Billy menghampiri Becky wajah yang tadinya biasa saja seketika menjadi terkejut setelah melihat Freen sekarang yang berada di luar pintu rumah Becky.
"Mrs Freen?"
"Hallo Mr Billy kau berpacaran dengan Nona Becky?"
Billy gugup entah apa yang harus dia jawab dari pertanyaan Freen mendadak ini. "Aahh iya." meskipun ragu Billy tetap menjawab dengan di barengi anggukan kecil dan tersenyum kikuk.
Freen diam lirikan matanya kini berpindah pada Becky di depannya, Becky hanya mampu menatap lantai untuk menghindari tatapan dari Freen.
Semua orang yang berada disana terlihat diam tanpa ada pergerakan kecil.
Heng assisten Freen membatin. "Gawat bosku jadi simpanan lagi."
"Tidak membiarkanku masuk untuk duduk?" Akhirnya Freen sanggup berbicara setelah beberapa saat hening.
"Mrs Freen, apa ada masalah dengan proyek?" Becky malah ngajukan pertanyaan lain.
"Proyek dua hari lalu apa proposalnya bisa di buat detail?" Becky mengangguk mendengarkan Freen berbicara. "Sama seperti proposalmu itu sekilas tidak terlihat ada masalah padahal penuh dengan celah."
"Pendapat Anda sama saja dengan tidak disebutkan."
"Selesaikan malam ini." Becky langsung menatap Freen dengan lelah. "Kenapa? Anda ada waktu pulang ke rumah setelah istirahat. Tidak ada waktu bekerja?"
Becky menghembuskan napas kasar pasrah. "Baik, kapanpun Anda mau. Berarti saat itu juga harus siap." Becky sedikit tersenyum paksa lalu ingin menutup pintu rumahnya tanpa membiarkan Freen masuk.
Tapi Freen menahan pintunya. "Aku tiba-tiba ingat, di perusahaan masih ada rapat sangat penting dan butuh Mr Billy untuk ikut rapat."
"Hah?" Billy terkejut.
"Begini saja kebetulan nanti aku mau kembali ke kota Bangkok bisa sekalian mengantar Anda ke sana."
Heng yang mengertipun pangsung menyeret Billy untuk ikut bersama mereka. "Ah ayo ikut Mr Billy."
"Bukankah Saya libur? Kenapa masih lembur?"
Heng berhasil membawa Billy dari dalam rumah Becky.
"Freen apa tujuanmu sebenarnya?"
"Luka di punggungku sudah mengering itu sangat gatal tapi tidak boleh di garuk. Kalau digaruk akan berdarah."
"Apa?"
"Kau bilang ada beberapa hal yang kau tahu tidak boleh di sentuh, tapi kau tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhnya. Apa yang harus dilakukan?"
"Kalau tidak boleh disentuh lebih baik jangan disentuh."
"Aku tidak bisa mengendalikan diri."
"Biarkan saja membusuk lalu buka perban." Becky terlihat kesal pada Freen lalu dia menutup pintunya dengan keras tanpa memperdulikan Freen tersinggung atau tidak atas tindakannya itu.
"Brengsek."
______________________
Becky terlihat sedang fokus menatap layar laptopnya sesuai janjinya dia akan revisi hasil proposalnya.