"Kenapa diam saja?" Tanya Mina kemudian duduk di sebelah Lisa. Lisa tidak menjawab apapun dan menjadi lebih diam. Mina menghela napas, harusnya Lisa menjadi lebih baik karena beberapa hari ini dia menghabiskan waktu dengan Sohee namun sepertinya berbalik. Itu tidak benar baik baik saja.
Seulgi datang dengan membawakan cemilan. Mereka sedang berkumpul di apartemen Lisa, lagi. "Aku tidak ingin banyak bicara karena setelah ini pasti akan ada yang kabur membawa topiku untuk menjemput kekasihnya yang entah-" Seulgi berniat untuk bercanda tapi dia memilih untuk tidak melanjutkannya karena Mina menatapnya tajam.
Lisa kemudian berdiri dan hendak pergi ke kamarnya tapi pintu apartemen terbuka. Semua orang melihat kearah orang yang berdiri di sana.
"Sohee unnie?" Gumam Mina.
Lisa membuang muka dan melanjutkan apa yang akan ia lakukan. Dia bahkan tidak menyapa Sohee dan pergi begitu saja. Teman temannya menjadi awkward, situasi seperti ini membuat mereka merasa tidak enak dan rasanya ingin pulang saja.
"Lisa-ya.." Sohee mengejar Lisa namun Seulgi menghalangi jalannya. "Duduklah lebih dulu, biarkan saja dia suasana hatinya sedang tidak baik." Ucap Seulgi, itu bukan bentuk perhatian hanya saja ia ingin telinganya tenang dari pertengkaran sepasang kekasih itu dan untungnya Sohee tidak melawan.
Sohee menghela napas kemudian mengangguk. Dia duduk di sebelah Mina dengan perasaan yang tidak tenang. Itu hari ke dua Lisa tidak mengajaknya bicara setelah masalah yang ia hendak bicarakan di rumahnya waktu itu.
"Kalian baik baik saja, unnie?" Tanya Mina, dia akrab dengan Sohee. "Kami berdebat kecil, bukan masalah besar." Balas Sohee dengan senyum paksa. Meskipun Sohee mengatakan itu bukan masalah besar tapi Mina percaya bahwa itu adalah bohong. Sesuatu telah Lisa sembunyikan dan itu bukan hal yang kecil.
Terdengar suara kenop pintu, Lisa keluar dari kamarnya dengan tangannya yang memegang kunci mobil. Sohee langsung berdiri dan menghampirinya. "Lisa-ya, bicaralah padaku." Mata Sohee berkaca. "Aku sibuk, aku harus bertemu ayahku dia baru saja tiba dari Swiss." Lisa menjawabnya datar, kemudian melihat kearah dua temannya.
"Bersenang-senanglah dengan mereka sambil menunggu yang lain, jika perlu ajak Junyoung mu itu ke sini." Setelah mengatakan hal itu Lisa kemudian pergi tanpa pamit pada Mina dan Seulgi.
Mina dan Seulgi bertukar pandangan.
Sohee diam di tempatnya. Terkejut bahwa Lisa mengetahui tentang Junyoung padahal dia tidak pernah mengatakan apapun mengenai Junyoung.
Lisa berjalan menuju parkiran, mengambil mobilnya. Dia sama sekali tidak berpikir untuk kembali ke apartemen untuk bicara dengan Sohee. Lisa menyalakan musik untuk menganggu pikirannya, sehingga dia tidak bisa mendengar keadaan di luar mobil.
Mobil sedan putih itu berjalan keluar gedung apartemen, Lisa harus bertemu ayahnya secepatnya untuk membicarakan mengenai pekerjaannya. Satu satunya yang diharapkan hanyalah dirinya karena adiknya tidak bisa diandalkan. Adiknya memiliki kelainan saraf sejak lahir sehingga pertumbuhannyaa tidak sesuai seperti anak anak biasanya.
Musik terhenti karena ayahnya menelpon.
"Sayang kau sudah dalam perjalan?"
"Hm, aku akan menjemput Dad tapi sebelumnya aku ingin menjemput Levin lebih dulu."
"Ahh begitu, kalau begitu langsung ke kantor saja kemudian kita akan makan siang bersama, okay?" Lisa kemudian mengakhiri panggilan mereka, Lisa melanjutkan perjalanan kerumah ibunya untuk menjemput Levin adiknya.
Helaan napas terdengar, sudah beberapa bulan ini dia mulai menekuni dunia bisnis. Menjadi anak yang satu satunya diharapkan oleh Ayah Ibu nya bukan beban baginya, hanya saja dia tidak ingin mengecewakan Ayah dan Ibu nya dengan pengetahuannya yang terbatas. Lisa tidak menempuh pendidikan sesuai standar Korea namun dia berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk memenuhi itu semua. Lisa selalu merasa lebih rendah dari teman temannya karena hanya dia yang tidak menempuh pendidikan yang seharusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushed Flowers | JENLISA
Fanfiction"Aku memohon untuk tidak ditinggalkan tapi dia tetap meninggalkanku dan sejak malam itu aku lenyap." _____ JENLISA FANFICTION