Part 9

1.4K 54 4
                                    

Keesokkan harinya...

Pagi-pagi sekali Gawin terbangun karena merasa mual sekali. Ia pun segera berlari menuju kamar mandi dan berjongkok di depan closet.

Huek... Huek...

"Ya Tuhan, ada apa denganku mengapa aku merasa mual sekali. Apa aku masuk angin?" pikir Gawin.

Lalu Gawin pun bersiap untuk pergi ke kampus karena hari ini ia ada quiz. Setelah bersiap ia segera keluar menuju mobilnya. Ia pun segera melakukan mobilnya menuju kampus.

30 menit kemudian ia sampai di parkiran kampusnya. Setelah memarkirkan mobilnya ia segera melangkah menuju kelasnya. Di sepanjang jalan banyak orang yang menyapanya karena Gawin ini termasuk mahasiswa yang cukup populer. Sampai pada saat ia akan menaiki tangga menuju kelasnya. Ada seseorang yang memanggilnya.

"Gawin, Tunggu!" panggil seseorang itu yang ternyata adalah Emi.

Gawin yang mengetahui itu adalah Emi segera berbalik arah dan meninggalkan Emi. Ia belum siap bertemu dengan Emi. Ia pun terus berlari sampai ia tak sadar di depan sana ada tangga menuju lapangan lalu ia pun terjatuh.

"GAWIIINN!" teriak Emi.

Sedangkan Gawin hanya pasrah saja sambil memejamkan matanya. kalau ia akan jatuh. Tetapi saat ini Gawin tidak merasakan sakit sama sekali. Saat ia membuka matanya ia melihat wajah Mond yang berada di depan matanya.

"Kau tak apa-apa?." tanya Mond sambil menahan pinggang Gawin.

"Hah?" balas Gawin yang malah terbengong.

"Sekali lagi kutanya kau tak apa?"

"Ah ya, aku tak apa." jawab Gawin sambil melepaskan diri dari Mond.

"Syukurlah."

"Gawin... Haaa... Haaa... Kau tak apa?" tanya Emi yang baru tiba. "Gawin... Aku ingin berbicara padamu." lanjut Emi.

"Kalau begitu aku pamit dulu ya." ucap Mond pamit meninggalkan Gawin dan Emi.

"Eh, Mond. Terimakasih." teriak Gawin yang dibalas anggukkan oleh Mond.

"Ehmm.. Gawin. A-aku ingin meminta maaf padamu. A-aku... dengan Luke dia..." ucap Emi terjeda.

Gawin menarik napas, "Sudahlah... Aku sudah memaafkanmu. Tapi, kurasa hubungan kita tidak bisa berlanjut lagi." putus Gawin karena menurutnya ia tidak bisa lagi menghindari Emi kalau begini.

"Tapi... Gawin..."

"Emi... Dengarkan aku." pinta Gawin sambil memegang kedua bahu Emi. "Aku tahu hubungan kita ini tidak akan sama seperti dahulu lagi. Apalagi aku tahu dilubuk hatimu kau masih menyimpan perasaan pada mantan pacarmu itu yang dulunya meninggalkanmu. Dan aku juga tahu kau menerima pernyataan cintaku dulu karena kau merasa kasihan padaku, kan? Jadi, Emi mulai saat ini hubungan kita berakhir." putus Gawin.

"Gawin... Maafkan aku." ucap Emi sambil menangis. "Aku... tidak kau memang laki-laki yang sangat baik. Aku sangat menyesal telah mempermainkan hatimu. Hikss...." lanjut Emi dengan tangis pilu.

"Sudahlah... Kita masih bisa berteman seperti awal. Bagaimana?" ucap Gawin.

"Te-tentu." balas Emi sambil memeluk Gawin.

Pada akhirnya, hubungan Emi dan Gawin pun berakhir tepat hari itu juga. Mereka memutuskan untuk kembali menjadi teman saja.

°°°

Satu minggu kemudian, kabar mengenai putusnya Emi dan Gawin sangat cepat menyebar seantero kampus. Ada yang merasa sedih ada juga yang merasa bahagia. Termasuk Mond saat ini, ia merasa senang saat tahu bahwa Gawin sudah tidak berpacaran dengan Emi lagi. Ia sudah menyadari perasaannya terhadap Gawin setelah sebelumnya ia menyangkal bahwa ia tidak suka.

My Girlfriend's Father (JossGawin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang