SL [8]

1.7K 215 13
                                    


Becky dan Irin seperti biasa sedang berada di apartemen milik Becky. Tempat ternyaman untuk membicarakan semua hal yang bisa menjadi topik pembahasan.

 
Becky tidak luput dari membuka laptop mengerjakan beberapa pekerjaan yang dia bawa.

 
"Minggu depan kau mau cari pacar untuk dikenalkan pada Ibumu?" Tanya Irin.

 
"Tidak tahu." Becky terlihat prustasi memikirkan itu.

 
"Meskipun aku tidak setuju kau memiliki hubungan dengan Freen. Berdasarkan situasi sekarang, selain dia sepertinya tidak ada orang lain lagi. Bagaimana kalau kau memaksakan diri dulu?" Saran Irin dengan begitu semangat.

 
"Kau kira Freen batu bata? Bisa kau pindahkan kalau kau butuh?"

 
"Bukan aku ingin bilang begitu, coba kau pertimbangkan dulu."

 
"No no."

 
"Tapi benar juga orang seperti Freen dengan status dan kedudukan seperti itu mana mungkin dia mau menemai seseorang bersandiwara kecuali turun hujan deras." Becky hanya mengangguk sambil terus fokus mengetik di laptoknya.

 
Kemudian Irin hening tanpa berbicara dengan tiba-tiba dia memeriksa ponselnya.

 
"Astaga Becky. Kau lihat." Irin memperlihatkan sesuatu di dalam ponselnya pada Becky. "Tubuh liar Freen bagus juga. Model club malam dua lawan satu lagi."

 
Becky yang melihat foto itu langsung membatin. "Freen memang tidak baik." Becky menggigit bibir bawahnya. Lalu dikejutkan dengan dering ponsel Becky di atas meja. Becky akan mengangkat telpon tapi ditahan sebentar oleh Irin.

 
"Tunggu sebentar. Aku bantu kau angkat, kalau Freen si orang bajingan itu aku akan bantu kau memakinya, aku saja yang angkat."

 
Irin mengambil ponsel Becky lalu langsung tampak jengkel ternyata yang telpon mantan Becky yaitu Pond.

 
"Hallo pak Pond kenapa? Kau tidak menemani istri bosmu?" Irin melirik Becky dan melihat Becky tersenyum.

 
"Irin kau minta Becky segera ke group Fumed. Aku ditahan oleh Mr. Fum, cepat datang bantu aku jelaskan."

 
"Ah jadi maksudmu masalah kau dan istri bosmu sudah ketahuan?" Irin tertawa terbahak-bahak mendengar itu.

 
"Semua salah Freen. Kalau bukan pihak dia menyebarkan gosip dan membocorkan masalah model di club malam mana mungkin reporter akan menemukanku dan melaporkanku kepada Mr. Fum?"

 
Becky dan Irin seketika langsung terdiam tanpa bisa berkata-kata lagi setelah mendengar kata Freen melaporkan Pond.

 
"Becky harus membantuku minta dia kemari dan bantu aku jelaskan, kalau tadi malam aku bersama dengannya. Apa Becky disampingmu? Becky kau tidak mau membantuku? Aku beritahu, kau tidak biarkan aku hidup dengan baik aku juga tidak akan biarkan kau hidup dengan baik. Awas kau."

 
"Huh MATI SAJA KAU!" Irin emosi dan langsung memtikan telponnya.

 
Becky mengelus lengan Irin agar Irin bisa tenang.

 
"Beck. Freen ini meskipun banyak gosip dia tidak pernah tertangkap basah saat beraksi. Menurutmu kali ini dia terpotret oleh reporter berada di hotel yang sama dengan Pond apa dia sengaja?"

__________________


 

Freen masuk ke dalam mobil dengan memakai baju kemeja putih polos dan celana panjang.

 

"Nona Freen. Anda demi membongkar perselingkuhan pacar Nona Becky sengaja membuat gosip, karena hal ini Tuan besar memukul Anda apakah itu layak Anda dapatkan?" Tanya Heng teman sekaligus supir pribadinya.

SEDUCTIVE LOVE [FreenBecky] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang