Part 7

1.5K 51 3
                                    

"Gawin! Hei, Gawin. Di mana kau?" teriak seseorang dari arah ruang tamu.

"I-iya. A-aku di dapur." sahut Gawin setelah selesai mengenakan pakaiannya dan mendorong tubuh Joss agar menjauh dari hadapannya.

Joss yang didorong hanya pasrah dan segera menyandarkan tubuhnya di dekat meja pantry. Sedangkan Gawin buru-buru mengambil kotak obat yang berada di lemari. Lalu segera mengambil sebuah obat merah. Namun, tiba-tiba ia dikejutkan oleh Emi yang  sudah ada di hadapannya.

"Hai Babe! Apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanya Emi. "Eh, ini tanganmu kenapa?" lanjut Emi terkejut.

"Eung.. Ini bukan apa-apa. Hanya tadi terkena pecahan beling saja." balas Gawin.

"Oh, ku kira kau kenapa. Sini biar aku saja yang mengobatinya." ujar Emi sambil meraih tangan Gawin.

"Tak usah. Ini sudah selesai kok tinggal memakai hansaplast saja." tolak Gawin.

"Hmm.. Ya sudah.. Eh- ada Ayah. Sejak kapan di sini?" ucap Emi saat melihat Joss ada di samping kanannya.

"Sejak tadi." jawab Joss singkat.

"Hmm... Oh iya Ayah sepertinya besok aku dan Gawin akan kembali pulang. Karena lusa aku harus pergi ke kampus. Lagipula Gawin juga harus pergi bekerja. " ucap Emi.

Joss terdiam cukup lama sebelum ia menjawab dengan perasaan dongkol.

"Baiklah.." ucapnya. "Kenapa tidak kau saja? Kenapa Gawin harus ikut." lanjut Joss membatin.

"Argh... Ayah jangan bersedih. Nanti aku akan kemari lagi ke sini." ucap Emi sambil menubruk Joss dan memeluk tubuhnya.

"Kalau begitu. Ayo Babe kita bereskan barang kita." ajak Emi sambil melesat pergi menuju kamarnya.

Sedangkan Gawin yang akan pergi menyusul Emi tangannya dicekal oleh Joss.

"Ada apa Om?" tanya Gawin sambil membalik tubuhnya.

"Apakah kau tidak bisa lebih lama lagi tinggal di sini?" ucap Joss dengan wajah memelas.

"Eung.. Tidak Om. Aku harus kembali dan benar apa yang dikatakan Emi. Aku harus bekerja." balas Gawin.

"Hmm... Ya sudah pergilah." ucap Joss dengan  wajah memberenggut.

"Tapi aku janji akan sering-sering kemari Om." ucap Gawin.

"Benarkah?"

"Tentu saja."

"Kalau begitu aku akan menunggumu." ucap Joss sambil memeluk Gawin.

"Hmmm... Om mengapa kau sangat manja sekali. Padahal kemarin saat aku datang ke sini kau terlihat tak suka padaku." ucap Gawin sambil membalas pelukan Joss.

"Aku pun tak tahu. Tapi yang pasti aku sudah terjerat oleh pesonamu yang cantik ini." gombal Joss sambil mencubit kedua pipi Gawin.

"Ugh.. Om lepaskan! Jangan mengatakan aku cantik. Aku ini tampan tahu karena aku ini laki-laki." ucap Gawin.

"GAWIN! AYO CEPAT KEMARI! KENAPA LAMA SEKALI?" teriak Emi memanggil Gawin.

"Sudah Om lepaskan pelukanmu. Emi memanggilku." ucap Gawin sambil mencoba melepaskan pelukan Joss.

"Ya.. Ya.. Baiklah. Oh iya jangan lupa nanti malam datanglah ke kamarku." balas Joss sambil melepaskan pelukannya.

"Hmm.. Baiklah." ucap Gawin sambil melangkah pergi meninggalkan Joss.

°°°

Di kamar Emi, terlihat Emi yang sedang membereskan pakaiannya. Tak lama Gawin datang.

My Girlfriend's Father (JossGawin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang