BAB III

6.5K 496 6
                                    

“Maafkan saya! Saya belum sadar sepenuhnya, saya sangat tidak sopan, tolong hukum saya!” tidak, tolong jangan menghukum ku!

Darion hanya menatap Anette yang segera berlutut di hadapannya, ia dengan santai berjalan ke kasurnya dan duduk di sana sementara Anette masih tidak berani melihat ke arahnya. Dengan sengaja ia tidak memberikan jawaban langsung, ia ingin melihat seberapa lama Anette akan bertahan di posisi itu.

“Tidak apa-apa, bangunlah.” ucapnya merasa bosan.

Anette berterima kasih dan berdiri, namun lututnya tiba-tiba lemas karena terlalu lama berlutut dan membuatnya kembali terjatuh.

Darion mengangkat tubuhnya dan membiarkan Anette untuk duduk di sebelahnya.

“Tubuhmu sangat lemah, orang-orang akan mengira aku tidak memberimu makan.”

“Maafkan saya, yang mulia.”

Darion menghela napas, “aku bosan mendengarnya, 3 hari lagi akan ada pertemuan para bangsawan. Aku ingin kamu mengurus semuanya.”

“Oh? Itu hukuman yang berat— tidak, terima kasih karena telah mempercayai saya!” ralat Anette dengan cepat.

“Kau bisa memilih pelayan baru di kediaman mu.”

Anette hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban, ayolah sejak kapan tirani kejam ini berbicara panjang lebar seperti ini? Biasanya pemberitahuan akan diberitahukan oleh Aaron, sekretarisnya.

“Aku ingin melihat bagaimana kamu bekerja, apa kamu tahu caranya?”

Informal? Dengan tiba-tiba? Tidak apa-apa karena ia kaisar namun dengannya? Mereka bahkan tidak dekat! Anette tidak ingin dekat dengannya.

“Uhm, apa yang harus saya lakukan?”

“Menyiapkan ruangan, ini acara biasa jadi kamu tidak perlu mendekorasi ruangan dengan begitu mewah, siapkan makanan, dan menjamu para tamu, menyajikan teh dan anggur.” jelasnya.

“Aku bisa menyuruh Aaron untuk membantumu.” lanjutnya yang membuat Anette berkeringat dingin.

Itu adalah perkataan terpanjang yang diucapkan kaisar tirani kejam selama ini.

Setelah urusannya selesai, Darion ingin pergi dari sana namun entah mengapa hatinya menyuruhnya untuk tetap berada di kamar Anette.

30 menit ....

1 jam ....

2 jam berlalu begitu saja dengan mereka yang tidak mengatakan sepatah katapun, Darion yang merasa tidak perlu dan Anette yang gugup setengah mati.

“Aku akan tidur di sini malam ini.” putusnya setelah melihat Anette yang terlihat tidak mau berurusan dengannya, yang mana hal itu malah membuatnya semakin penasaran.

Anette terkejut, ia membelalakkan matanya dan dengan pasrah menerima keberadaan Darion di kamarnya.

“Apa saya perlu pindah?”

“Apa yang kamu katakan? Tidurlah di sisiku.”

Ini adalah jenis siksaan baru, batinnya memejamkan mata, menghela napas lalu dengan perlahan naik ke kasurnya dan menarik selimutnya.

Darion masih mengenakan pakaian lengkap hingga membuat Anette tidak nyaman, setidaknya tolong buka sepatu-mu!

Anette kembali bangun dan memberanikan dirinya membangunkan kaisar, “tolong ganti pakaian anda terlebih dahulu.”

Anette lalu memanggil pelayan untuk membawakan pakaian tidur untuk Darion, Anette juga membantu Darion melepas dan menggunakan pakaian gantinya.

Setelah selesai, ia lalu kembali ke ranjangnya dan tidur mendahului Darion yang menatapnya dengan bingung.

Jadi Selir Ke-3 TiranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang