Bab 16

89 19 1
                                    

Joss kini sedang berada di ruang rawat Gawin. Sebelumnya Gawin baru saja dipindahkan dari ICU ke ruang rawat biasa. Dan kini ia sedang tertidur di atas ranjang rumah sakit dengan sebelah tangan yang diinfus dan tangan kirinya yang digenggam erat oleh Joss.

"Kau... Kenapa kau tidak memberitahukan padaku jika kau hamil, Gawin?" batin Joss bertanya sambil memandangi wajah Gawin yang sedang terlelap.

"Aku benar-benar merasa menjadi orang yang sangat bodoh karena baru mengetahui sekarang. Pantas saja, sikapmu akhir-akhir ini aneh. Seharusnya tadi aku menahan hasratku untuk tidak menggaulimu. Salahkan saja tubuhmu yang begitu seksi. " ujar Joss sambil mengelus kepala Gawin lembut.

"Mulai saat ini aku akan terus menjagamu dan aku juga akan selalu mencintaimu Gawin." ucap Joss. "Daddy juga akan mmencintaimu, Son. Jadi, cepatlah lahir supaya kita bisa segera berkumpul." lanjut Joss sambil mengelus perut Gawin yang sudah terlihat sedikit membuncit.

Tak lama Joss pun tertidur dengan menangkupkan kepalanya di sisi ranjang sambil tangannya menggenggam tangan Gawin.

°°°°

Keesokan harinya, Gawin mengerjapkan matanya hingga saat pandangannya sudah jelas. Ia bisa melihat ruangan serba putih dan tercium bau obat khas rumah sakit.

"Ugh..." ringisnya saat mencoba untuk duduk bersandar.

"Sudah berapa lama aku tertidur. Aku merasa pusing sekali." ucap Gawin sambil memegangi kepalanya.

Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu ruangannya, otomatis Gawin memfokuskan pandangannya ke arah pintu.

"Kau sudah bangun, Baby?" tanya seseorang tersebut yang tak lain adalah Joss yang berjalan masuk menghampiri Gawin sambil membawa makanan.

"Apa kau merasa sakit? Kalau ia di mana yang sakit? Mau aku panggilkan dokter? Atau kau mau apa?" tanya Joss beruntun.

Gawin yang sedang pusing, menjadi lebih pusing mendengar rentetan pertanyaan Joss.

"Aku tidak apa-apa. Hanya pusing saja. Jadi, diamlah! Kau malah membuatku semakin pusing." ujar Gawin.

"Hmm.. Baiklah. Maafkan aku." balas Joss. Lalu ia duduk di kursi samping ranjang Gawin.

Setelahnya terjadi keheningan di antara keduanya. Hingga tak lama Joss menarik napas dalam. "Eung.. Mengapa?" tanya Joss.

"

Apanya?" jawab Gawin bingung.

"Huh... Mengapa kau tidak memberitahukan aku?"

"Beritahu apa?" ucap Gawin sambil mengerutkan keningnya.

"Kehamilanmu.."

"Gawat. Aku sampai lupa kalau aku sedang hamil. Bagaimana ini?! Om Joss sudah mengetahuinya aku harus apa." batin Gawin panik.

"Oh, i-itu.. aku.." ucap Gawin gugup.

"Aku apa?"

"A-aku tidak bermaksud menyembunyikannya darimu. Hanya saja aku takut jika Om tidak mau menerima anak ini apalagi dia ada di perut seorang laki-laki. Dan juga aku takut akan tanggapan keluargamu." ucap Gawin sambil menundukkan kepalanya.

"Haa... Gawin. Mengapa kau berpikir seperti itu?" ucap Joss dengan kedua tangannya menarik dan menangkup wajah Gawin sehingga kini kedua laki-laki yang berbeda usia itu saling berpandangan.

My Girlfriend's Father (JossGawin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang