Sohee baru saja mendarat di bandara Incheon. Dia sendirian tidak bersama temannya Junyoung yang menghabiskan liburan tahun baru bersamanya. Sohee terlihat sangat lelah, wajahnya lesu dan cara dia berjalan menunjukan bahwa energi nya sangat terkuras. Dia tidak menikmati liburannya.
Gadis cantik itu merogoh ponsel yang ada di saku coat yang ia pakai, mencari kontak seseorang untuk ia hubungi. Matanya berkaca-kaca dan rasanya ingin menangis tersedu sedu.
"Babe." Suara Sohee gemetar.
"My Love, i miss u so much." Itu Lisa
Sohee tidak bisa menahannya lagi. air matanya keluar. Orang orang mulai melihat kearahnya sehingga dia segera bersikap biasa saja. Itu tempat umum.
"Jemput aku di Incheon."
"Eoh? Incheon?"
"Cepat kesini, aku sangat merindukanmu."
.
Di apartemen nya Lisa bergegas mengambil jaket dan kunci mobil. Buru-buru setelah mendapatkan telfon mendadak dari kekasihya Han Sohee. Teman-temannya sedang menginap namun belum ada satupun yang bangun, Lisa belum tidur seharian sehingga dia mengetahui telfon dari Sohee. Lisa mengambil topi Seulgi yang ada di meja kecil dekat sofa kemudian memakainya agar tidak terlihat berantakan.
Sangat terkejut, untuk pertama kalinya Sohee tiba-tiba berada di bandara dengan keadaan yang buruk. Lisa mungkin belum melihatnya tapi dari suaranya dia mengetahui bahwa Sohee sedang tidak baik baik saja. Wajahnya sedikit kacau memikirkan entah apa yang terjadi dan kenapa tiba-tiba berada di bandara.
Aneh bukan? Lisa bahkan tidak mengetahui apapun, di mana keberedaan Sohee dan ke mana dia pergi, Lisa sama sekali tidak mengetahuinya.
"Oh Tuhan semoga dia baik baik saja." Gumam Lisa dengan nada gelisah. Dia keluar dari unit nya dengan cepat sambil memainkan jari jarinya agar tidak lebih panik.
"Selamat pagi, Lisa-ssi." Lisa bahkan menghiraukan sapaan dari orang lain karena pikirannya dipenuhi oleh Sohee.
Lisa melihat ponselnya kemudian menghubungi Sohee lagi. Namun tidak ada jawaban. "Jinjja? Apa yang terjadi padanya?" Gumam Lisa kemudian masuk ke dalam mobil. Lisa merasa semakin khawatir karena tidak ada kabar lagi dari Sohee.
Mobil melaju cukup kencang, perjalanan dari Gangnam ke Incheon cukup jauh namun Lisa akan membuatnya lebih cepat dari yang seharusnya.
Ponsel berdering.
Incoming Call
Han Sohee a.k.a Wife"Hello babe, kau dimana?"
"Aku berada di ruang tunggu, kau sudah dalam perjalanan?" Sohee menangis. Lisa makin menginjak pedal gas nya agar mobil bergerak lebih cepat.
"Ya, tunggu saja di sana okay? Jangan menangis, hm? Okay jangan menangis kurang dari 30 menit aku akan berada di sana." Balas Lisa dengan nada khawatir. Tidak peduli resiko kecelakaan yang akan ia alami, dia melaju sangat kencan bahkan petugas di jalanan sempat menegurnya namun mobilnya melaju begitu kencang sehingga tidak bisa dihentikan.
"Tubuhku sangat lemas, Lisa."
Jakun Lisa naik turun, rahangnya mengeras. Dia marah pada dirinya sendiri kenapa tidak memastikan keadaan Sohee dihari hari sebelumnya. Dia malah lebih mementingkan ego nya dibandingkan memastikan kekasihnya baik baik saja.
"Aku akan menghubungimu lagi, jangan kemana mana pantau saja aku dari live location." Lisa langsung mematikan panggilan dan menangis. Dia sangat menyesal karena ego nya sangat tinggi. Dia merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Sohee meskipun dia belum tahu lengkapnya tapi dia sudah sangat merasa bersalah akan suara lirih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushed Flowers | JENLISA
Fanfiction"Aku memohon untuk tidak ditinggalkan tapi dia tetap meninggalkanku dan sejak malam itu aku lenyap." _____ JENLISA FANFICTION