Udara dingin menghantam tubuh Lisa. Ia sedang duduk di pasir tepi pantai sendirian. Dia sama sekali tidak merasakan kedinginan karena hatinya sudah beku lebih dulu. Bulan demi bulan telah ia lewati namun kejadian semalam membuat dia susah pindah sehingga menjadi sangat membekas baginya sampai sekarang.
"Ini sudah tahun ke empat hubunganku, apa aku berhenti saja?" Tanya Lisa pada dirinya sendiri. Dia bingung seperti orang yang kehilangan arah.
"Aku bersumpah akan selalu mengingat malam itu. Tapi, maafkan aku, Sohee-ya." Air mata Lisa keluar begitu saja. "Aku tidak bisa menerimanya, aku tidak bisa." Kepalanya menunduk, tangannya mengepal. Isi pikirannya dipenuhi kejadian di mana menjadi titik noda penghancur hubungan dia dengan Sohee.
Malam itu neraka bagi Lisa, dia sama sekali tidak berpikir akan terjadi kejadian buruk dalam hubungannya. Ada kemungkinan buruk namun itu yang terburuk yang pernah ada. Dan malam itu di luar dugaan dan sepertinya menjadi yang paling buruk di antara kemungkinan yang mereka pikirkan.
"Aku harus mengakhiri ini." Lisa berdiri, kakinya sedikit gemetar. Matanya sembab menatap lautan yang gelap tanpa cahaya. Kepalanya mengangguk sekali lagi pertanda ia yakin dengan apa yang hendak ia lakukan.
"Sohee-ya, ini jalan untuk kita berdua tidak saling menyakiti."
.
Lalisa
OnlineBisakah kita bertemu? - 19.20 PM
Sohee langsung bangun dari tempat duduknya. Matanya berbinar dan segera membalas pesan Lisa.
Han Sohee
OnlineAku akan ke apartemen mu - 19.20 PM
Lalisa
OnlineAniyo, kita bertemu di restoran. Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita. Bersiaplah, aku akan menjemputmu. - 07.21 PM
Sohee tersenyum, sudah lama tidak bicara dan saling mengirim pesan dengan Lisa. Dia merindukan hal itu. "Aku harus bersiap siap, malam ini akan menjadi istimewa karena aku dan akan baik baik saja setelah ini." Ucapnya kemudian melompat bahagia.
Sedangkan di apartemen nya, Lisa sudah bersiap sejak tadi. Ia sedang memandangi dirinya di cermin besar yang ada di kamar nya. "Ucapkan selamat tinggal pada cintamu, Lalisa." Dia tersenyum pahit. Ini adalah akhir dari hubungannya dengan Sohee. Entah bagaimana tanggapan Sohee nanti, tapi Lisa sudah bulat dengan keputusannya.
Lisa menghela napas kemudian melihat jam tangannya. Sudah hampir pukul 8, dia harus pergi menjemput Sohee di rumahnya.
.
Lisa POV
Aku menunggu di mobil, aku sudah mengirim pesan kepada Sohee bahwa aku sudah menunggu di depan rumahnya. Ada banyak mobil di halaman rumah ini karena Sohee menginap di rumah orang tuanya. Ayah nya merupakan wali kota Seoul yang terpilih beberapa tahun lalu sehingga penjagaan di sini cukup ketat tapi mereka mengenalku itulah sebabnya dengan mudah aku bisa masuk ke sini. Jika mungkin aku masuk ke dalam aku akan bertemu Ayah Ibu nya tapi aku tidak ingin, aku takut berubah pikiran.
Aku masih memperhatikan pintu rumahnya, dan ya Sohee berjalan keluar dari sana dengan dress coklat polos mengkilat nya. Aku membelikan dress cantik itu saat aku berada di Miami, sangat cocok untuknya.
"Maaf aku membuatmu menunggu." Ucapnya lalu duduk. Dia tersenyum manis padaku dan mau tidak mau aku harus membalasnya.
Aku langsung menjalankan mobilku dan mengemudi cukup cepat agar suasana awkward di mobil tidak berjalan lama. Sohee diam saja aku pun begitu, kami sama sama tidak bicara. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan karena aku sedang tidak menatap matanya tapi aku rasa dia cukup tegang. Ini pertemuan pertama kami lagi setelah beberapa minggu ini kami diam dan tidak bertemu satu sama lain. Aku menjadi sibuk dengan pekerjaan juga terlalu banyak mempertimbangkan hubungan kami, namun inilah waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushed Flowers | JENLISA
Fanfiction"Aku memohon untuk tidak ditinggalkan tapi dia tetap meninggalkanku dan sejak malam itu aku lenyap." _____ JENLISA FANFICTION