SL [22]

1K 146 2
                                    

Becky terkejut Freen akan mengatakan itu, tak hanya Freen. Malik Ayah Becky juga sama halnya terkejut dengan jawaban Freen.

 
"Kenapa Anda merasa Becky sedang menjadi simpananku? Apa Anda merasa dia tidak pantas berpacaran secara terang-terangan?"

 
"Anda jangan bicara sembarangan." Jawab Malik.

 
"Atau Anda sendiri juga tahu, setelah dulu Anda kabur dan kekacauan yang Anda tinggalkan akan membuatnya tidak bisa bernafas." Freen merangkul Becky agar dekat dengan Freen. "Dan membuatnya seperti gadis-gadis lainnya membicarakan masalah pernikahan?"

 
"Saya tidak bilang begitu." Malik terihat panik.

 
"Tidak? Lalu kenapa Anda panik?"
 

Malik terdiam lalu mendekat ke arah Lidya Ibunya Becky dengan sedikit gemetar.

 
"Kau sudah mempertimbangkan? Kalau kita benar-benar bercerai—"

 
"Pergi. Sekarang kita urus perceraian."

 
"Tidak. Kita sudah bergitu lama menjadi suami istri, apa kau benar-benar rela?"

 
Lidya tertawa mendengar bujukan dari Malik, itu terdengar sangat lucu bagi lidya meskipun hatinya sakit saat mengetahui semua yang terjadi sekarang.

 
Freen berjalan mendekati Malik lalu merangkulnya. "Pak Malik, Anda sudah memiliki keluarga baru untuk apa Anda melakukan ini? Sudah tua masih ingin dituntut karena poligami?" Malik melirik sekilas Freen dari sampingnya.

 
"Hutangmu semuanya aku sudah bayar 70% sisa 30% kau bayar sendiri. Jangan harap kau bisa menuntut dipengadilan agar Ibuku menanggung kewajiban ini. Kalau tidak, aku akan menunjukan riwayat pembayaran sebelumnya dan memintamu untuk mengembalikan 20%—"

 
"DASAR ANAK TIDAK BERBAKTI." Malik marah besar jari telunjuknya ia gunakan untuk menunjuk-nunjuk Becky.

 
Tangan Freen yang masih merangkul bahunya langsung meremas bahunya hingga Malik terdiam.

 
"Di dalam pernikahanmu dengan Ibuku, Ibuku sudah melakukan semaksimal mungkin. Di dalam hubungan kita sebagai Ayah dan Anak aku juga sudah melakukan semaksimal mungkin."

 
Freen menepuk Bahu Malik. "Sudahlah ayo pergi." Malik sempat ingin memberontak tapi melihat sorot mata tajam Freen, Malik langsung melenggang pergi dari sana.

 
"Ibu, aku dan Freen sekarang kembali ke kota Bangkok untuk mengurus prosedur pindah rumah sakit. Kelak kita akan hidup bersama." Becky memeluk Ibunya yang sudah menangis sejak kedatangan Ayahnya disana.

 
Freen melihat itu semua langsung hatinya merasa sakit begitu berat menjadi Becky.

 
Ia tak pernah tahu beban apa yang Becky jalani setelah kejadian Ayahnya bangkrut.

 
Freen dan Becky kini sudah tiba di Bangkok. Karena ada beberapa kerjaan yang harus mereka lakukan.

 
Saat ini Freen kembali ke rumahnya bersama dengan Becky.

 
"Masalah pindah rumah sakit, Heng sudah melakukannya. Kau tenang saja aku akan mengatur rumah sakit yang paling baik."

 
"Terimaksih."

 
"Selama beberapa waktu ini kau yang paling menderita. Naiklah dan istirahat sebentar."

 
Becky hanya menatap Freen. Tapi Freen langsung berbicara dengan detail.

 
"Aaaah kau naik sendirian, aku masih ada sedikit pekerjaan yang harus—" Belum selesai Freen bicara Becky langsung pergi dari hadapan Freen.

 
Becky naik ke kamarnya lalu benar-benar terlelap sekarang, akhir-akhir memang terasa sangat berat.

SEDUCTIVE LOVE [FreenBecky] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang