya? Adek lo suka?" tanya Astagiri kepo dengan antusias adeknya Akash.

"Dia menyukainya. Sampai jingkrak-jingkrak seperti kodok, sangking senangnya." Entah sebuah pujian atau hinaan yang Akash lontarkan untuk adeknya itu. Tapi yasudah yang penting ka tidak salah memilih.

"Terima Kasih, ya. Sudah mau direpotkan oleh saya," ujar Akash dengan tulus.

"Alah, gue aja yang ngerepotin lo."

"Ngerepotin?" gumam Akash merasa tidak mengerti.

"Iya, ngerepotin. Anter jemput gue itu ngerepotin lo tau, apalgi lo kerja dimana tempat kerja lo beda arah sama sekolah gue."

"Kamu tidak merepotkan siapa-siapa, saya yang bersuka rela mengantar jemput kamu. Jadi jangan pernah merasa merepotkan saya. Mengerti?" Jelas Akash dengan nada yang lembut agar si lawan bicara merasa aman. Sebenarnya Akash ingin sekali menjelaskan dengan mengusap pelan surai itu, namun ia tidak berani melakukannya.

"Eumm, gitu ... tapi kenapa begitu?" tanya Astagiri lagi.

"Apanya yang begitu?"

"Kenapa mau secara suka rela buat antar jemput gue?" tanyanya meminta jawaban.

Akash terdiam, iya juga jika dipikir lagi kenapa ia mau mengantarkan gadis dengan segala sifat persis bocil kematian ini?

"Jawab om, ih!" Astagiri kesal, sembari menuntut jawaban yang tak kunjung dijelaskan.

"Bisa jangan panggil saya dengan sebutan om?" Akash merasa jengah di panggil dengan sebutan om, merasa paling tua padahal dirinya masih muda, loh.

"Terus gue manggilnya apa? Kakak gituhh? Nggak cocok banget pliss." Astagiri heboh sendiri.

"Terserah."

"Udah tua, ngembekan pula," gumam Astagiri lirik.

Selepas itu keadaan di dalam menjadi hening. Akash yang marah hanya karena dipanggil om dan Astagiri yang malas meminta maaf pada Akash.

***

Astagiri keluar dari mobil Akash karena memang sudah sampai di depan gerbang sekolahnya. Astagiri keluar tanpa sepatah kata pun, bukan karena apa cuman ia sedang malas berbicara saja.

Akash hendak memberi yang bulanan yang sempat di titipkan padanya dari papa Astagiri. Akash pun keluar mengejar Astagiri.

"Asta, sebentar saya mau bicara," teriaknya tidak terlalu keras namun terdengar oleh Astagiri.

"Ini, dari pak gabirel," ucap Akash sembari menyodorkan uang berwarna merah, lima lembar.

"Oke, terima kasih." Astagiri mengambil uang itu dan langsung mengantonginya.

Astagiri masih tidak sadar bahwa dirinya menjadi pusat perhatian banyak orang disekolahnya. Ada yang menatap penuh selidik, ada yang menatap penuh iri dan ada yang menatap penuh minat pada Akash tentunya.

Setelah kejadian itu banyak desas desus tentang Astagiri simpanan bos besar, Astagiri bermain api dengan suami orang, Astagiri murahan dan masih banyak lainya berita miring yang disebarkan.

Astagiri mencoba abai, ia diam. Karena ia merasa tuduhan yang mereka katakan tidak ada yang benar dan untuk sekedar membela diri pun mereka tidak akan percaya. Dari pada buang-buang tenaga mending Astagiri nikmati saja waktu makan siang ini.

"Ta, lo okei?" tanya Yolana takut Astagiri Kenapa-kenapa dengan desas-desus yang orang lain sedang gosipkan.

"Aman, Yol. Tenang aja," ucap Astagiri menekan kekhawatiran teman-temannya.

Yolana, Elena dan Sisil sangat geram dengan orang yang membicarakan dan melihat Astagiri secara terang-terangan.

"Mau pindah tempat duduk nggak, jadi di taman atau di kelas?" tawar Yolana membujuk Astagiri agar mau pindah dari kantin ini.

"Nggak usah, biarin aja. Lagian apa yang mereka omongin nggak ada yang bener satupun, kok." Kali ini ucapan Astagiri sedikit meyakinkan mereka bertiga.

"Beneran loh, ya?" Sela Sisil memastikan.

"Iya Sisil, aman."

***

Tring!!

Bel pulang sekolah begitu nyaring terdengar, seisi kelas bersorak senang jika itu waktunya pulang dan kebetulan pulang lebih awal.

Sebenarnya Astagiri sangat risih dengan tatapan orang lain saat melihatnya. Astagiri mencoba abis dan lebih mencepatkan langkah kakinya menuju halte di depan gerbang sana.

Namun Astagiri di hadang oleh beberapa orang laki-laki. Astagiri mencoba melangkahkan kakinya ke kanan dan orang yang menghadang pun ikut melangkah ke kanan, saat melangkah kekiri, orang itupun ikut kekiri.

Astagiri yang kesal karena langkah kakinya selalu di ikuti pun mendongak, menatap nyalang orang yang menghadangnya.

Orang yang dihadang tersebut, malah terkekeh. "Cantik juga kalo diliat dari deket sini," katanya sambil menilai wajah Astagiri dengan teliti.

"Pantes jadi simpanan om-om," sambungnya yang membuat Astagiri melotot dan merasakan sakit di hatinya karena tuduhan seperti itu.

"Jangan sembarangan ya, kalo ngomong," hardik Astagiri marah.

"Dibayar berapa semalam? Gue bisa bayar dua kali lipat dari om-om tua itu," katanya.

"..."

"Kenapa diem? Apa yang gue bilang bener ya?" tanyanya culas.

"Kalo begitu sebutin nominalnya, biar gue ba-,"

Plak!

Laki-laki itu terdiam. Sedikit kaget karena tamparan yang tiba-tiba dilayangkan oleh Astagiri. Tangan Astagiri mengepal, ia marah. Apa serendah itu pemikiran orang lain terhadapnya? Hanya karena diantar oleh Akash?

"Lo b- ... hey, hey, kemana lo!" Teriak cowo tadi yang diketahui bernama Hengky itu kesal. Karena Astagiri pergi begitu saja setelah menampar dirinya.

Astagiri berlari menerobos anak-anak sekolah yang menontonnya sedari tadi. Astagiri tidak memperdulikan apapun yang jelas ia butuh sendiri sekarang.

ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆★⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ

Duh kira-kira Asta pergi kemana ya?🤔
Semoga nggak ngelakuin hal aneh-aneh lagi.

Jangan lupa vote and comen ya guys, byebye!!

Selamat malam dan selamat istirahat.

Maaf ya kalo banyak typo😭🙏🏻

Astagiri ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang