secuil moment (LiLynn)

485 54 4
                                    


Just for fun!






















Kamis, 27 Juni

Tiga sekawan Erine, Delynn, dan Lily itu sedang berjalan menuju parkiran sekolah.

Dengan Lily yang memegang jidatnya karena terluka akibat terkena pecahan kaca jendela, saat ingin melewati kelas mereka berdua.

Kejadian itu di karenakan dua siswa dari kelas Erine dan Delynn berkelahi entah masalah apa. Mereka saling berpaku tinju, lalu satu dari mereka melemparkan botol air tapi meleset jadilah terkena kaca jendela.

Di waktu yang tepat juga Lily sedang lewat naasnya ia terkena serpihan kaca jendela.

Semua yang ada di kelas segeda keluar untuk mengecek.

Karena Lily tak mau jadi bahan tontonan dengan paksa ia menarik Erine dan Delynn yang ikut keluar waktu kejadian.

Erine yang khawatir tadi sempat menolak untuk mengambil tisu atau apa untuk membersihkan darah yang ada di jidatnya. Barulah ia menyusul mereka yang sudah ada di parkiran.

Mereka berhenti tepat di motor Lily.

"Ly sini aku bersihin dulu darahnya udah ada yang pada kering," kata Erine lalu memegang jidat Lily.

Lily hanya diam dan sesekali meringis. Dia bersandar pada tiang kayu yang bersebelahan dengan motornya.

"nah udah," kata Erine di akhiri dengan memberi sebuah hansaplast di jidat Lily bergambar kucing.

Lily tersenyum. "makasi ya Erine." Erine mengangguk.

Delynn hanya memperhatikan dengan sembari memakai lipstik.

Keduanya yang melihat itu hanya bisa menggeleng.

"Del," panggil Lily dengan menarik lengan Delynn, kala sang empu sudah selesai memakai lipstiknya.

Delynn pun berdeham sembari memasukkan lipstiknya di saku bajunya. "iya Lyyy, kenapa?" tanyanya dengan menatap Lily.

Lily menjawab pertanyaan Delynn dengan menunjukkan pipinya. Erine yang ada di antara mereka hanya bisa tersenyum.

Delynn terdiam bentar dan melihat sekeliling parkiran. "nanti aja ya, masih ramai." Lily memasang wajah sedihnya.

"gak apalah kan cuma pipi aja, ayoo yaa plisss." bujuk Lily dengan nada manjanya.

Delynn menghela napasnya lalu mendekat. Ia mencium Lily sedikit mengenai bibir Lily.

Delynn kembali menjauhkan wajahnya.

"lagii," pinta Lily sembari ia yang mendekatkan pipinya. Delynn tak menolak, dan dengan cepat menuruti permintaan Lily.

Lily sumringah. "makasi, aku pulang dulu yaa."

"gak jadi ikut kita Ly?" tanya Erine.

Lily berpikir sebentar "umm, gak deh. Aku mau ngobatin luka aku."

"oh, oke. Hati-hati di jalan ya." sambung Erine.

"iyaa, kalian juga have fun ya main nya...," Lily menatap Delynn. "kalo udah pulang langsung mandi ya, aku pulang dulu, byee Erine, bye juga sayangg." Lily menjalankan motornya meninggalkan keduanya.

Selepas pemergian Lily, Erine dengan jahil menyikut lengan Delynn. "ekhm, cieeee. Aku yang lihatnya jadi salting dehh."

Delynn yang di goda Erine hanya mampu menutup mukanya.

"ciee mukanya merahh. Lucu banget deh kalian, yang satu bucin terang-terangan yang satu lagi gengsi." kata Erine.

"ih udah ayok kita main."









































Tiba-tiba banget mimpi yang gitu, jadi yaudah deh di bikin ke cerita ini aja.












Semoga suka!


ONESHOOT KAPAL GEN 12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang