"Bukankah katanya lain hari akan mentraktirku makan?"Becky mundur satu langkah dari tubuh Freen. "Nona Freen maksud saya Mrs. Freen—"
"Terserah kau mau panggil aku apa.." Freen mendekat satu langkah kepada Becky.
"Nona Freen.." Becky mundur satu langkah lagi. "Aku rasa kau mungkin tidak kekurangan traktiran dariku."
"Nona Becky menurutmu tindakanmu malam itu apa termasuk kejahatan?"
Becky sulit untuk menjawab pertanyaan dari Freen dia langsung mencari topik lain.
"Tempat yang ramai sulit merahasiakan sesuatu. Kalau tersebar tidak baik untuk reputasi Nona Freen. Kalau Nona Freen tidak keberatan aku akan pesankan makanan untuk mu."
"Kekamarmu atau ke kamarku?"
"Aku akan pesankan makanan dan langsung diantar ke kamarmu." Freen maju satu langkah.
"Nona Becky begini saja. Kau temani Aku satu malam lalu kita anggap impas semuanya."
"Nona Freen dengan status apa bicara seperti itu denganku? Pihak pertama yang tidak bisa disinggung?"
"Aku dan Kau." Freen mendekatkan wajahnya dengan wajah Becky. "Korban dan pelaku, bukankah kau seharusnya memberiku sedikit penjelasan?"
Perasaan keduanya saat ini sangat mendebarkan jantung masing-masing entah apa yang di rasakan Becky saat ini dan juga entah apa yang di rasakan Freen saat berdekatan dengan Becky.
Yang pasti Freen selalu menginginkan Becky tidak ingin berjauhan darinya, sampai Freen ingin membuat Becky selalu terikat dengannya.
Freen dengan segala rencananya untuk membuat Becky tidak bisa lepas darinya.
"Nona Freen setelah malam ini jangan menggangguku lagi."
Keduanya saling bertatapan cukup lama. Entah apa yang ada dipikiran mereka berdua. Hanya Freen dan Becky yang tahu.
_____________
21+
Freen membawa Becky ke hotel, Freen membiarkan Becky masuk lebih dulu dan disusul oleh Freen dari belakang.
Jantung Becky selalu berdegup kencang saat bersama dengan Freen.
Apakah keputusan Becky saat ini benar untuk bisa lepas dari Freen? Atau malah akan semakin mendekatkan dirinya kepada Freen?
"Apa yang kau beli?" Freen melihat paperbag yang dipegang oleh Becky sedari tadi.
"Cuma mainan."
Freen mendekatkan dirinya kepada Becky, lalu memeluknya dari belakang.
"Untuk pacarmu?" Bisik Freen di telinga Becky.
Becky mengeratkan tangannya pada paperbag, tangan Freen mengusap lengan Becky dan mengarah pada paperbag yang dibawa Becky, kemudian Becky melepaskan bawaanya itu dan di pegang Freen lalu Freen melemparnya ke lantai.
Becky menghadap Freen dan memandang Freen cukup lama, tidak lama dari itu Freen menggendong Becky ala bridal style mengarah ke ranjang milik Freen.
Selama Becky berada digendongan Freen dia tak henti-hentinya memandang wajah rupawan itu yang sudah menghipnotisnya untuk kedua kali.
Freen membaringkan Becky di ranjangnya dan menindih tubuhnya.
Dengan perlahan Freen mendekatkan wajahnya ke telinga Becky, Freen menjilat telinga Becky dengan perlahan.