BAB I

10.4K 472 4
                                    

Darion, seorang kaisar tirani yang tidak segan membunuh musuh dan orang-orang yang menghalangi tujuannya. Ia memanfaatkan semua situasi hanya untuk kepentingan dirinya dan kekaisarannya, ia menikahi beberapa wanita bangsawan untuk mengikat mereka pada kesengsaraan tiada akhir.

Seorang tirani kejam yang hanya bisa luluh terhadap pemeran wanita utama, Lily. Seorang gadis biasa yang bekerja sebagai pelayan di kekaisaran yang tidak sengaja terjerat cinta satu malam dengan kaisar.

Meskipun Lily melewati interogasi yang cukup kejam, akhirnya Darion menyerah pada kecantikan dan kebaikannya yang dengan tulus selalu menjaga Darion. Ia mempercayai jika seseorang menjebaknya untuk tidur dengan seorang pelayan agar martabatnya turun, kemudian Lily kabur karena merasa kaisar tidak akan percaya padanya ketika ia mengatakan bahwa dirinya tengah mengandung anaknya, atau Lily takut jika kaisar membunuh mereka agar tidak ada seorangpun yang menghalangi jalannya.

Kaisar mulai mencari Lily di segala penjuru kekaisaran dan menjadi sangat sensitif terhadap siapapun yang mengomentari obsesi barunya.

Ia membunuh semua selirnya dan orang-orang tidak bersalah lainnya hanya untuk membuat Lily kembali. Setelah Lily terpaksa kembali dengan membawa anak mereka yang berusia 1 tahun, Darion mulai kembali luluh dan menghentikan kekejamannya serta mengumumkan Lily akan menjadi permaisuri kekaisaran Ovalehn.

Membaca sinopsis itu, Salma seketika penasaran dan membaca novel aslinya. Ia mulai menggulir lembar buku di ponselnya, dan sampai pada kaisar yang membunuh selirnya agar Lily kembali.

“Wanita bodoh, untuk apa kamu bertanya seperti itu pada kaisar tirani?” tanya Salma membaca adegan ketika selir ketiga meninggikan suaranya dan bertanya kepada Darion yang bersiap untuk mencari keberadaan Lily, tentang nasib yang akan dialami kekaisaran jika Darion terus membunuh orang yang tidak bersalah.

Salma merasa ngeri, hanya karena hal itu Darion mengeluarkan pedangnya dan menebas leher selir ke-3 tanpa memikirkan pandang orang lain. Patutlah ia disebut-sebut sebagai kaisar tirani, dan novel ini juga berjudul Fall For Villain yang menggambarkan Darion sebagai seseorang yang kejam tanpa ampun.

Salma menyesap teh hangat dan melihat keluar jendela, ia melihat jam tangannya dan terkejut ketika melihat sudah pukul 4 sore, berarti sudah 2 jam dirinya berada di sana. Perutnya juga sudah kembung karena terus memesan teh panas.

Meskipun masih hujan di luar, akan tetapi itu tidak sebesar tadi. Ia bersiap dan memutuskan untuk segera pulang.

Ia menunggu lampu berubah hijau untuk pejalan kaki dan melihat seorang wanita tua berjalan tanpa melihat ke arah lain dan menyebabkan sebuah truk tangki yang melintas, membanting setir dan malah menuju ke arahnya.

Ia tidak mengingat apapun lagi setelahnya, hanya ketika tubuhnya terasa remuk, darah mengalir ke matanya, ia tertawa dalam hatinya, wanita tua sialan.

Saat ia membuka matanya, bukan kamar rumah sakit tempat dirinya berada, melainkan ia berada di tengah-tengah kerumunan banyak orang yang terlihat khawatir dengannya.

Ia melihat seseorang yang menaiki sebuah kuda yang tiba-tiba mengeluarkan pedangnya dan menebas lehernya hingga kepalanya jatuh ke tanah.

Salma terkejut dan terbangun dari mimpi yang dialaminya, ia terjatuh dari kasurnya dan merasa lega karena itu hanya mimpi, namun segera sadar jika sebenarnya ia berada di ruangan yang penuh dengan dekorasi mewah dan terlihat tua, seperti pada abad pertengahan.

“Selir Anette, segeralah bangun dan bersiap untuk kelas etiket kekaisaran.” ucap seseorang lalu membuka gorden kamarnya yang membuat Salma menutup matanya karena silau.

Apa yang sebenarnya terjadi ....

°°°°°

Meskipun tidak mengerti dengan apa yang dialaminya, Salma sudah siap dengan gaun biru yang dipakainya. Ia mengikuti ke mana arah orang itu mengantarnya.

Saat ia masuk ke dalam sebuah ruangan, ketiga wanita itu menatapnya dengan tajam. Salma merasa aneh namun kemudian ia dipersilakan untuk duduk dan mengikuti kelas.

“Apa aku harus kembali mengajari kamu etika dasar, Selir Anette?"

Salma hanya melihat ke sekelilingnya dan mengabaikan orang yang sedari tadi mengoceh perihal selir Anette ini dan itu. Mendengar nama itu disebut, Salma merasa ia pernah mengenal Anette.

Tunggu, pelayan tadi memanggilnya dengan sebutan Anette, apa yang dimaksud wanita paruh baya itu adalah dirinya?

“Selir Anette! Kamu sangat keterlaluan mengabaikan Viscount Heiland, apa kamu tidak bisa mendengar?”

Salma tiba-tiba berdiri dan membungkuk kan badannya, ia meminta maaf karena tidak fokus dan malah mengabaikan teguran dari gurunya sendiri.

Ia merasa aneh karena badannya tiba-tiba mengingat apa yang harus ia lakukan, perlahan suasana kembali normal dan pelajaran kembali dimulai.

Selesai dengan pelajaran etiket yang menurutnya seru, Salma segera keluar dan kembali ke kamarnya, tetapi ia tidak sengaja melihat wanita tua yang menyeberang tanpa melihat-lihat berada di sekitarnya dan langsung berlari mengejarnya.

Namun wanita tua itu semakin menjauh dan membuatnya harus mengejarnya.

“Tunggu nenek tua! Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi,” namun nenek itu kembali menghilang, kini ia tidak sengaja masuk ke dalam ruangan yang dipenuhi debu dan kertas yang menjulang tinggi.

Anette yang merasa ngeri melihat ruangan itu seperti ruangan terkutuk, mencoba berjalan mundur secara perlahan. Namun tiba-tiba tubuhnya tidak bisa bergerak lagi saat punggungnya membentur sesuatu.

“Oh kumohon, jangan biarkan ini menjadi mimpi menyeramkan, aku tidak ingin melihat wajah buruk rupa para hantu itu.”

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya seseorang yang membuat Anette terkejut setengah mati.

Ia berbalik dan melihat orang yang menebas lehernya berdiri di hadapannya, tubuhnya bergetar karena takut, bibirnya kelu dan tidak bisa menjawab pertanyaan orang itu.

Anette terjatuh dan berlutut di hadapannya, “ma-maafkan saya, saya tidak sengaja masuk ke sini karena melihat seseorang yang saya kenal. Tapi rupanya itu hanya bayangan saya saja, sungguh maafkan ketidaksopanan saya.”

Salma masih tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan siapa orang yang berada di hadapannya, mengapa ia takut sampai kakinya lemas dan akhirnya terjatuh. Dan, apa alasan orang ini menebas lehernya dalam mimpinya. Atau, apakah itu benar-benar mimpi?

“Kaisar, tolong segera tandatangani dokumen—selir ke-3? Untuk apa kamu datang ke sini?”

Selir ke-3? Oh. Oh, ha-ha-ha.

Salma tiba-tiba teringat, ia membaca novel tentang seorang tirani kejam yang membunuh semua selirnya untuk menemukan kekasih gelapnya. Dan ia menjadi salah satu selir dengan nasib tragis menimpanya.

Wajahnya tiba-tiba berubah pucat, sebelum ia tidak sadarkan diri, ia melihat kaisar tirani itu tidak peduli padanya dan melewati tubuhnya begitu saja, berbeda dengan sekertaris kekaisaran yang segera menyuruh seseorang untuk membawanya ke kamar.

Salma yang kini menjadi Anette menatap langit yang berubah gelap, dengan malas ia kembali tidur dan berharap dapat memimpikan sesuatu yang indah sebelum ia harus kembali pada kenyataan yang tidak ia inginkan.



























– isekaaaaaaaai, aku juga ingin isekai dan menjadi NPC konglomerat!

Jadi Selir Ke-3 TiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang