Part 14

1.3K 56 3
                                    

Sesuai janjiku tadi, aku up lagi...
Sorrry for typo...


















Happy Reading


























Gawin baru saja selesai makan siang bersama Emi. Tepatnya ia yang mentraktirnya. Dan kini ia sedang duduk di kursi yang berada di taman kampus dirinya sedang menunggu Mond yang sedang bertemu dengan dosen pembimbingnya.

Mond tadi mengirimkan pesan padanya untuk pulang bersama. Saat sedang menunggu Mond tiba-tiba saja ponsel Gawin berbunyi dan ternyata itu telpon dari Joss. Gawin pun segera mengangkatnya.

"Halo"

"Halo Babe"

"Ada apa?" tanya Gawin.

"Tidak, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku merindukanmu, hehehe..."

"Ya ampun Om. Kita kan baru saja bertemu beberapa jam yang lalu."

"Hmm... Habisnya aku tidak akan tahan jika tidak memandang wajah manismu itu.

"Apaan sih Om. Menggombal saja bisanya. Engga ingat sama umur apa." ucap Gawin kesal. Padahal apa yang ia ucapkan Gawin berbanding terbalik dengan isi hatinya yang merasa senang.

"Hahaha... Jangan marah Babe. Oh iya. Kau sedang apa sekarang?." tanya Joss.

"Hmm. Aku baru saja selesai makan siang bersama Emi. Dan kini aku sedang menunggu Mond, tadi ia mengajakku pulang bersama."

"APAAA?!  Mengapa kau pulang bersamanya? Aku kan sudah bilang jangan dekat-dekat dengannya lagi." ucap Joss marah.

"T-tapi aku..."

"Tidak ada tapi-tapi. Pokoknya kau tidak boleh dekat dengan laki-laki mana pun selain diriku. Atau lebih baik kau tunggu saja di sana nanti aku yang akan menjemputmu." bentak Joss.

"Ihhhh... Om ini apa-apaan sih. Mond kan hanya temanku. Lagian Om tidak berhak mengatur ku. Sudahlah aku tutup telponnya..." ucap Gawin kesal dan langsung menutup panggilan.

Bip.

"Apaan coba Om Joss ini. Pake larang-larang aku segala buat dekat sama orang. Emang siapa dia." umpat Gawin yang merasa kesal sekaligus sedih karena dibentak oleh Joss.

Riingg... Riinggg...

Joss kembali menelpon Gawin. Namun tak diangkat oleh Gawin ia malah mematikan ponselnya sekarang.

"Huuh.. Biarin tahu rasa tuh." dumal Gawin sambil melipat kedua tangannya. "Hiksss..." tiba-tiba saja ia merasa ingin menangis.

Lalu tiba-tiba datanglah Mond. Gawin yang panik segera menghapus air matanya.

"Hei Win. Maaf lama aku tadi... Eh, Kau menangis. Ada apa? Apa kau sakit?" tanya Mond khawatir.

"Ah, Tidak. Aku tidak apa-apa? Tadi aku hanya kelilipan saja." bohong Gawin. Mana mungkin ia menceritakan yang sebenarnya.

"Oh begitu. Ku kira kau habis menangis. Maaf ya lama. Tadi aku ke ruang dekan dulu." ujar Mond.

"Iya tidak apa-apa santai saja." jawab Gawin.

"Yasudah. Ayo kita pulang." ajak Mond sambil menarik lengan Gawin menuju mobilnya.

Saat ini keduanya sudah berada di dalam mobil dan sudah memakai sabuk pengaman. Semenjak mengetahui bahwa Gawin hamil Mond memilih menggunakan mobil untuk pergi ke kampus. Karena menurut jika ia menggunakan motor, kasihan Gawin harus kepanasan.

My Girlfriend's Father (JossGawin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang