11. Mix Feel

540 85 7
                                    

Lisa POV

"Kau terlihat tidak baik." Aku melihat Jennie yang sedang duduk di depanku.

Aku bertemu Jennie secara tidak sengaja, dia menyapaku lebih dulu dan aku langsung mengajaknya untuk keluar dan makan bersama. Aku tidak tahu tujuanku yang sebenarnya, aku hanya ingin ditemani sekarang.

Jennie bertanya kenapa aku berada di luar padahal sebelumnya aku mengatakan kalau aku akan beristirahat di apartemenku. Tapi aku tidak bilang yang sebenarnya, aku hanya bilang kalau aku mencari makanan dan kebetulan bertemu dengannya.

Jennie percaya begitu saja.

Kami berbincang sedikit mengenai hari yang ia jalani setelah keluar dari rumah sakit. Ternyata dia mendengarkan ucapanku, dia mengatur cara hidupnya dan mengurangi alkohol. Tapi saat kami bicara pikiranku tidak teralih dari Sohee. Aku beberapa kali tidak fokus dan mendengarkan Jennie bicara sehingga aku berkali kali memintanya untuk mengulangi apa yang dia katakan.

Aku selalu minta maaf akan itu, aku merasa tidak enak karena aku yang mengajaknya tapi aku terkesan tidak menghargainya.

"Lisa?"

"Aku baik baik saja. Maafkan aku." Aku tersenyum kemudian menyentuh permukaan tangannya. Aku menatap matanya dengan intens dan kurasa Jennie mulai merasa tidak nyaman.

"Maafkan aku." Aku mengambil tanganku dan membiarkan Jennie fokus pada makanannya.

Aku merasa kehilangan arah. Seperti, aku bisa merusak apa saja sekarang. Tapi aku tidak bisa hancur hanya karena Sohee. Namun rasa sakit itu masih ada, melihat dia mencium pria lain seperti meruntuhkan sesuatu yang sudah susah payah aku bangun dan pertahankan selama ini. Akan kah aku terus berlarut dimasalah ini? Aku pikir akan menjadi sederhana ketika aku tidak lagi bersamanya, ternyata aku salah. Rasa sakit semakin memburuk.

"Kita seperti bersama orang asing yang tidak pernah bertemu dan bicara padaku sebelumnya." Aku terkejut dari lamunanku mendengar Jennie yang bicara. Aku memperbaiki cara duduk ku, sedikit merasa bersalah karena seharusnya aku tidak membawa Jennie ke sini.

"Maafkan aku."

Jennie tertawa.

"Kurang dari lima menit kau sudah mengatakan maaf sebanyak tiga kali. Wae geure, kau bisa bercerita." Jennie tersenyum hangat. Aku hanya menatapnya, dan tiba tiba wajah itu berubah menjadi wajah Sohee.

"Bisakah kita ke apartemenku setelah ini?" Itu keluar begitu saja dari mulutku.

"Apa teman teman yang lain akan menyusul?"

"Tidak, hanya kita berdua."

.

Jennie POV

Setelah makan siang bersama Lisa mengajakku datang ke apartemennya. Aku setuju setelah dia menghubungi Irene unnie untuk datang dan mereka mengiyakan ajakan Lisa.

Awalnya Lisa membertahuku kalau hanya ada aku dan dia di sana. Namun ternyata dia bercanda. Jantungku hampir keluar disaat yang sama karena aku tidak pernah berada di rumahnya dan hanya sendirian. Aku sedikit ragu. Ya, aku ragu dengan diriku sendiri.

Kami menjadi cukup intens semenjak Lisa menjagaku ketika aku sakit. Dia mengirimku pesan namun bukan seperti sahabat dekat, aku aneh dengan pesan itu. Mungkin hanya karena perasaan sepihak. Aku tidak tahu.

"Kau tidak nya-"

Aku bersumpah aku merasa sangat malu sekarang. Aku tiba tiba tersandung dan jatuh di depan Lisa. Untungnya dia segera menahan tubuhku namun rasa maluku tidak akan hilang begitu saja. Ini gila, bagaimana bisa aku tersandung dengan kakiku sendiri?

Crushed Flowers | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang