Jadi Selir Ke-3 Tiran

BAB X

Berminggu-minggu, Anette kini tidak lagi melihat keberadaan Darion dimana pun. Anette dengan sengaja melalui taman kediaman Darion namun ia bahkan tidak melihat satupun penjaga di sana, itu sangat sepi seperti tidak pernah ada orang yang menempatinya.

Anette mengerti, saat alurnya dimulai, Darion akan menginterogasi Lily atau yang kini berubah menjadi Valerie di istana lain yang siapapun tidak diperbolehkan masuk ke sana.

Pada cerita aslinya, Anette seringkali melihat Darion yang pulang pergi dari istana Lavender.

Anette bingung, ia sebenarnya ingin melihat Darion dan membahas hal ini bersamanya, bagaimana pun dalam cerita aslinya sendiri, Darion sengaja dijebak tidur dengan wanita lain sehingga ia akan mendapatkan reputasi yang lebih buruk. Aku mengatakan ini karena pada awalnya dia tidak memiliki reputasi baik.

Lily maupun Lena kini tidak ada, namun meskipun begitu ia sangat yakin keduanya hanyalah alat bagi seseorang yang kemungkinan akan diuntungkan dengan memburuknya reputasi Darion.

“No-nona Anette, pangeran Wilson ingin menemui anda.”

“APA!? Ap—tidak, apakah kaisar mengetahui hal ini?”

“Kurasa tidak, dia sangat sibuk akhir-akhir ini dengan kekasih barunya, kan?”

Anette terkejut ketika Alexander masuk ke ruangannya secara tiba-tiba, “namun kedatangan ku akan segara dilaporkan kepadanya. Mari kita lihat apakah ia masih peduli padamu atau tidak.”

“Apa maksud mu?”

Pelayan tadi keluar dengan tubuh yang gemetar, ia diperintahkan oleh Aaron untuk menjaga Anette bila sesuatu terjadi padanya, namun ia tidak menyangka pangeran Wilson akan datang seperti ini, tanpa ada pemberitahuan atau undangan.

Tunggu, apa nona Anette yang mengundangnya? Yang ia tahu, ia harus segera melaporkan hal ini kepada sir Aaron.

“Bagaimana kamu bisa masuk ke sini?”

Julio dengan cepat menangkap maksud Anette, ia memperlihatkan surat yanga Anette kirim dan berdalih jika Anette lah yang mengundangnya.

“Jadi, apakah alurnya benar-benar berjalan bahkan tanpa pemeran utama wanita?”

Anette menghela napas, “bagaimana kabar Lily?”

“Dia merenungkan diri dengan baik.”

“Aku juga tidak tahu, pada awalnya aku tiba-tiba melihat pelayan itu, semua pelayan yang aku kerjakan diganti oleh Darion dan ia termasuk salah satu dari mereka. Aku mendapatkan firasat aneh ketika melihat wajahnya, warna rambut dan matanya persis seperti Lily. Ia juga sangat cantik!” jelas Anette.

“Lalu tiba-tiba semuanya berubah, Darion bertingkah aneh dan ia menyentuh bahu Valerie.” lanjutnya.

“Kamu cemburu.” celetuk Alexander yang membuat Anette geram.

“Bukan itu masalahnya! Jika alurnya benar-benar berjalan, tidakkah kamu khawatir kita akan mati!?”

Alexander menggelengkan kepalanya, “aku tidak berpikir seperti itu, sekarang aku karakter dengan kesadaran. Aku tidak akan membantu kekasih Darion melarikan diri.”

“Kamu berada di negeri yang berbeda, kamu tahu nasibku di novel ini kan? SLASH!” ucapnya memeragakan pedang yang sedang menebas sesuatu secara dramatis.

“Tapi, sekertaris yang aku kenal, dia tidak takut dengan mati,”

“Apa kamu gila? Tentu saja aku takut dengan mati—yah tidak juga, aku hanya merasa, ah entahlah. Semakin aku berada di sini semakin aku bingung. Apa jika aku mati, aku akan kembali ke dunia nyata?”