Elvano Danuarta sedang menatap pantulan wajahnya di spion mobil. Kini ia tengah berada di parkiran fakultas, perkuliahannya hari ini selesai lebih cepat dari jadwal biasanya membuat ia merasa gabut karena tidak tau harus melakukan apa. Teman-temannya yang lain tentu saja masih di dalam kelas mereka masing-masing. Saat sedang melamun menentukan tujuan kemana ia akan pegi, seorang perempuan yang sangat familiar melintas ke depan mobilnya. Seakan mendapat cahaya ilahi, Elvan buru-buru turun dari mobilnya mengampiri perempuan itu,"zheva" panggilnya, perempuan itu pun menoleh seraya tersenyum manis
"hai elvan!"
"lo mau balik atau kelas?"
"mau balik sih, kenapa?"
Elvan tersenyum lebar, seperti kata peribahasa 'pucuk dicinta ulam pun tiba'
"em, lo sibuk gak hari ini zev?"
"enggak juga sih"
"gua tadi dapet tiket nonton buy 1 get 1, lo mau gak nonton sama gue?"
"ehh?"
"kalo gak mau gapapa kok, gue bingung aja ngajak siapa soalnya temen lagi pada kelas semua"
"film apa?"
Otak Elvan berputar keras
"agak laen"
"wiihh boleehh! Aku juga pengen nonton itu"
Elvan kembali tersenyum sumringah,
"okey, yuk" ucapnya sembari mengajak Zhevanya masuk ke mobil.
"eh zev, tunggu disini dulu bentar ya gue pengen ke toilet"
"ohh, okee"
"nih nitip kunci mobil gue, kalo panas lo masuk aja oke?" ucapnya seraya menyerahkan kunci mobilnya pada Zheva, gadis itu terperangah kaget untuk sejenak,
"ehh-i-iya"
"bentar ya" ucap Elvan kemudian berlari ke toilet fakultasnya.
Elvan tidak sebenar-benarnya ingin pergi ke toilet, ia hanya mencari tempat sembunyi untuk memesan tiket bioskop. Karena apa? Yaa betuull, karena sebenarnya ia berbohong pada Zheva mendapat tiket buy 1 get 1, judul film saja dia asal sebut, entah angin darimana tiba-tiba saja dia mendapatkan ide bulus seperti itu tadi.
Ia sibuk menscroll aplikasi tiket bioskop di handphonenya,
"masih tayang gak ya anjir agak laen"
"huh bismillah"
"ANJINGG MASIH TAYANG!" pekiknya heboh, ia buru-buru memesan dua tiket film tersebut dan membayarnya. Elvan melangkah pergi dari toilet dengan hati yang senang, ia bahkan terus menahan bibirnya agar tidak tersenyum sepanjang jalan.Sesampainya di parkiran ia melihat Zheva sedang duduk di bantalan trotoar dibawah pohon yang tak jauh dari mobil Elvan. Alih-alih masuk ke dalam mobil, perempuan itu malah memilih berteduh dibawah pohon dan duduk di bantalan trotoar.
"kenapa ngadem di mobil zhev?" tanya Elvan
"eh, enggak ah disini aja, nih" sahut Zheva sembari memberikan kunci mobil Elvan
"udah ke toilet nya?""udah, yuk"
"yuk"
'beneran gue adiknya si jevan nih' batinnya
Jalanan kota Bandung tidak terlalu ramai siang ini, mungkin karena masih jam kerja dan jam sekolah jadi tidak terlalu banyak kendaraan yang berlalu lalang.
"lo berapa matkul hari ini zhev?" tanya Elvan,
"dua matkul harusnya, cuma yang satu matkulnya reschedule biasalah dosennya sibuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our greatest world Papa chap.2
Fiksi Penggemar*FIKSI YA* "Adeekk cinta tak selamanya indah dekk" Mungkin kalimat tersebut sangat tepat dilontarkan kepada keempat anak muda dari papa duda yang kini sudah mulai beranjak dewasa. satu persatu dari mereka kini mulai mencari jati dirinya serta mera...