Tidak ada habisnya #3 (selesai)

223 20 1
                                    

"Ugh! Ahh~ pelan-pelan dong Michael!!" Desah Ritsuki.

'Sebenernya sayang banget kalo dia gua buang, tapi dia yang bikin Ness gua salah paham, kalo gua pacaran sama dia yang ada dia gabolehin gua ketemu sama Ness terus, kan gua yang mampus.'

Crtt!

"Uhh, hahh..."

Kaiser segera memakai kembali pakaiannya.

"Loh, mau kemana?"

"Putus, ga guna gua pacaran sama lu."

"Lah kok gitu sih?! Lo jahat banget sama gua!!"

"Bacot."

"Tanggung jawab lo sama semua ini!!"

"Salah lu main ngasal buka lubang." Ucap Kaiser lalu keluar sembari menutup keras pintu tersebut.

"AH ANJING LAH." Teriak Ritsuki.

.

.

.

.

.

"Ee-Jadi gitu Ness!" Jelas Kaiser.

"Ooh gitu... Terus guna nya kamu jelasin ke aku buat apa?" Tanya Ness.

"B‐biar kamu ga salah paham, nah gituu."

"Hee? Tapi-"

"Sstt sstt, udah-udah mending kita ke bawa, makan barrng yang lain!" Ucap Kaiser sembari menarik pergelangan tangan Ness.

"Lama amat turunnya." Ucap Kunigami.

"Ngobrol bentar doang elah."

"Dah udah, makan-makan!"

Mereka pun makan bersama layaknya keluarga. Selesai makan mereka berkumpul di ruang tamu dan mengerjakan kegiatan pribadi.

"Eh gua keluar bentar ya." Ucap Otoya.

"Mau kemana ei?" Tanya Yukimiya.

"Iya, kamu mau kemana?" Ucap Reo.

"Eem, beli cilok deket warung bu tini!"

"Mau gua temenin?" Tanya Karasu.

"Gausah, males gua kali ada lu." Ucap Otoya lalu keluar.

"Aelah judes amat sih."

-------

"Ada apa Saito-Senpai?"

"Aku memanggilmu karrna ingin mengembalikan bukumu yang ketinggalan di ruang perpustakaan."

"Ah! Kupikir bukunya sudah hilang, ternyata masih ada, Arigatou Saito-Senpai!"

"Ya, sama-sama, by the way, bolehkah aku meminta nomor hp mu?"

"Tentu Saito-Senpai, ini silahkan disalin."

Saito pun menyalin nomor hp Otoya.

"Sekali lagi Arigatou Saito-Senpai karena sudah menemukan buku ku." Ucap Otoya sembari tersenyum.

"Ya, tak masalah-"

"Kau sangat gampang tersenyum di depan orang lain, apa lagi Dengan Saito, tapi mengapa kau tidak mau tersenyum didepanku?" Ucap Karasu sembari memegang pundak Otoya.

"H-hei apa-apaan kau!" Ucap Otoya.

"Hm? Mengapa kau seperti ini?"

"H-hei hentikan ini-"

"Lepaskan tangan mu dari Otoya-kun, Karasu-san."

"Wowowo, kenapa? Apa kau marah? Apakah kau punya hak untuk menyuruh ku melepaskan tanganku darinya?"

"Otoya tidak nyaman, maka dari itu sebaiknya kau menjauh."

"Tch, Eita, bukankah kau bilang kau mau membeli cilok? Mengapa sekarang kau bertemu dengan seorang pria? Apa lagi ini pada malam hari, bisa saja kau di culik dan diperkosa olehnya." Ucap Karasu.

"Hoi! Saito-Senpai bukan orang seperti itu, tolong jangan mengada-ngada."

"Kalau gitu balik lah kerumah."

"Tch, Saito-Senpai, maaf atas perilaku si monyet itu, saya mau pulang dulu."

"Iya, tidak apa-apa, hati-hati dijalan."

Otoya pun pergi, sementara Karasu masih tetap berdiri disana, Otoya pun sudah semakin jauh.

"Huh, ku peringatkan untukmu, jangan sekali-kali kau berdekatan dengan nya, jika tidak, kau akan memdapat kan akibatnya." Ancam Karasu.

"Emang kau siapanya, sampai pede berbicara seperti itu."

"Aku? Aku adalah tunangannya, tentu aku berhak untuk menyuruhmu menjauh darinya."

Saito pun terdiam.

"Jika kau sudah selesai dengan alasan mu itu, lebih baik kau pulang, tidak ada gunanya kau disini."

Saito dengan kesal membalikkan badan lalu pergi, Karasu pun tersenyum untuk beberapa detik sesaat. Lalu ia ikut pergi kembali ke rumahnya.

Karasu pun langsung menemui Otoya.

"Kuminta agar kau menjelaskannya esok." Bisik karasu lalu pergi.

TBC

Author ijin ubah kata katanya jadi baku yaa:3

ARIGATOU YG UDAH VOTE AND COMENT!!

JANLUP VOTE AND COMENT BANYAK2

Be Mine (Bl Ship) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang